"Biru bantuin bawa panas ini mienya", "iya-iya bentar"
"nih kak", "taro aja Ben", "yaudah aku makan dulu kak", "emang ya lu Ben gak kenyang-kenyang perut lu tapi badan lu tetep aja kurus", "namanya juga Beni, dia aja udah habis roti dua mie satu masih tambah mie ayam", "emang iya kak", "iya emang gak bisa kenyang kayaknya si Beni tu", "namanya juga makan gratis Biru"."Gratis sih gratis emang dasar lu nya aja gak pernah kenyang", "hehe", "yaudah makan dulu aja Biru kakak juga laper", "iya kak".
Selesai makan Beni menghubungi salah satu temannya "Biru ada temen aku yang mau kenalan sama kamu", "siapa", "tunggu aja dia katanya mau ke sini", "siapa Ben?", "ada deh kak", "yaelah jangan bilang Nina", "kaga lah ada pokoknya.
Selang sepuluh menit teman Beni datang "nah itu dia" Biru dan Kak Karin menoleh kearah teman Beni, Ternyata teman Beni itu perempuan Biru melihat perempuan itu langkahnya semakin dekat semakin jelas seketsa wajahnya Biru ternyata mengenali perempuan itu.
"Naya?", "loh Biru", "kalian udah saling kenal", "iya kak ini Naya temen SMP ku", "halo kak, aku Naya", "aku Karin", "lu udah kenal Biru Nay?", "kenal lah Biru pacarnya Jani kan dua pasangan paling nempel udah kaya langit sama awan deh pokoknya", "ralat Nay Biru mantannya Jani", "loh kamu udah putus Biru", "lah lu gak tau Nay", "ga tau aku Ben maaf ya Biru aku gak tau", "iya gapapa Nay".
"Kalian kok bisa putus si Biru padahal kan kalian pasangan yang romantis aku paling inget pas kalian tampil pas MPLS apa LDKS gitu kalian tampil berdua judul dari tampilan kalian aku masih inget banget 'Dua Bangku'", "namanya juga hubungan Nay udah beda pendapat", "terus sekarang Jani gimana", "ya gak gimana-gimana Jani udah ada orang baru", "yahh yang sabar ya Biru", "...".
"Lu mau minum gak Nay Biru nanti yang bayar", "kok gue", "udah gapapa lah Naya kan temen lu juga", "yehh yaudah sana pesen Nay", "Kak Karin Es Matcha Latte satu", "oke Naya bentar ya kakak bikinin", "oke ka".
"jadi gimana kalian bisa putus Biru perasaan baik-baik aja kalian", "ya ka", "stttt kamu makan roti saja dulu Biru biar aku yang cerita Kak Karin pesen roti empat", "oke Ben" "banyak banget kamu pesen Ben", "biar Biru tenang hatinya", "ohh, jadi gimana ceritanya".
"Jadi gitu Nay", "yah Biru yang sabar ya kamu pasti bisa lupain Jani", "iya, semoga", "nih pesanan kalian", "makasih kak karin", "nih makan Biru", "iya", "Biru", "iya Nay kenapa?", "lebih baik berhenti sekarang, lupain Jani dari pada melanjutkan perjalanan tapi tersesat. maksudnya, sejak awal memang sudah tidak jelas, kan Jani yang sudah ada yang baru sedangkan kamu terjebak di perangkap masalalu", "tapi kan", "tapi apa lagi Biru".
Suara Naya yang teduh membuat Biru menerima semua perkataan Jani, sayangnya Biru yang sudah terperangkap,terjerat dengan kenangannya bersama Jani membuat Biru tetap kekeh dengan pilihannya yaitu. Menunggu Jani kembali.
"Gabisa Nay", "Biru kata Naya bener kamu bisa lupain Jani kamu sendiri kan tau Jani sudah ada yang baru itu do'a kamu kan sebelum putus Jani gak akan kembali ingat kata Karin Biru sudah kamu lupain".
Memang seharusnya Biru tidak lagi menunggu Jani kembali, usaha Naya dan Kak Karin masih tidak membantu Biru untuk percaya bahwasannya Biru bisa terlepas dari perangkap masalalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA BANGKU
RomanceSebuah kisah cinta antara Jani dan Biru tentang dua bangku yang berada barisan belakang menjadi saksi cerita Jani dan Biru