06. Sentuhan Setelah Sah

4.9K 475 26
                                    

Malam Penduduk!

Minta maaf dulu ya, harusnya kemarin kan yang up? Tapi malah gak jadi maaf, gantinya malming ini🤗🫶

Malmingan gini enaknya kondangan sama pernikahannya Juragan Danu sama Ayudia Larasati❤

Ayo amplopnya jangan lupa ya! Isiin vote sama komen, maksih yang udah nyumbang❤🫶

Yaudah biar cepet, silahkan baca jangan lupa vote sama komen ya, semoga suka penduduk❤

Selamat Menikmati🪶

oOo

Rumah Laras kini sesak dengan banyaknya orang yang datang untuk menghadiri acara pernikahan antara Ayudia Larasati dengan Juragan Muda mereka, Gibran Danuarta.

Iya acara pernikahan keduanya diselenggarakan hari ini, hari Selasa yang menjadi hari sakral untuk keduanya, semua orang nampak begitu antusias untuk datang ke acara pernikahan yang di gelar mewah di rumah Laras.

Awalnya Laras enggan untuk membuat satu pesta pernikahan ketika dirinya sudah menjadi janda dan pernah membuat pesta pernikahan, tapi ketika mengingat posisi sang Juragan yang anak pertama dan belum sama sekali menikah, jelas keluarga suaminya meminta sebuah pesta meriah.

Suami? Ah rasanya masih tidak menyangka ketika delapan jam yang lalu dirinya diresmikan oleh lelaki yang duduk di sampingnya atas pelaminan ini, begitu besar rasa tidak percaya Laras sampai tidak banyak mengeluarkan banyak kata, memang dirinya dan sang suami sekarang sudah jauh lebih dekat dari pada dulu, tapi tetap saja rasa gugup dan tidak percaya diri memuat perempuan itu banyak diamnya.

Enggan bersuara ketika tidak ada yang menyapa, terlalu malu mungkin ketika dirinya dan sang Juragan ditatap sedemikian rupa oleh para tamu, ah di rumahnya saja sebanyak ini apalagi di rumah sang Juragan nanti? Iya pesta pernikahan bukan di sini saja tapi juga di rumah sang Juragan berselang satu hari dari rumahnya.

Pasti melelahkan nantinya, sungguh.

"Dek." Panggilan itu membuat Laras mengangkat wajahnya, yang tadinya sibuk menatap hiasan di tangannya kini beralih menatap pada sang suami yang nampak begitu tampan dengan setelan jas hitamnya, begitu memukau.

"Kenapa Mas?" Juragan Danu nampak bergeser sedikit merapatkan kembali duduk mereka di atas kursi pelaminan, Laras langsung berubah tegang saat itu juga, jaraknya dan sang suami tidak terlalu jauh, hampir menempel satu sama lain kalau saja tidak ada gaun yang mengembang milik Laras.

Lelaki itu memajukan tubuhnya hendak berbisik di telinga sang istri agar mendengarnya dari ramainya orang berbicara dan kerasnya suara sound sistem, Laras ikut memajukan tubuhnya takutnya ada hal penting.

"Jangan menunduk terus, masa iya sudah cantik gini tapi orang-orang gak dikasih tahu, sayang tahu. Nanti mereka ngiranya kamu dipaksa menikah sama saya." Laras menepuk pundak sang Juragan sambil menutup mulutnya untuk menghalau tawanya, menatap pada pria itu tidak habis pikir.

Bisa-bisanya!

"Apasih, mana ada orang mikir begitu." Juragan Danu tersenyum kecil, merasa senang melihat Laras bukan hanya tersenyum tapi juga tertawa malu, mau menyentuhnya walaupun sebuah pukulan, tidak papa Juragan Danu senang merasakannya.

"Ya habisnya kamu nunduk terus, kayak ndak bahagia tahu." Ucapan itu dibalas Laras gelengan, lantas tangan sang perempuan yang terbebas melingkarkan tangannya di lengan sang suami sambil menyandarkan kepalanya di bahu yang begitu kokoh itu, tidak lagi canggung takut Juragan Danu banyak memikirkan hal negatif.

Sang Juragan (Gibran Danuarta) 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang