Ruangan putih dan aroma khas rumah sakit adalah hal pertama yang jimin lihat saat membuka matanya,
"Siapa yang menyelamatkanku, ku fikir aku akan mati tenggelam...!!"
Perlahan jimin mencoba duduk meski kepalanya terasa pening, ia amati seisi ruangan yang hanya dihuni olehnya sendri,
"Sepertinya ini kamar vvip, apa anak buah namjoon yang menyelamatkanku...!!"
Jimin menunduk merasakan sakit pada pergelangan tangan dan juga jemarinya,
"Siall aku bahkan tak ingat kapan daniel melukai pergelangan tanganku...!!"
Jimin membuang wajahnya kearah jendela, dan betapa terkejutnya saat ia melihat pantulan dirinya di kaca jendela,
Dengan tergesa jimin melepas paksa jarum infus di tangannya lalu berlari menuju kamar mandi, ia harus bercermin,
"Haaaaaa, berapa lama aku tak sadar, kenapa wajahku jadi berlemak seperti ini, astaga pipi ini....!!"
Jimin meraba wajahnya, ini masih wajahnya tapi kenapa pipi yang ia jaga mati matian agar tetap tirus kini menjadi tembam dan juga,
"Cincin......??!"
Jimin memperhatikan jemarinya, dari mana asal cincin ini, dan kenapa cat kuku yang ia kenakan tak tersisa sedikit pun,
"Aku tak pernah ingat memiliki cincin seperti ini, tidak mungkin juga aku mencurinya...!!"
Bagaimanapun jimin berfikir ia sama sekali tak mengingat dari mana asal cincin ini,
Jimin kembali memperhatikan tubuhnya, ia merasa ada yang aneh, ia seperti tak berada didalam tubuhnya sendiri,
"Jangan-jangan rohku memasuki tubuh orang lain yang mirip denganku....!!"
Jimin terpaku dengan pemikirannya sendiri,
"Eeeiiiiiii, dasar bodoh mana mungkin ada yang seperti itu...!!"
Jimin mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajah, merasa konyol dengan fikirannya sendiri hanya karena sebuah cincin dan pipinya yang tiba-tiba berisi,
"Sudahlah jimin, mungkin saja kau sudah koma selama sebulan dan namjoon menikahimu dengan paksa, karena itulah cincin mahal ini melingkar di jari manismu, sebaiknya kau kabur sebelum namjoon menangkapmu lagi...!!"
Jimin mencoba mencari pakaian miliknya namun nihil, ruangan itu kosong, hanya ada sebuah tas kecil yang bukan miliknya, ia bahkan tak tau milik siapa tas mungil itu,
"Milik siapa ini...?!"
Jimin memeriksa isi tas itu dan menemukan sebuah ponsel yang tak terkunci,
Lagi dan lagi jimin terkejut dengan isi ponsel itu, ponsel mahal dengan walpaper foto dirinya bersama seorang pria tampan, namun ia sama sekali tak mengenali siapa pria tersebut,
"Ponsel siapa ini kenapa banyak sekali foto pria itu, tampan si, tapi siapa dia, dan kenapa ada fotoku, sial lagi-lagi dengan pipi tembam....!!"
Jimin kembali memeriksa ponsel itu dan sadar didalam ponsel tertulis tanggal,bulan dan tahun,
"Tunggu, jika sekarang hari senin itu artinya aku hanya tak sadarkan diri selama satu hari, lalu kenapa tubuhku jadi berisi seperti ini,..?!"
Jimin kembali meletakan ponsel didalam genggamannya lalu pergi menuju kamar mandi, ia harus memastikan kejanggalan pada tubuhnya, selain terasa aneh karena mendadak tubuhnya menjadi berisi ia juga merasa tubuh ini terasa begitu lemas,
"Ini adalah hal terakhir, jika di punggungku tak ada tato berarti rohku sungguh nyasar didalam tubuh orang lain...!!"
Dengan perlahan jimin membuka bajunya didepan cermin lalu berdiri memunggungi cermin, perlahan ia menoleh memperhatikan pantulan dirinya dan benar saja tato bulan kebangganya tak ada di tempatnya, ia begitu terkejut hingga terduduk di lantai kamar mandi,
KAMU SEDANG MEMBACA
CINDERELA|yoonmin
Fantasi-yoonmin -BL Kehidupan mewah jimin sebagai sosok CINDERELA dalam dunia dongeng, bukan hanya kemewahan namun juga sosok ibu dan saudara tiri yang turut melengkapi kehidupan jimin sebagai cinderela, harus jimin alami dalam dunia nyata, seandainya bisa...