Chapter 8

74 2 0
                                    

Pipi Naura kembali memerah ketika mengingat kejadian di mana ia yang memeluk Jack karena takut dan yang membuatnya lebih senang adalah Jack yang membalas pelukannya.

Apakah itu adalah tanda jika Jack mulai luluh dengannya?? Tapi saat ini Naura tidak boleh kegeeran. Bisa saja Jack refleks juga kan??

"Lo kenapa melamun Nau?" Tanya Naya

"Hah?!" Kaget Naura

"Kacau nih bocah! Ngelamun mulu! Mikirin apa lo?! Oh ya, sekedar info kelas kita pindah jadi siang semua"

"Oh okey"

"Lo mikirin apa? Oh! Apa jangan-jangan....." Naura langsung menatap Naya yang tengah berprasangka kepadanya

"Mikirin apa coba?"

"Emm, pasti lo lagi mengalami sesuatu yang ngebuat lo seneng kan. Apa jangan-jangan lo seneng karena duda lo itu?" tebak Naya

Kenapa tebakan Naya tepat sekali padahal Naura belum ingin menceritakan hal tersebut, tetapi sahabatnya ini memang benar-benar pintar sekali.

"Bener sihhh"

"Coba ceritain" titah Sania penasaran

"Jadi....kemarin itu gue jalan-jalan bareng dia sama anaknya. Nah jadi gue di ajak ke rumah hantu oleh anaknya. Gue kan takut ya, tapi gue tetap ikut dan kalian tau gue reflek meluk dia pas muncul hantu dan lagi dia enggak ngelepas atau gimana.....gue bener-bener bahagia bangettt" cerita Naura dengan penuh semangat

"Anjay, udah ada kemajuan berarti nih" sahut Naya

"Cieeeee, udah mulai kencan nih sama om duda nya" goda Sania

"Apaan sih lo San?!" Malu Naura

"Bisa malu juga lo biasanya malu-maluin" celetuk Naya

Mendengar celetukan Naya membuat ekspresi wajah Naura mendadak berubah. Perempuan tersebut langsung mengambil bantal di sofa dan melemparkannya ke Naya.

"Hahaha, jangan marah dong"

"Ihhh! Diem lo!" Kesalnya

"Hahahaha" tawa Naya dan Sania

  ~I love you tetangga duda ku~

Setelah Naya dan Sania pulang, Naura langsung kembali bersiap-siap untuk pergi ke supermarket. Bahan makanannya sudah mulai habis apalagi snak-snak yang ia beli 2 minggu lalu sudah tersisa 2 bungkus saja.

Baru saja keluar, Naura sudah di hadapkan kembali dengan Jack yang tengah berada di depan pintu apartemen milik nya sendiri.

"Mau kemana?" Tanya Jack

"Emm, gue mau ke supermarket kak"

"Biar saya antar"

"Kakak enggak salah ngomong nihhhh?" Naura benar-benar tidak percaya dengan perkataan yang di lontarkan oleh Jack

"Enggak"

"Oh, okey deh" jawab Naura dengan senyum tertahan

   ~I love you tetangga duda ku~

Barang-barang di supermarket ini benar-benar mahal sekali. Seharusnya Naura pergi membelinya ke warung saja.

Dulu saat ia belum kabur dari rumah nya, ia selalu mengambil barang-barang di supermarket maupun di mall tanpa melihat harga.

Ternyata hidup mandiri tidak segampang yang ia pikirkan. Sekarang Naura harus berhemat untuk kehidupannya.

"Kenapa belum ambil barang?"Tanya Jack karena melihat keranjang yang di bawa Naura masih kosong dan tidak terisi apapun

I love you tetangga duda ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang