Prolog

8.9K 522 49
                                    

Bismillah semoga banyak yang baca😋🫶

Ini cerita ke-4 Ka Neo ya setelah Ndoro Harsya dan Bara Renata, semoga para penduduk berkenan membaca❤

Baru netes gini jelas bakal sepi, jadi boleh bantu ramain? Vote dan komen ya biar tambah rame

Sekalian bantu promosiin biar makin rame, makasih buat dukungannya Penduduk❤🫶

Ingat! Ini ceritanya Mas Juragan Danu, sesuai judul, jadi jangan ditanyain apa inu cerita Mas Kades ya, udh jelas itu loh Juragan Danu😊🫶

Yaudh kalau udh vote silahkan baca, semoga suka🫶

Selamat Menikmati🪶

oOo

"Lihat, dia yang kemarin di ceraikan bukan sih? Kok bisa gitu, gak nyampe satu bulan loh padahal, sudah jadi janda saja, agak memalukan yo?"

"Iya ih, kok bisa gitu keluar rumah kayak gak punya urat malu gitu, kalau aku jadi dia sudah moh buat keluar rumah, isin!"

Gadis itu ah tidak wanita karena label 'janda muda' sudah tersemangat di depan namanya, sungguh miris.

Di usianya yang baru menginjak 20 dirinya sudah mendapat banyak cemooh hanya karena dirinya diceraikan begitu saja bahkan tidak sampai satu bulan masa pernikahan, tapi pertanyaan apakah dirinya juga ingin begitu?

Tentu tidak! Gadis itu Ayudia Larasati tidak pernah menginginkan hal memalukan itu terjadi dalam hidupnya, tidak ingin juga membuat kedua orang tuanya menanggung malu karena ulahnya.

Ulahnya? Tidak, justru itu sudah menjadi sebuah takdir yang tidak bisa ditolak sekalipun Laras ingin menolaknya, tidak sepenuhnya itu adalah salahnya.

Tapi yang namanya manusia sangat gampang hanya untuk menilai dari satu kejadian yang bahkan mereka tidak tau kejadian sebenarnya seperti apa, hanya bermodal 'katanya' gosip murahan itu tersebar ke seluruh telinga yang haus akan berita dan ujungnya menjadi bahan gosipan satu kampung.

Laras tau hal itu akan terjadi, sudah biasa ketika kita hidup di desa, bahkan berita dari mulut ke mulut sudah lebih cepat ketimbang kecepatan jaringan ponsel, rasanya sudah terbiasa!

Jadi sebagai Laras hanya bisa menulikan pendengarannya saja, mencoba untuk tidak peduli walaupun banyak hal yang kesalahannya dilimpahkan padanya, tidak harus didengar hanya menyakiti hati saja!

Lagian Laras tidak hidup pada mereka, untuk apa mendengarkan? Lebih baik lupakan! Jangan didengarkan saja, itu lebih baik.

"Kakak! Bawa es krim buat adek nggak?" Senyum Laras terukir lebar ketika mendengar teriakan sang adik bungsu, anak kecil berusia 5 tahun itu terlihat girang di halaman samping sebuah motor asing.

Tapi Laras tidak menyadarinya, atensinya hanya tertarik pada sang adik bungsu Abian, tidak ada yang lebih membahagiakan dari melihat wajah penuh harapan di wajah sang adik.

Abian menunggunya sejak tadi, itu sudah pasti ketika sang adik bungsu tau dirinya keluar menuju toko, pesanan es krim menjadi hal biasa untuk dirinya dengar dari sang adik.

"Ini panas loh padahal, kok nunggu di luar?" Dengan sayang Laras mengelus lembut kepala sang adik, lalu menyerahkan apa yang sang adik pinta sejak tadi.

Tak kalah riang pun, Abian menerima satu buah es krim dari sang Kakak, memakannya tanpa aba-aba yang langsung membuat Laras tertawa.

Pancaran kasih sayang ada di mata gadis berusia 20 tahun itu.

Sang Juragan (Gibran Danuarta) 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang