Chapter 23

73 2 0
                                    

Kegiatan yang biasa laki-laki lakukan ke pacarnya tentu saja adalah menjemput kekasih pulang kerja untuk yang telah dewasa dan bagi yang masih remaja akan mengantar pulang pacarnya dan Jack pun juga melakukan hal itu kepada Naura.

"Kak Jack. Kok bisa disini?" Baru saja keluar dari pagar sekolah, Naura sudah di hadapkan dengan sosok Jack yang tengah berdiri di depan mobilnya

"Menjemput mu"

"Kakak makin hari, makin so sweet deh. Aku suka banget tauuu" ujar Naura memberitahu

"Yaa. Ayo masuk"

"Emm" Naura menggangukkan kepalanya lalu langsung masuk kedalam mobil bersama Jack

"Oh ya, thanks ya kak buat makanannya" ucap Naura ketika mobil telah di jalankan

"Emm. Enak??"

"Enak kok. Pake banget tau, tapi berbahaya bagi aku"

"Kenapa?"

"Karena jantung aku langsung berdetak kencang"

Seketika Jack langsung mengerem mendadak mobil dan hal itu tentu saja membuat Naura benar-benar sangat terkejut.

"Sekarang kita harus pergi ke rumah sakit untuk periksa"

Wait-wait. Kenapa harus pergi ke rumah sakit? Apakah Jack salah sangka akan perkataan nya? Pasti laki-laki itu berpikir jika Naura memiliki penyakit jantung. Jadinya laki-laki itu ingin membawanya periksa ke rumah sakit untuk memastikan.

"Astaghfirullah kak! Bukan itu maksudku" ucap Naura menjelaskan

"Terus?"

"Jantung berdetak kencang itu bukan hanya karena sakit jantung, tapi kalau ada yang lagi jatuh cinta. Pasti jantungnya berdetak sangat kencang juga"

"Oh gitu"

"Cieee! Udah panik ya?"

"Gimana tidak panik jika saya mendengar orang yang saya cintai sedang sakit?"

Jantung Naura kembali berdetak dengan sangat kencang karena perkataan yang di lontarkan oleh Jack. Apakah laki-laki itu bisa melakukan aba-aba sebelum mengatakan sesuatu? Agar jantung Naura ini tidak berdetak kencang terus.

"Aish! Dasar hati murahan. Baru gitu aja udah langsung gini reaksinya" batin Naura memaki dirinya sendiri yang terlalu baperan

"Kenapa?"

"Gapapa kak. Ayo kemudikan lagi mobilnya. Hari ini aku ngerasa sangat capek. Jadinya mau cepet istirahat"

"Okey"

"Oh ya, jangan lupa di bawa pulang El nya. Tadi aja El udah berpikir buruk tentang kamu"

"Buruk apa?"

"Dia pikir kamu nitipin dia karena kamu mau berduaan sama aku padahal kan enggak gitu"

"Saya titipin waktu itu biar dia terurus. Saya waktu itu sering pulang malam karena menuhin permintaan kamu"

"I know. Tadi udah aku jelasin juga dan aku bilang kamu pasti bakalan bawa dia pulang antara hari ini atau besok"

"Emm. Nanti saya bawa pulang kok"

"Yaa. Kakkk kayaknya aku mau pulang ke rumah orangtua ku nanti. Jadi kita enggak bakalan ketemu karena sudah beda rumah"

"Saya samperin kamu"

"Beneran?"

"Emm. Saya tidak main-main sama ucapan saya"

"Okey-okey, aku percaya sama pacar ku yang paling tampannnnn ini"

I love you tetangga duda ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang