Chapter 20

64 2 0
                                    

Bunga, coklat, dan berbagai hadiah lainnya telah di persiapkan oleh Jack untuk di berikan kepada Naura sebagai permintaan maaf. Besar harapannya, Naura dapat memaafkan dirinya dan tidak mendiamkan dirinya lagi.

Entah ada apa dengan dirinya, ia merasa sangat hampa tanpa adanya keberadaan Naura di sisi nya. Selain itu, hatinya merasa tidak suka melihat Naura yang mencuekkan dirinya.

"Kira-kira cara Auline berhasil enggak ya?" Gumamnya

Harapan yang Jack taruh adalah cara dan tips yang di berikan saudaranya ini dapat membantu dirinya menyelesaikan masalah nya dengan Naura.

"Harusnya di jam-jam begini. Dia sudah pulang dari kampus" tebaknya

Jujur saja, Jack sudah mulai menghafal mengenai Naura. Baik itu jam pulangnya, kebiasaan yang perempuan itu lakukan dan masih banyak lagi hal yang ia ingat tentang Naura.

Dengan gayanya yang cool, Jack langsung keluar dan pergi dari apartemennya untuk menunggu Naura pulang.

Ketika ia berada di lobby apartemen. Ada suatu pemandangan yang begitu mengejutkan dan membuat Jack merasa kesal dan marah.

Pemandangan yang ia lihat adalah pemandangan Naura yang tengah bersama seorang laki-laki asing yang tak ia kenal. Kira-kira siapa laki-laki itu?? Hingga bisa sedekat itu dengan Naura.

"Siapa dia? Kenapa mereka bisa sedekat itu?" Batinnya

Tangan Jack langsung tergepal kuat ketika melihat Naura yang sekarang tengah berpelukan mesra dengan laki-laki asing itu.

"Sialan!" Umpatnya. Karena merasa sangat marah, Jack langsung pergi kembali ke dalam apartemen nya

Sedangkan Naura langsung melepaskan pelukannya dengan sang kakak yang tidak lain dan tidak bukan lagi adalah Andre. "Lo masuklah ke dalam kalau misalnya ada apa-apa langsung kasih tau gue. Entar kalau lo ada apa-apa, gue pula yang kena marah mama sama papa" ujarnya

"Iya-iya, lo tenang aja lagian gue bisa jaga diri kok. Jadi sudah pasti aman dari semua bahaya yang ada"

"Dih, najis amat! Lo jatuh dari sepeda aja langsung nangis. Gimana kalau hal lain hm? Pasti udah nangis-nangis"

"Hey! Itukan sudah lama banget! Masih aja di inget terus. Gue ngerasa kayak ngelakuin dosa aja tau!" Jawab Naura kesal

Setiap kali ia mengatakan bahwa dirinya bisa menjaga diri. Pasti Andre akan mengungkit-ungkit masa lalu mengenai dirinya yang begitu cengeng.

Benar-benar menyebalkan bukan?? Jika tidak menyebalkan. Namanya sudah pasti bukan lagi Andre.

"Dah lah, gue masuk dulu. Lo pulang sana!" Usirnya

"Dih ngusir!"

"Biarinn"

"Gue pulang dulu cil"

"Ya. Hati-hati bro"

"Bye-bye, masuk lah sana"

"Hm, bye"

Setelah melihat sang kakak telah pergi dari kawasan apartemen. Naura langsung pergi ke dalam apartemen nya. Ketika telah berada di depan apartemen, matanya melirik ke belakang.

Apa lagi yang Naura lirik jika bukan apartemen sang pujaan hati.

"Dia bener-bener jahat! Sampai sekarang masih enggak ada pergerakan apa aja dari dia" gumam Naura lesu sambil menghela nafas pasrah

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Apa itu pacarnya?? Apa dia sudah melupakan ku?" Gumamnya bingung

Betapa banyaknya argumentasi yang muncul di kepala Jack. Perasaan nya saat ini begitu campur aduk sekali. Marah, sedih, kecewa, kesal. Semua itu bercampur menjadi satu di hatinya.

I love you tetangga duda ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang