BAB 32

59.4K 3.6K 95
                                    

- 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 -

"2 bulan."

"3 hari."

Keira dan Gabriel saling melirik, seakan saling menyalahkan. 'Kok 2 bulan sih anj*r?! Lama banget!' batin Keira.

'3 hari? Ga masuk akal!' Ini batin Gabriel.

Grace semakin terlihat tak percaya, "Jadi, yang mana yang bener? 2 bulan atau 3 hari?" tanya wanita itu sembari memincingkan mata mencari kebenaran dari ucapan Gabriel dan pacarnya--katanya.

"Maksudnya, El udah suka sama saya 2 bulan, tan. Tapi, jadian nya baru 3 hari lalu." Keira meralat segera, agar tak menimbulkan kecurigaan.

"Bener gitu, El?"

"Bener, ma."

Grace dan Andrian bertatapan sejenak. Kemudian, Grace menghembuskan nafas nya panjang, "Oke. Tapi, mama tetap mau nanya tentang yang tadi Mina omongin. Itu semua bener?" tanya Grace.

"Eng--"

"Mama mau Keira yang jawab, El." Grace memotong pembicaraan Gabriel. Menatap kearah Keira, menunggu jawaban nya langsung dari si gadis.

Keira mengerjap pelan, "Oh.. itu sebagian nya bener, sih." Gadis itu menjawab dengan jujur. "Dulu, saya memang gitu. Tapi, kalau yang masalah kaya, itu salah. Saya ga kaya, cuma kalau sok kaya, pernah."

"Keira.." bisik Gabriel penuh penekanan. Keira melirik pria yang kini tengah melotot kearah nya. Sedikit tak menyangka gadis itu akan segitu jujur nya.

"El, gausah bisik - bisik!"

"Keira, lanjutin. Yang kamu ngebully, suka sama siapa tadi itu nama nya, bener?" tanya Grace.

"Iya, tante. Seperti yang saya bilang, dulu saya memang jahat, banyak sifat buruk nya, ke orangtua saya juga gitu."

"Terus.. kalau kamu sadar diri kamu itu jahat, kamu ngerasa, kamu pantes buat anak saya?" Kali ini, Andrian yang bersuara. Lelaki itu memincingkan mata nya, menatap Keira.

Keira terdiam sejenak, "Walau dulu saya jahat, sekarang kan saya mau berubah. Semua orang punya masa lalu kan? Bisa jadi juga dulu om suka mabok - mabok atau hal negatif lain, tapi balik lagi, itu cuma masa lalu."

"Kalau sekarang, saya mau berubah jadi lebih baik. Terlambat mungkin buat beberapa orang, tapi setidaknya, saya mencoba."

"Untuk pantas atau engga nya, itu tergantung masing - masing orang, om. Gabriel yang mau pacaran sama saya, berarti dia ngerasa saya pantes buat dia." Keira berbicara panjang lebar, dengan nada sedikit tak suka. Bukan apa - apa, Andrian menatap nya seakan meremehkan. Dan Keira benci diremehkan dalam bentuk apapun.

Andrian mengangguk - angguk. Lelaki itu menyenderkan tubuh nya. "Jawaban yang bagus."

"Benar sekali, masa lalu bisa aja jahat, tapi yang terpenting sekarang kamu udah sadar sama kesalahan kamu. Dan pantas atau engga nya, itu tergantung masing - masing orang. Bagus bagus," katanya sembari mengangguk - angguk dan tersenyum puas.

Keira mengerjap pelan, 'Loh? Tiba - tiba aja gitu ekspresi nya berubah?' heran Keira dalam hati. Pasalnya, tadi Andrian terlihat tak begitu senang, namun, tiba - tiba saja, lelaki itu tersenyum?

"Bagus ini, El. Cari cewek yang jujur, bukan cuma tentang kebaikan nya doang, tapi yang berani jujur sama kejelekan - kejelekan nya juga," seru Grace. "Pinter banget anak mama cari cewekkk, muachh.." Wanita itu menarik pipi kiri putra nya untuk mendekat, lalu di kecup lah pipi kanan putranya yang mengarah padanya.

The Antagonist ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang