Chapter 14 | Kembali

212 9 1
                                    

Assalamualaikum! 🌷

Hallo, kita bertemu lagi. Jangan lupa vote and kimen.

***

Kekehan berat terdengar dari sosok lelaki yang duduk di depan sebuah layar komputer di ruangan bernuansa gelap dan hanya disinari cahaya lampu temaram. Sosok laki-laki itu tampak menatap penuh binar pada layar laptop di depannya dengan sesekali menjilat sensual bibirnya sendiri.

"Tunggu waktunya tiba," Sosok itu bersuara dengan pandangan terus menatap pada layar laptop yang menampilkan sebuah rekaman berdurasi singkat. "Dan saat itu tiba, aku bersumpah tidak akan melepaskanmu."

Sosok itu mematikan layar laptopnya, lalu menyenderkan tubuh kekarnya pada sandaran kursi yang ia duduki. Diambilnya sebuah sweater rajut, kemudian ia hirup aromanya begitu rakus dengan mata terpejam.

Setelah beberapa menit kemudian sosok itu menghentikan aksinya lalu meraih ponselnya di dalam kantong.
Memasuki apk berwarna hijau dengan logo telepon ditengah, lalu sosok itu menelpon seseorang.

{ panggilan tersambung }

“Selamat malam Tuan.” sapa lawan bicaranya

“Kau melakukan kecerobohan lagi?” Bukannya menjawab sapaan, sosok itu malah berujar dengan nada tidak ramah.

Kecerobohan? Apa itu Tuan? Saya rasa, saya melakukan tugas saya dengan baik dan tidak melakukan kecerobohan sama sekali.” 

“Kau sudah bekerja dengan Daddy ku hampir 25 tahun Bry, kau sudah mengenal bagaimana diriku kan? Tapi, mengapa kau bisa tidak faham bahwa aku sangat tidak suka atas kecerobohan sekecil apapun itu.” Jelas sosok itu.”

“Sepertinya Daddyku salah memilih tangan kanan heuh.” lanjutnya dengan nada sedikit mengejek

Lawan bicara sosok itu pun menelan salivanya kasar. Sesekali otaknya berfikir keras dan meneliti kesalahan dirinya saat melakukan tugas dari Tuan muda nya itu.

“Duh kenapa sih dia gak pernah berubah. Dari kecil selalu aja pengen dimengerti doang. Tapi gak mau mengerti orang lain.” Batin Bry

'Ah gue faham nih, kayaknya gue mengambil Video terlalu singkat. Makanya Tuan muda marah.

Aduh Bry, lo itu masih sama aja. Lemot nya gak hilang-hilang dari Tuan Lu kecil.' Batinnya menjelaskan

“Kau membuatku menunggu, heuh?” Laki-laki itu kembali berucap, membuat kawan bicaranya tersadar dari fikirnnya.

Ah maafkan saya T-tuan, S-saya sudah mengetahui kesalahan saya Tuan. S-saya ceroboh karena mengambil Video itu terlalu singkat. Sekali lagi, saya minta maaf.”

“Jelaskan alasannya.” Pinta sosok itu

“Baik Tuan.

Saya mengambil video terlalu singkat karena drone yang saya pakai tiba-tiba batrainya lowbat dan saat saya ingin kembali mengambil video, Nona Edrea s-sudah-- tidur. Jadi saya tidak berani mengambilnya.”

“Hanya itu? Baiklah karena memang amanah itu berasal dariku, dan kau menjalani dengan baik amanah itu, kau ku maafkan untuk ketiga kalinya.”

She's Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang