Chapter 8 | Orang Aneh

197 11 1
                                    

Assalamualaikum! 😍

Kalau ada typo tolong tandai ya. Sekalian ramein kolom komentar juga boleh 🤭

★☆★

"Edrea, kita ke kelas duluan ya. Ada tugas dari Pak Satria soalnya." Pamit Aisyah

"Iya, kalian berdua hati-hati ya."

"Oke. Kamu jaga diri ya Edrea, jangan sampe ada yang berbuat jahat. Kalo ada, kamu langsung telpon kita. Jangan diam aja oke?" Tutur Malika

"Iya Malika" Ujar Edrea seraya tersenyum manis.

______

"Edrea?"

Atensi seorang gadis di kursi roda yang sedang merapikan buku-bukunya menoleh ke kanan. Mendapati seorang laki-laki yang ia baru kenal beberapa hari lalu.

"Kak Elland?" Ucap Edrea pelan

"Mau gue bantu?" Tawarnya

Edrea menggeleng sebagai jawaban. "Udah selesai juga lagian"

"Ni cewek kenapa? Rada jaga jarak gitu ke gue." batin Elland karena mendapati Edrea yang sedikit bergeser posisi

"Soal kejadian tadi-

"Makasih kak, kak Elland yang udah bantu bela Edrea tadi pagi ya? Makasih ya kak, lain kali gak usah gak apa-apa kok. Lagian Edrea udah biasa" Potongnya

Elland yang belum menyudahi ucapannya tampak jengah dengan sikap gadis di depannya. "Lo kenapa? Sakit?" Tanya nya

"Enggak"

"Kok kaya aneh gitu sikap lo?" Jujur Elland

Edrea mengangkat satu alisnya keatas. Wajahnya tetap tidak berpindah posisi, masih menunduk tanpa menatap Elland di sebelah kanannya. "Sedari awal sikap gue emang harus kayak gini kak, biar gak ada salah faham." Jelas Edrea

"Salah faham yang gue maksud bukan perkara hubungan. Tapi perkara dalam Islam." Lanjut Edrea kala melihat Elland ingin membuka suara

Edrea pun melenggang pergi dengan mengayun kursi rodanya perlahan. Meninggalkan Elland yang hanya diam dan menatap kepergian gadis itu.

"Aneh."

****

Di dalam sebuah ruangan bernuansa hitam. Seorang Pria tampan dengan manik mata violet, sedang duduk santai di kursi kebesarannya.

Atensinya terus menatap ponselnya yang tidak tertera notifikasi apa-apa.

"Damn! Lama sekali, aku sudah tidak sabar menunggu kabar milikku." Ucapnya seraya mengisap nikotin yang ada di sela-sela jari kanan nya.

Ting ting ting!

Atensinya kini terpusat pada ponsel yang berdering diatas meja kerjanya.
Raut wajah yang tadinya datar, kini menjadi raut bahagia.

Senyuman pun terukir di wajah tampannya. Menambah kesan khas pada Pria berdarah Italia-Indonesia ini.

Pip!

She's Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang