Epilog

1K 57 0
                                    

Senyum merekah tampak terukir dibibir gadis cantik yg kini berdiri dipanggung dengan toga dikeplanya.

Tatapan bangga dari sang ibu juga turut serta menjadi pelengkap kebahagiaannya hari ini.

Elnaura Tiffany Dirgantara.
Gadis kecil Rony dan Salma itu kini sudah tumbuh menjadi remaja yg cantik dan pintar,walaupun ia dibesarkan tanpa sosok ayah tapi ia tak pernah merasa kekurangan kasih sayang karna sang ibu telah memberinya lebih dari pada keinginannya.

"Kak zio pasti bangga ya kak kalau lihat putrinya berhasil jadi lulusan terbaik"ucapan Adeeva membuat Salma menoleh dan tersenyum tipis.

"Mas Rony pasti bisa lihat Ara dari atas sana Dee..pasti dia bangga"lirih Salma menahan kesedihannya.

"Kak sal ibu yg hebat..aku selalu bangga sama kakak"Adeeva memeluk bahu kakak iparnya untuk menguatkan.

Salma hanya tersenyum sambil mengusap pipi Adeeva dengan sebelah tangannya.

Duk..Duk...

Suara ketukan mic mengalihkan pandangan semua orang hingga tertuju pada panggung yg disana berdiri Ara seorang diri.

"Assalamualaikum semuanya..selamat siang.."

"Pertama Tama saya mau ucapin terimakasih kepada Allah SWT karna sudah memberikan anugrah sebesar ini untuk saya"Ara menjeda kalimatnya untuk menarik nafas sejenak.

"Terimakasih juga untuk bapak ibu guru yg sudah membimbing saya..dan yg paling utama terimakasih untuk mami saya yg paling cantik.."

"Mami..thank you very much..atas segala didikan mami..perhatian mami dan juga kesih sayang mami untuk Ara .."

"Mi..Ara bahagia jadi anak mami..Ara bangga bisa berdiri disini didampingi mami.."

"Teman teman..saya mau cerita sedikit ...mami saya adalah wanita terhebat didalam hidup saya..mami wanita kuat..walaupun saya dibesarkan tanpa peran seorang ayah tapi mami mampu melengkapi itu semua dengan cintanya..."

Ara menghapus air matanya yg terjatuh lalu kembali melanjutkan kalimatnya.

"Mami...Ara janji akan selalu jadi anak baik mami..Ara janji..Ara gak akan bikin mami kecewa..Ara akan buat mami bahagia"

"Untuk aunty vaa...terimakasih banyak juga ya aunty ..terimakasih sudah menemani mami sama Ara selama ini..walaupun aunty udah punya anak sendiri tapi aunty tetep sayang sama Ara...terimakasih aunty vaa sayang"

Tak ada satupun mata yg kering dalam ruangan ini..semua ikut menangis haru mendengar ceritanya.

Ara mengakhiri ucapannya dengan senyum manis,lalu membungkukkan kepalanya dan turun dari panggung.

Kemudian ia berjalan cepat kearah maminya lalu memeluk wanita itu sangat erat.

"I love you so much mami.."lirihnya dalam pelukan sang ibu.

"I love you more nak..mami bangga sama Ara..mami bangga nak.."balas Salma tak bisa membendung air matanya.

"Mi..nanti Ara ijin mau kerumah papi ya..Ara mau kasih tau papi kalau arabidah lulus..Ara juga mau bilang sama papi kalau Ara dapet nilai tertinggi"ucapnya dengan begitu semangat.

"Iya nak..boleh..mau mami antar atau Ara kesana sendiri?"tanya Salma

"Sendiri boleh ya mi..Ara pengen deep talk sama papi"pintanya dengan wajah melas

"Okey boleh..kali ini mami bakal ngalah buat relain suami mami dicurhatin sama anak gadisnya"balas Salma mencubit gemas hidung Ara

"Makasih mami..Ara janji gak bakal rebut suami mami"ucap Ara seakan yg ingin ia kunjungi adalah papinya yg masih hidup

Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang