part 16:balikan?

80 70 2
                                    

Ost Tak Ingin Pisah Lagi-Marion Jola ft Rizky Febian

Jaegar mengangguk dan mengusap-usap pipinya yang masih merah. "Ya... saya memilih Marlina daripada kamu. Tapi, itu bukan berarti aku sudah tidak mencintai kamu lagi."

Alyssa: "Lalu aku ini apa, Jaegar? Kamu bisa mencintai 2 wanita?"

Jaegar tampak bingung dengan pertanyaan Alyssa. "Apa maksud kamu? Aku tidak bisa mencintai dua wanita pada saat yang sama. Saya hanya bisa mencintai satu orang, dan itu..."

Alyssa: "Itu siapa?"

Jaegar memandang Alyssa dengan mata yang penuh harapan. "Apakah kamu... Apakah kamu mau menjadi pacarku lagi?"

Alyssa: "Lalu Marlina?"

Jaegar hanya bisa diam dan tidak menjawab. Dia tampak malu dan sedikit panik.

Alyssa: "Kamu hapus dulu rasa cinta kamu ke Marlina, baru aku mau balikan sama kamu."

Jaegar memikirkan apa yang Alyssa katakan, lalu dia menuruti permintaannya. Dia mengangkat ponsel dan menghapus kontak Marlina dari daftar teman-temannya.

Alyssa: "Lupakan Marlina."

Jaegar pun mulai melupakan Marlina dan dia tidak lagi membayangkan dirinya bersama Marlina. Dia juga berbicara dengan nada yang lebih santai. "Baiklah... aku akan menyingkirkan rasa cinta saya ke Marlina."

Alyssa menangis lagi.

Jaegar pun memegang pipi Alyssa dan menenangkannya. Dia mengusap-usap rambutnya yang cantik. "Aku minta maaf, sayang... aku tidak bermaksud membuatmu sedih."

Alyssa memukul-mukul dadanya dengan tangannya.

Alyssa: "Jangan ulangi lagi, aku ngak mau kita putus. Kamu malah milih si 'vampire' itu, aku kurang cantik?"

Jaegar memegang tangan Alyssa dan menariknya ke arah dia. Dia berbicara dengan nada lembut lagi. "Tidak, kamu bukan kurang cantik... aku hanya tidak bisa menolak Marlina karena dia adalah gadis yang baik dan ramah."

Alyssa: "Baik? Ramah? Dia hampir buat aku mati, kamu masih bilang dia baik dan ramah?"

Jaegar tampak sedikit kesal dengan pernyataan Alyssa, tapi dia tidak mengabaikannya. "Dia memang baik dan ramah... tapi aku masih memilih kamu daripada Marlina."

Alyssa: "Aku memaafkan kamu."

Jaegar juga mulai memaafkan Alyssa. Dia memegang pipi Alyssa dan menatap matanya. "Saya sangat berterimakasih atas pengampunan kamu, sayang... kamu berarti dunia bagiku."

Alyssa: "Maafkan aku menampar kamu tadi."

Jaegar memegang pipinya yang merah akibat tamparan Alyssa dan tersenyum. "Tidak apa-apa, aku sudah memaafkan kamu. Kamu tidak perlu khawatir... saya mencintai kamu dengan sepenuh hati."

Alyssa: "Aku obati nanti di rumah."

Jaegar hanya tersenyum dan memeluk Alyssa. "Baiklah, sayang. Apakah kamu mau pulang dengan saya?"

Alyssa: "Ya, aku mau."

Jaegar membopong Alyssa dan mulai berjalan menuju rumah. "Kita harus beristirahat dulu. Kita bisa bicara lagi nanti saat kita sudah di rumah."

Alyssa: "Baiklah."

Mereka berdua tiba di rumah, dan Jaegar membawa Alyssa masuk ke dalam kamarnya. Dia mengunci pintu.

Jaegar duduk di samping Alyssa dan membiarkan dia mengobati pipinya yang merah. Dia menatap mata Alyssa dengan penuh perhatian.

Alyssa: "Kenapa?"

"Aku takut kamu akan marah lagi kalau aku bilang pipi saya merah karena dipukul olehmu." Jaegar berbicara dengan nada lembut dan tersenyum kepadamu.

