Cinderella 5

349 65 15
                                    

Defandra menatap perempuan dengan bibir manyun itu dengan perasaan ingin tertawa. Kenapa dia tiba-tiba pindah ke hotel bintang lima, dan kenapa ada penjaganya.

"Ah, dia asistenku. Anggap saja begitu. Kamu pernah bertemu dia kan."

Ya, dulu saat masih SMA, wanita itu menjemput dan mengantar Resa, sehingga tidak ada momen boncengan motor bareng di kisah cinta mereka. Resa harus naik mobil sebab tidak terbiasa kepanasan, tetapi sekarang bahkan perempuan itu membeli motor Scoopy untuk berangkat dan pulang bekerja.

Benar. Resa seharusnya tidak pernah bekerja di tempat Defandra. Bahkan, makan siang wanita itu membuat Defandra tertawa, dan berpikir siapa orang dengan gaji UMR yang makan makanan begitu.

"Jadi apa yang mau kita lakukan?" tanya Resa tak sabar.

Defandra menghela napas, lantas menyuruh Resa memasuki mobilnya dan asistennya dipaksa tinggal di hotel oleh gadis itu.

"Kamu ketemu Dean, kan? Apa yang dia bilang?" tanya Resa tidak sabar.

"Ya, dan dia minta kamu pulang atau masa depanku jadi berantakan."

"Jangan khawatir, usahamu nggak akan kenapa-kenapa. Aku yang bertanggung jawab kalau terjadi sesuatu."

"Bukan itu masalahnya."

Resa menatap lelaki yang sedang mengemudi dengan wajah frustasi itu tak mengerti. "Jadi apa? Dia bilang hal lainnya?" Tidak mendapatkan jawaban, dia langsung menjentikkan jarinya. "Ah, kamu masih nggak berani dengan Bang Dean."

"Bukan itu juga masalahnya."

"Jadi apa? Dia bilang apa selain itu?"

"Nggak ada. Dia cuma bilang kamu harus pulang."

"Dia ancam kamu?" Resa menatap penuh curiga, tetapi Defandra masih menggeleng kuat. "Jadi kenapa? Apa masalahnya sampai aku harus berhenti kerja? Pekerjaanku kurang memuaskan?"

"Bukan begitu, Re, pekerjaanmu bagus dan Bang Dean nggak ngamcan sama sekali."

"Jadi apa masalahnya?"

Defandra menghela napas melirik Resa sekilas, lalu menjawab pelan. "Kamu harus pulang. Aku harus memastikan kamu pulang."

"Kenapaaa? Kamu tinggal tolak dia karena aku nggak mau."

"Mana bisa begitu? Aku nggak bisa nolak dia."

"Kenapa?"

Karena... dia harapan satu-satunya bagi Defandra. Namun tidak mungkin dia bilang begitu kepada Resa

"Kamu masih suka sama aku?" tanya Resa dengan tatapan tak percaya.

Defandra langsung mengelak. "Mana mungkin."

"Nggak ada alasan kamu nggak bisa nolak Dean selain kamu mau koalisi sama dia buat dapet restu ayahku. Cuma dia yang bisa bantu kamu, bahkan aku sendiri nggak bisa apa-apa kalau dia nggak membantu. Aku salah?"

"Ya!"

Defandra menarik napas dalam dan membuangnya keras-keras. Bagaimana Resa bisa tahu isi pikirannya? Gadis ini cenayang?

"Udah aku duga aku bukan diterima karena aku satu-satunya yang daftar."

Resa menyipitkan matanya saat melihat Defandra hanya menatap lurus ke jalanan tanpa berniat menyangkal apa pun.

"Def, kenapa kamu diem aja?"

"Memangnya harus gimana?"

"Kamu harusnya bilang semua yang aku katakan salah."

Bukan CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang