Aku berada di dalam Bus kota menuju kota yang terkenal dengan sebutan kota pahlawan aku duduk berada di bangku urutan ke tiga dari belakang,
Mataku tertuju pada satu anak kecil yang sangat mirip dengan adik Jani "Jani kamu tau ga ada anak kecil di depanku mirip sekali dengan adikmu" namun ucapanku hanya ku katakan kepada Jani yang lama di ingatan kecilku,
Anak kecil itu tersenyum ke arahku persis dengan adik Jani.Aku ingin sekali memberitahu Jani perihal hal ini namun tentang mengirim pesan kepada Jani saja aku sudah tau bahwa Jani sudah lebih jauh lihai dalam melupakanku.
Tidak ada hak untuk aku mengirim pesan pada Jani melihat dia bahagia dengan pasangannya sudah membuatku sedikit senang, selebihnya kalian sendiri yang menjabarkan,
Aku tak tau apa yang ingin aku ungkapkan kepada alam raya, aku melihat sepasang kekasih yang duduk di sebrang bangku aku duduk mereka mungkin sedang bertukar cerita melihat laki-laki yang mengusap kepala kekasihnya lalu memeluknya mengingatkan kembali aku kepada aku dan Jani yang dulu.
Jani yang selalu ingin berada di dekatku dan Jani yang selalu ingin ku peluk hangat ketika alam raya merusakekspetasinya.
Ntah rasa apa yang kurasakan saat ini tidak ada rasa sedih, tidak ada rasa senang, tidak ada rasa kecewa ntah bagaimana sistem perasaanku saat ini sudah tiga bulan aku tidak merasakaan apapun semua terasa hampa seolah-olah besok atau lusa aku akan tiada,
Bagaimana cara agar aku kembali merasakan semua seperti semula rasa senang, rasa sedih, rasa kecewa aku sudah lama aku tidak merasakan semua hal itu.Ntah hal apa yang membuat perasaanku berhenti berkerja?, perihal apa?, siapa penyebabnya?, sampai kapan?.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA BANGKU
RomanceSebuah kisah cinta antara Jani dan Biru tentang dua bangku yang berada barisan belakang menjadi saksi cerita Jani dan Biru