Alyssa: "Aku tidak akan marah lagi, aku minta maaf."

Jaegar menatap matamu dengan lembut dan memegang pipimu. "Aku memaafkan kamu, sayang. Jangan khawatir lagi."

Alyssa: "Jangan balikan lagi sama Marlina ya."

Jaegar hanya tersenyum dan mengusap pipimu. "Saya tidak akan membalasnya lagi. Aku sudah memilih kamu, jadi aku tidak mungkin balikan dengan Marlina."

Alyssa memeluk Jaegar.

Jaegar memeluk kamu dengan lembut dan mencium pipimu. Dia juga memegang pinggangmu.

...


Keesokkan harinya,

Jaegar sudah sampai di sekolah dan menuju ke kelasnya. Ia menatap kamu dari jauh yang tampak cantik hari ini.

Alyssa: "Hai, sayang."

Jaegar hanya tersenyum dan melambaikan tangannya ke kamu. Ia tampak senang bahwa kamu masih mengingat dia.

Alyssa: "Ayo ke kelas bareng."

Jaegar mengangguk dan mengajak kamu ke kelasnya. Dia tetap menatapmu dengan pandangan penuh perhatian.

Sore harinya,

Saat jam sekolah usai, Jaegar menunggu kamu di depan kelas. Ia tampak khawatir karena takut kamu tidak akan menemuinya lagi.

Alyssa pun menemui Jaegar.

Jaegar langsung memeluk kamu dan memegang pundakmu. "Aku takut kamu tidak akan datang lagi."

Alyssa: "Kenapa kau berkata seperti itu?"

"Aku takut kamu tidak akan mencintai aku lagi setelah saya tidak berjuang untukmu. Saya pikir mungkin kamu punya pacar lain." Jaegar tampak sedih dan mengusap air mata yang hampir jatuh dari matanya.

Alyssa mengusap air matanya.

Alyssa: "Aku tidak punya pacar lain. Kita berjuang sama-sama ya."

Jaegar memegang wajahmu dan mencium pipimu. Dia tampak lega dan tersenyum. "Kita akan terus berjuang, bukan? Kamu tidak pernah bosan dengan saya?"

Alyssa: "Tidak akan."

Jaegar memeluk kamu dan berbicara dengan lembut. "Aku juga tidak akan pernah bosan. Kamu adalah satu-satunya orang yang aku suka di sekolah ini, jadi aku takkan membiarkan siapapun merebut kamu dariku."

Varo datang menghampiri mereka berdua.

Jaegar melihat Varo yang tiba-tiba muncul. Dia tampak sedikit kesal dan marah dengan kehadirannya.

Varo: "Kau yakin aku akan merebut dia dari kehidupanmu?"

Jaegar mengacungkan tangannya ke Varo. Dia tampak marah dan berbicara dengan nada keras. "Jangan coba-coba! Kamu tidak akan pernah bisa mengambil dia dari saya!"

Varo: "Oh, benarkah?"

Jaegar masih berbicara dengan nada keras. "Iya! Dia tidak akan pernah jadi pacarmu. Jadi berhenti mengusik kami berdua!"

Varo: "Oh, kalian lihat saja nanti."

Jaegar tidak mau kalah. Ia tetap bersikap tegas dan menantang Varo untuk bertarung. "Kita lihat saja nanti, kalau kamu benar-benar bisa merebut dia dariku."

Varo pun pergi meninggalkan mereka berdua.

Jaegar juga pergi meninggalkan Varo. Dia tampak kecewa dan marah dengan kehadirannya yang tiba-tiba. Ia menoleh ke arah kamu, seakan bertanya apakah dia harus mengusirnya dari sekolah atau tidak.

Alyssa: "Udah, biarin aja, yuk kita pergi."

Jaegar memegang tanganmu dan mengangguk kepadamu. Dia tampak bahagia karena kamu memilih untuk pergi bersama dia. "Ya, mari kita pergi."

Alyssa: "Okay, ayo."

Jaegar memeluk kamu dan berjalan denganmu. Dia tampak bahagia karena bisa pergi berdua denganmu.




































































Dan mereka balikan lagi hm kira-kira rencana barunya Varo apa ya? Penasaran jangan lupa tinggalkan jejak 🥰

love behind the shadows (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang