Suasana rumah sakit saat ini cukup senggang. Waktu dunia berputar cepat, tapi terasa sangat lambat untuk orang-orang yang bekerja sangat keras hari ini. Sepasang mata itu membaca dengan teliti kertas-kertas yang berada dalam genggamannya. Tangan yang satunya memijit pelipisnya yang terasa sangat berdenyut, pusing bergelut dengan data dan fakta yang ada. Pada akhirnya ia menghela nafas pelan, membereskan semua file-file hasil pemeriksaan itu dan berjalan dari ruangannya menuju sebuah kamar rawat.
Padahal ia benar-benar baru menyelesaikan pekerjaannya. Operasi yang di pimpinnya tadi memakan waktu yang sangat lama. Namun ada hal penting lain yang menggangu pikiran dan hatinya sejak tadi. Yaitu orang yang dia tuju saat ini. Langkah kakinya yang lebar dan kokoh membuat perjalanan itu tidak terasa lama. Perlahan tangannya memegang pegangan pintu dan membukanya pelan.
Ceklek!
Suasana kamar sangat hening. Membuat sang empu masuk dengan bersusah payah agar tidak menimbulkan suara apapun. saat semakin mendekat terlihat seorang laki-laki yang tidur miring dengan menggu hodie hitam membuat ia menggeleng pelan. Langkahnya ia bawa untuk memeriksa keadaan sang pasien. Membenarkan posisi tidur juga selimut yang sedikit turun.
Namun kegiatannya itu ternyata mengusik tidur lelap pangeran kecilnya. Matanya yang masih mengantuk berat itu mengerjap pelan. Samar-samar ia lihat jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul 3 pagi. "P-papa..." Gumam sang empu yang tidak lain adalah Lee Haechan.
"Papa ganggu tidur kamu ya? Tidur lagi ajah papa cuman mau cek sebentar." jawabnya yang di balas gelengan kecil.
Lee Minjae ayah dari Lee Haechan itu adalah seorang kepala dokter bedah di rumah sakit ini. Rumah sakit terbesar di Seoul milik keluarga Na jaemin. Lee Minjae sendiri adalah seorang dokter spesialis bedah umum dan bedah jantung. Sedangkan sang istri Choi Yujin adalah seorang guru SMA.
"Perawat Jung bilang kamu pingsan? Udah babak belur begini ngapain juga nongkrong di balkon? Ada fans mu di luar? Biar keliatan keren?" Minjae mengoceh panjang sambil menyuntikkan obat ke infusan membuat Haechan terkekeh pelan.
"Pingsan doang pa agak pusing dikit. Lagian orang sakit juga butuh udara seger," Haechan tersenyum kecil, namun seketika ia teringat perdebatan dengan papanya tadi siang. "Haechan minta maaf ya pa, soal tadi siang.." ucap haechan lirih sambil memperhatikan gerak gerik papanya yang entah melakukan apa dengan berbagai alat medis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little happiness | LEE HAECHAN
Fanfic[YUK FOLLOW DULU SEBELUM BACA✨] Lee Haechan? Apakah kamu ingin merasakan kebahagiaan itu? Memiliki pasangan dan putra putri yang lucu mirip dirimu? Apakah bisa? Sedangkan kamu seorang idol, seorang publik figur. Kebahagiaan kecil itu kamu mengingink...