01. Perkara Kopi, Jatuh Hati?

4.3K 432 31
                                    

Selamat Malam Penduduk! Cerita Mas Danu hadir lagi nih😋

Absen dulu yuk siapa yang udah nungguin?🤭

Sebelum baca vote sama komennya jangan lupa ya, bantu ramaikan di setiap paragrafnya❤🫶

Ini cerita Ke-empat Ka Neo, bantu ramaikan ya penduduk❤

Selamat Menikmati🪶

oOo

Mata tajam sang Juragan Danu terus melihat menjelajah sendiri bagaimana tanah yang akan segera dirinya kelola lagi dalam waktu dekat ini, tanah yang dihargai hampir satu miliar, sungguh angka yang sangat fantastis untuknya, dia juga terbilang berani bisa langsung menyentujuinya begitu saja tanpa adanya pikiran uangnya akan melayang begitu saja.

Karena anehnya, Juragan Danu sepercaya itu pada sang patner sekarang, dalam hatinya memberikan sinyal aneh seperti kalau dirinya menyetujui proyek ini maka takdir besar akan datang, terdengar begitu membual memang tapi entah kenapa Juragan Danu sangat percaya dengan itu.

Terasa Aneh memang.

"Sedang meninjau lahan yang akan menjadi milik Juragan Danu lagi?" Suara yang terdengar penuh wibawa itu membuat Juragan Danu menoleh dengan raut sedikit terkejut, Ndoro Harsya ternyata pelakunya, Bapak dari empat anak yang datang dengan senyum sopannya.

Tidak heran kenapa bisa ada Ndoro Harsya, di sini berhadapan langsung dengan kebun lebar sang Ndoro yang berada di sisi jalan ini, jadi sudah jelas keberadaan Juragan Danu pasti bisa dilihat dengan jelas oleh sang Ndoro yang kemungkinan baru datang.

"Ah Ndoro Harsya, selamat siang, maaf saya tidak tahu kedatangan sampean." Juragan Danu membalas dengan sopan sampai menampilkan gestur penuh tanda hormat, Ndoro Harsya membalas dengan senyum ramah lalu menepuk bahu sang Juragan dengan santai.

"Kalau tidak salah, ini tanah milik Pak Dani bukan?" Dua lelaki penguasa itu berdiri bersisihan bersama menatap pada hamparan sawah yang membentang luas di depan sana, Juragan Danu mengangguk lantas langsung menjawab. "Enggih sawah ini milik Pak Dani, mau di gadaikan pada saya, harganya cukup fantasis tapi rasanya setara dengan kondisi sawah yang begitu bagus, tempatnya pinggir jalan jadi memudahkan ketika ingin mengangkut atau semacamnya."

"Kalau boleh memberi pendapat saya setuju dengan ucapan Juragan, sawah ini tidak akan sekali membuat rugi, justru sebaliknya akan memberikan keuntungan besar untuk Juragan melebihi harga yang mungkin di patok Pak Dani, dan juga satu keberuntungan?" Ndoro Harsya menoleh pada sang Juragan dengan alisnya yang mengerut.

Tapi berubah tersenyum simpul ketika melihat pada wajah kebingungan sang Juragan. Raut wajah sang Ndoro terlihat tidak percaya dengan apa yang dirinya pikirkan sekarang tentang Juragan Danu, lelaki ningrat itu sampai tidak langsung berbicara karena rasa terkejutnya.

"Maaf Ndoro, keberuntungan apa maksudnya saya tidak mengerti." Juragan Danu langsung bertanya tentang sesuatu yang dirinya tidak mengerti tapi Ndoro Harsya tidak langsung menjelaskan, dia jadi penasaran apa maksudnya.

Ndoro Harsya geleng kepala dengan senyumnya yang tidak luntur sama sekali, lelaki itu langsung kembali menepuk bahu sang Juragan dengan pandangan mata yang sangat begitu menyorot penuh keseriusan. "Satu keberuntungan yang sangat dinanti semua orang, jalannya memang agak sedikit rumit tapi kalau Juragan percaya pasti bisa, maka semuanya akan terjadi sesuai dengan keyakinan Juragan Danu sendiri, percaya pada diri sendiri dan jangan dengarkan kata orang lebih baik ikuti apa kata hati Juragan sendiri, kemauan itu sendiri pasti bisa membawa sebuah takdir spesial yang akan datang."

Sang Juragan (Gibran Danuarta) 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang