5. Kamu

68 5 0
                                    

Limousine itu berhenti di sebuah hotel mewah
begitu turun dari mobil, Rose langsung mengenali hotel itu.

Itu adalah hotel dimana kedua nya menghabiskan malam beberapa waktu lalu.

"Hey tunggu dulu." Rose menarik tangan nya digenggam oleh Jaehyun.

"Ada apa?." Tanya Jaehyun.

"Kenapa kita kesini lagi?". Tanya Rose.

"Jadi kamu mengingat semua nya , lalu mengapa kamu berpura-pura tidak tahu apa-apa?". Tanya Jaehyun.

"Eh.. itu..." Rose bingung bagaimana meneruskan perkataannya.

"Tenang saja, aku tahu kamu suka makanan tradisional jadi aku ingin kamu mencicipi makanan disini." Ujar Jaehyun.

"Lo tau dari mana?."

"Tidak sulit untuk mencari tahu hal itu. Aku tahu semua tentang mu bahkan semua ukuran tubuh mu." Jaehyun sedikit berbisik pada Rose.

Rose sontak terkejut dan reflek menutupi tubuh nya dengan tangan dan tas kecil memilik nya.

Melihat reaksi Rose yang berlebihan Jaehyun hanya bisa tertawa sebelum akhirnya berkata dirinya hanya bercanda.

Kedua nya masuk ke dalam sebuah ruangan VIP. Disana ada sebuah meja pendek yang sudah penuh dengan berbagai hidangan.

Kedua nya duduk berhadapan tanpa berbicara sepatah katapun.

Begitu tenang hingga hanya terdengar suara dentingan peralatan makan.

Rose berusaha menenangkan diri nya, dia tidak ingin terlihat seperti orang yang salah tingkah di depan Jaehyun.

Tapi apa itu mungkin?

Jaehyun sedari awal sering kali mencuri pandang dan tampak seperti ingin membicarakan sesuatu.

"Katakan lah." Ujar Rose memecahkan keheningan.

"Santai saja aku tidak sedang terburu-buru, kita bisa bicara setelah selesai makan." Ujar Jaehyun.

"Itu kan Lo bukan gw. Cepetan ada apa?"

"Kalau gak ada yang mau di bahas gw bakal balik sekarang." Rose bersiap untuk bangkit dari duduk nya.

"Tunggu dulu."

Rose pun kembali duduk dengan tenang.

"Apa kamu sudah merapikan barang-barang mu?."

"Barang? Untuk apa? Gw gak bakal pindah kemanapun." Ujar Rose.

"Ayo lah itu hanya one night, gak usah terlalu dipikirkan. Nanti juga Lo bakal dapet wanita lain lagi."

"Inti nya gw gak mau ikut."

"Mungkin bagi mu itu hal yang biasa namun bagiku itu seperti hujan di tengah gurun. Itu sesuatu yang ku tunggu sejak lama. Aku bersyukur bertemu dengan mu malam itu. Aku senang mengenal mu, aku ingin menghabiskan hari-hari ku bersama mu."

Semua perkataan itu tampak tulus hingga hampir menggoyahkan keputusan Rose. Namun Rose kembali tersadar bahwa diri nya masih belum mengenal pria yang ada di depan nya. Dia tidak ingin terjebak dengan orang asing.

"Terserah Lo mau ngomong apapun itu gak akan merubah keputusan gw."

"Aku tahu kamu masih belum mempercayai ku, tapi setidaknya aku ingin kita saling mengenal satu sama lain."

"Gw gak mau kenal sama Lo, Siapa juga yang mau mengenal orang kayak Lo?."

"Lo punya banyak bawahan, pengawal dan cuma beberapa orang yang seperti itu."

Just One Night Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang