Petualang Biru Tanpa Jani (Extended 3 Bersama Alena)

5 2 0
                                    



   "Alena", "iya Biru", "harusnya aku disini sama Biru bukan sama kamu", "Jani kan udah punya pacar baru", "oh iya ya" Biru terdiam sejuta bahasa menatap ke arah pantai mengingat kembali pada saat itu saat Biru dan Jani berdua Biru mengambil ponselnya membuka sebuah files yang berjudul Jani berisi foto-foto Biru dan Jani "lihat Lena", "iya dehh si paling fotbar haha", "apaan sih cuman ngasih tau aku tuh" Biru melangkah maju mencari titik dimana Biru dan Jani berada, Biru mengambil foto pantai "kamu suka pantai Biru", "engga Alena", "terus dari tadi kamu ngefotoin pantai mulu" sebenarnya Biru tidak sedang mengambil foto pantai ia hanya memperagakan saat memfoto Jani diam-diam sayangnya saat itu Jani sada lalu Jani berpose dan di foto Biru.
        "Kak kei mana Biru", "lah iya kemana orang tua itu lena", "gak tau juga tiba-tiba ilang tadi main air di situ", "eh ni orangnya telfon, halo kak kamu dimana", "kamu mau siomay gak", "gak ah", "Alena mau gak tanya in", "Len kamu mau siomay?", "boleh Biru jangan pedes", "Alena mau kak jangan pedes", "okei, kamu beneran gak mau Biru?", "beneran ka", "yaudah" 'telfon di matikan oleh Biru' "Alena kamu punya pacar?", "harusnya punya Biru tapi", "tapi apa Alena?", "tapi udah putus", "yahh nt nt yang sabar Len", "biasa aja Biru, kamu tuh harusnya yang sabar hahaha", "iya-iya", "Alena Biru" Biru dan Alena menoleh suara kak kei yang berteriak kencang membuat mereka kaget "emang harus banget teriak?", "kalian budeg sihh di pangil gak denger", "ya kan jauh kak keii", "nih Len", "wih enak nih kayaknya", "enak lah cobain aja Len" Kak Kei mendekat pada Biru "Biru siomaynya gak enak ntar liat reaksi Alena", "huekk, apaan ini kak kei yekkk", "hahaha enak kan Len", "ga enak wekk, kamu mau cobain Biru", "engga makasih", "udah nih minum Len", "kak kei makanan gak enak gini di kasih orang", "hahaha iya-iya maaf Len, oh iya kita lanjut lagi yuk", "besok aja lah cape kak", "yehh ya kan yang punya misi masa cape ya kan kak kei", "tau tuh", "gapapa lah mau nikmatin Jogja dulu aku gak pengen buru-buru", "yaudah iya ayo balik aja kalau gitu", "ayo", "yuk".
       Sesampainya di rumah kak kei Alena mengajak Biru ke CoffeShop dekat situ "Alena kenapa jalan ini di namai Jalan Pacar?", "emmm mungkin karena yang bikin Jalan lagi pacaran aku juga gak tau", "yehhh kamu kan orang sini", "ya aku gak tau Biruu ih", "iya-iya Cinaa", "kamu ko gitu sih Biru", "hahaha maaf Lenaa", "hmm", "emang masih jauh Lena?", "Masih 700kilo meter lagi", "dih itu mah keliling Jogja", "haha engga lah Biru itu depan CoffeShopnya", "oh iya", "mbak wedang wedang ronde dua", "baik mas di tunggu ya", "oke", "kamu suka wedang Rode Biru?", "iya Alena aku sedikit menyukai kemarin aku dibuatkan kak kei", "iya sih apa lagi sore sore gini", "setuju Biru", "kamu sering kesini Lena?", "humm karena suasananya enak Biru aku suka tidak terlalu ramai lihat di sekeliling kita hanya ada barista sama dua orang yang sedang pacaran itu", "iya sih suasananya nyaman sepi tenang", "hum", "ini mas pesanannya", "oh iya mbak terima kasih", "sama-sama mas", "masih anget Biru", "kan baru dateng Alenaaaa hadehh", "hehe", Biru mencicipi sedikit "gila jahenya kerasa banget Lena", "iya Biru sampe pedas di tengorokan", "tapi enak loh", "iya Biru".
         "sudah Biru ayo pulang", "ayo Alena", "mmm Biru", "iya Alena?", "emang kamu sesayang itu sama mantan kamu", "emm iya Alena ya kalau aku gak sayang ngapain aku jauh-jauh ke Jogja", "emang dia sesepesial itu Biru?", " mungkin dulu sekarang sudah mencoba menghilangkan rasa itu", "kenapa kamu gak cari orang baru saja Biru seperti dia, dia kan udah punya yang baru", "Alena, gak semua obatnya itu orang baru buat apa kita punya orang baru tapi hati dan jiwa kita masih tertinggal di masalalu", "iya juga sih kalau kamu bikin kisah kamu ini jadi novel judulnya kira-kira apa Biru", "mmm DuaBangku", "hum DuaBangku?", "iya DuaBangku karena saat itu hanya ada dua bangku di dalam kelas yang menjadi tempat kita singgah", "ohhh begitu", "kamu mau mampir Alena?", "gak biru langsung pulang aku sudah pukul tujuh nanti aku di cariin mama aku lagi", "aku kira kamu mau mampir yaudah aku anter kalau gitu", "gak usah Biru rumah aku cuman lima rumah dari sini", "bodo amat mau lima rumah dari sini satu juta rumah dari sini aku anter kamu pokoknya", "yaudah iya Biru".
      "makasih Biru", "buat?", "hari ini", "iya alena makasih juga mau nemenin aku sama kak kei besok masih ikut kamu?", "masih dong sampai kamu pulang pokoknya", "hahaha iya Alena, yaudah aku pulang dulu Lena hati-hati", "kok hati-hati Biru harusnya kan kamu yang hati-hati di jalan", "kamu kan belum masuk rumah berarti masih di jalan juga", "iya dehhh babai Biru", "daa Alena".
       Alena senang sekali sehari bersama Biru, Biru yang menyenangkan aneh sekaligus gak tau deh Biru itu aneh pokoknya.

DUA BANGKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang