Assalamualaikum! 😍
Kalau ada typo tolong tandai ya. Sekalian ramein kolom komentar juga boleh 🤭
★☆★
"Umi, Ba'da ashar nanti, Edrea ingin beli buku di Gramedia. Umi bisa anter Edrea?"
"In syaa Allah nak" Jawab Asma seraya fokus pada adonan tepung yang sedang diaduk
Sore ini, sehabis pulang sekolah. Edrea berniat membantu Asma membuat kue tradisional.
Edrea fokus melihat Asma yang terlihat sangat ahli di bidang ini.
"Umi hebat ya. Bisa bikin kue apa aja" Puji Edrea"Kamu juga pasti bisa sayang, lihatin cara Umi ya. Pasti kamu nantinya langsung ahli."
Edrea tersenyum menanggapi, fokus kepada apa yang dilakukan Asma. Dirinya hanya membantu menyusun bahan dan membersihkan bagian yang kotor.
"Alhamdulillah, sudah jadi." Ujar Asma senang
Edrea pun tak kalah senang. Bahkan dirinya, orang pertama yang mencoba kue Putu buatan Asma.
"Wahh enak banget Umi. Ini bakal jadi kue favorite Edrea deh." Ucapnya seraya terkekeh kecil
Asma membersihkan kelapa yang ada di pipi Edrea. Edrea benar-benar seperti anak kecil sekarang. Asma justru senang, itu artinya Edrea sudah sangat terbuka dengan dirinya. "Selain mudah, kue ini juga memiliki rasa khas. Edrea kalau lagi gabut, bikin ini aja ya. sudah faham kan?"
"Sudah Umi." Jawab Edrea
"Okedeh, sekarang Edrea ke ruang tamu aja ya. Umi mau bawa kue nya." Edrea mengangguk lalu mengayun kursi rodanya perlahan ke arah ruang tamu.
Ukail sedang membaca membaca Majalah, atensinya teralihkan pada Edrea. "Sudah selesai nak?" Tanya nya
"Sudah Abi, Umi otw kesini"
"Wih bahasa gaul" Seru Birru, Edrea pun hanya cengengesan.
"Kue Putu ala AsEd sudah jadii" Seru Asma saat tiba di ruang tamu. Asma meletakkan nampan yang terdapat 2 piring, di isi dengan Kue putu hijau dengan taburan kelapa diatasnya.
"AsEd? Apatuh Mi?" Tanya Birru
"Asma Edrea" Jawab Asma dan Edrea kompak. Tadinya, Edrea belum faham, tapi saat dapat kode dari Asma pun dirinya faham.
Hahaha.
Ukail dam Birru tertawa lepas. "Keren keren" Seru keduanya
Setelah itu, mereka semua pun menikmati kue buatan Asma. Dan, Edrea tentunya.
***
"Edrea, ayo nak. Keburu kemalaman." Ajak Asma
Malam ini, setelah shalat Isya. Asma dan Edrea telah rapih mengenakan pakaian syar'i ala muslimah. Mereka ingin pergi ke Gramedia. Sebenarnya, hanya Edrea, Asma menemani saja. Tapi, dirinya pun tertarik untuk membeli buku yang dicari sebulan lalu.
"Iya Umi, ayo."
Ting ting ting!
Atensi keduanya beralih pada ponsel ditangan kanan Asma. "Abi telpon nak, sebentar ya." Ujar Asma
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Mine
Random"Aku menginginkan gadis ini, Dad." pinta anak laki-laki itu kepada sang Daddy dengan menunjukkan selembar foto polaroid gadis kecil berhijab yang tengah tersenyum manis kearah kamera. "Siapa gadis kecil itu?" Bukan menjawab keinginan putranya, pria...