Chapter 22

68 2 0
                                    

"Kok aku bisa disini?"

"Coba kamu inget kejadian semalam"

Mata Naura langsung terpejam untuk mengingat kejadian kemarin malam dan TERNYATA! Ternyata kemarin malam, ia tertidur di dalam mobil Jack.

"Mampus! Berarti dia liat gue ngorok dong" Batin Naura malu

Untuk memastikan tentang tidurnya, Naura pun bertanya kepada Jack. "Kak, kemarin aku tidur gimana?" tanya Naura hati-hati

"Ngorok mu besar" jawabnya yang membuat mata Naura membelalak terkejut

Pipi Naura yang awalnya merah, kini telah semakin merah lagi karena merasa malu dengan dirinya sendiri. Sekarang ia merasa ilfeel dengan dirinya.

"Gue ilfeel banget sama diri gue. Sumpah lah!" Batin Naura menjerit-jerit

"Mandi lalu berangkat ke sekolah" pinta Jack

"O-okey"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sejak tadi, kepala Naura terus menunduk karena masih merasa malu akibat cara tidurnya yang mungkin akan membuat Jack ilfeel.

Baru saja berpacaran, tetapi ia sudah melakukan sesuatu yang pasti membuat pacarnya sendiri merasa ilfeel padanya. "Kenapa menunduk?"

"Gapapa"

Kepala Naura yang awalnya menunduk, sekarang telah tegak dan tidak menunduk lagi seperti tadi. Naura langsung menatap Jack dengan tatapan penuh tanya karena mobil yang di hentikan secara tiba-tiba dan mendadak.

"Kenapa di hentikan mendadak?"

"Tidak menunduk lagi hm?"

"Ihh! Sengaja ya! Kamu pengen banget ya ngeliat wajah cantik aku?"

"Kenapa menunduk trus?"

"Gapapa"

"Masalah tidurmu kemarin hm?"

"Emm, kamu pasti ngerasa ilfeel ngeliat aku yang tidurnya ngorok" ucap Naura sedih sambil menunduk

Tangan kekar nan putih tersebut langsung memegang tangan kecil Naura yang juga berkulit putih. Karena genggaman tangan tersebut, Naura pun langsung menoleh.

"Saya enggak merasa ilfeel dengan cara tidurmu karena setiap orang pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing dan my opini setiap orang juga pasti tidur dengan mengorok. Buktinya saya juga begitu. Jadi enggak perlu merasa malu. Okey?"

"Huaaaaa. Kamu baik sekali" tangis Naura seketika pecah karena merasa terharu akan perkataan Jack yang begitu terkena ke dalam hatinya

"Jangan menangis. Saya tidak suka"

"Aku enggak nangis, tapi terharu"

"Sudah ya. Jangan nangis lagi. Saya enggak suka ngeliat air mata keluar dari matamu"

"Iyaa-iyaa. Kamu baik banget kak. Jadi makin cinta deh. Sebagai hadiah, aku kasih ini deh"

CUP

Bibir mungil milik Naura langsung mengecup pipi Jack. Tentu saja Jack sangat terkejut akan kecupan pipi tersebut bahkan tubuh laki-laki tersebut langsung membeku seketika.

"Oh ya. Aku rasa, kamu naruh El udah terlalu lama sama kak Auline. Jadi lebih baik, El nya di bawa pulang. Kalau kamu enggak sempet jaga, nanti aku aja yang jaganya"

"Okey. Nanti saya bawa pulang El"

"Emm. Udah, ayo berangkat. Enggak lucu kan kalau guru berangkat terlambat"

I love you tetangga duda ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang