Pukul setengah tiga pagi Biru tidak bisa tidur ada suatu hal yang berdengung di kepala Biru, Biru memutar lagu 'Untuk Perempuan Yang sedang Di Pelukan' mengingatkan Biru kepada Jani saat di sekolah Jani yang tidur di pelukan Biru.
Biru mengambil buku berserta penanya kembali ke teras rumah melihat jalan yang di namai Jalan Pacar Biru merangkai pesan pena Biru terus menerus menari di atas kertas putih,
pena itu menulis pesan untuk Jani "sekalipun takdir tidak menemukan kita kembali lagi, aku harap kamu selalu bahagia disetiap prosesmu, aku tidak pernah menyesal menyimpan perasaan sedalam ini padamu Jani, walaupun pada akhirnya kita tidak lagi bersama, tapi kamu harus tau bahwa aku menyayangimu lebih dariyang kamu tau, tidak ada kebohongan apapuntentang perasaaan ini, bahkan kepergian kamu adalah suatu hal yang sangat aku sesali dalam hidup ini." Pesan Biru yang di tujukan oleh Jani ntah sampai kapan akan tersampaikan bahkan tukang pos saja akan menolak surat itu.
"Biru kamu gak tidur?", "eh belum kak", "ngapain di luar", "lihat jalan aku kak", "nih mau gak", "wihh apaan tuh", "wedang ronde Biru mau gak", "mau lahh", "ini buku apa Biru" kak kei membuka buku itu sepertinya itu bukan buku diary "lah kok ada nama Jani Biru?", "itu emang buku Jani kak dulu pas aku masih sama Jani aku minta satu buku punya Jani", "kamu jago ngerangkai kata ya Biru kayak kakak kamu", "hum", "nih apa Biru", " hum apaan kak?", "Jogja inda jika ada aku dan kamu Jani, Biru-Biru udahlah move on Jani udah bahagia sama orang baru kamu pasti bisa Biru kemarin kamu tau kan Biru Jani sudah memposting pasangan barunya", "tau", "yasudahh kamu juga harus bisa move on dari Jani cari orang baru", "percuma sama orang baru kalau perasaan Biru masih di kenangan Biru", "yehh kamu itu ya Biru kamu kan bisa dapetin cewe banyak si mantan kamu tuh si siapa biru yang anak malang", "siapa", "itu loh yang sekarang di madiun", "oh Syafira?", "nah ituu kamu balikan aja sama Syafira", "gak", "kok gak si Biru kenapaa", "gapapa udah ya kak aku mau tidur makasih wedang rondenya", "iya sama-sama, Biru buku kamu", "baca aja dulu jangan hilangin awas aja kalo hilangin", "iya iya".
Kak Kei membaca tulisan Biru kagum dan banyak pertanyaan mengapa Biru sangat MENCINTAI Jani
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA BANGKU
RomanceSebuah kisah cinta antara Jani dan Biru tentang dua bangku yang berada barisan belakang menjadi saksi cerita Jani dan Biru