7

1.2K 79 1
                                    

Salma Pov

Aku terbangun ditempat ini lagi,
Bau obat-obatan yg menyeruak seakan memenuhi penciumanku.
Kutolehkan pandanganku pada sosok laki-laki yg tertidur disamping ranjangku,wajahnya terlihat lelah,mungkin dia baru selesai dengan pekerjaannya ditambah harus direpotkan olehku lagi.

"Lagi-lagi kamu yg menolongku mas"batinku mengusap kepalanya.

"Enghhhhh..."lenguhnya terusik dengan sentuhanku.

"Hei..sal kamu udah sadar?"ucapnya terbangun.

"Maaf ya aku malah ketiduran"lanjutnya sambil membenarkan posisi duduknya.

"Apa yg kamu rasain sekarang?ada yg sakit,atau kamu butuh sesuatu?"tanyanya beruntun.

"Aku gpp kok mas,boleh tolong ambilkan aku minum"jawab dan pintaku padanya.

"Ini minum dulu"ucapnya membantuku minum.

"Terimakasih mas"balasku tersenyum padanya.

"Aku panggil dokter dulu ya"ucapnya kemudian berlalu keluar memanggil dokter.

Aku hanya bisa memandang punggungnya yg hilang ditelan pintu hingga ia kembali bersama seorang wanita berjas putih yg aku tau adalah dokter Aira.
Kenapa harus dokter Aira yg datang?
Segala macam pertanyaan dan rasa khawatir berputar dalam kepalaku,
Apa mungkin?

"Halo Salma,kita bertemu lagi"sapa dokter Aira yg hanya kubalas dengan senyuman.

"Apa yg kamu rasakan sekarang sal,apa ada keluhan?"tanyanya padaku.

"Hanya sedikit pusing dokter"jawabku.

"Syukurlah kalau begitu,biar saya periksa dulu ya"balas dokter Aira lalu memeriksaku.

"Saya kenapa dokter?kenapa dokter yg menangani saya?"tanyaku yg masih bingung.

"Salma apa yg ada dalam fikiran kamu itu benar,kamu akan kembali menjadi pasien saya lagi"ucap dokter Aira seakan tau apa yg aku fikirkan.

"Maksud dokter dia datang lagi?"tanyaku lirih

"Iya Salma,dia datang lagi sebagai temanmu untuk berjuang kembali"kata dokter Aira

"Jangan sedih ya,harus tetap semangat"lanjut dokter Aira.

"Kondisi kamu sekarang sudah stabil,terus dijaga ya kesehatannya,saya permisi dulu"ucap dokter Aira kemudian keluar dari ruang rawatku

Kutolehkan pandanganku pada pria di sampingku,matanya yg sejak tadi memandangku bahkan tak teralihkan sama sekali.

"Kejutan apa lagi ini ya Allah,kenapa harus saat bersama dia,kenapa harus kau ulang luka lamaku didepan dia"batinku berteriak.

"Sal.."panggilnya padaku yg masih terdiam.

"Jangan takut ya,semua pasti akan baik-baik saja"katanya menenangkan ku.

"Aku gpp kok mas,makasih sudah peduli sama aku"jawabku.

"Sal..jangan pernah merasa sendiri,jangan pernah bebani hati kamu dengan fikiran seperti itu,aku disini,aku akan selalu ada buat kamu"ucapnya menggenggam tanganku.

"Jangan mas..jangan mempersulit hidupmu karna aku,silahkan pergi,biar ku nikmati rasa sakit ini sendiri"balasku padanya.

"Sal..boleh aku bicara?tolong tatap mata aku"ucapnya semakin mempererat genggamannya.

Kutatap matanya yg sudah berkaca-kaca,ingin rasanya aku pergi saja dari dunia ini,sakit sekali melihatnya bersedih seperti ini,dan itu karena aku penyebabnya.

"Tolong jangan minta aku untuk pergi,aku tau ini bukan waktu yg tepat,tapi aku udah gak bisa nunggu lagi,aku takut kalah dengan waktu,aku cinta sama kamu sal,aku nyaman berada didekat kamu,ijinkan aku membersamai kamu untuk berjuang"katanya membuat air mataku semakin deras.

"Kenapa harus aku mas?diluar sana masih banyak perempuan hebat yg pasti menginginkan kamu,kamu harus cari perempuan yg sehat untuk menemani segala proses hidup kamu,jangan aku,aku gak bisa"balasku menunduk dengan Isak tangis yg semakin terdengar lirih

"Tapi perempuan diluar sana tidak memiliki apa yg ada pada diri kamu sal,mereka gak membuat aku nyaman,aku tidak punya cinta untuk mereka"katanya lagi.

"Akupun bukan laki-laki yg sempurna sal,aku juga punya luka dimasa lalu,aku juga pernah melakukan kesalahan,apa tidak bisa kalau kita bersama-sama untuk sembuh dari segala rasa sakit itu"ucapnya yg membuatku terdiam.

"Apa tidak boleh aku menggenggam tanganmu lebih lama lagi untuk menguatkan langkahku,apa tidak bisa kita berjalan beriringan untuk melewati ujian yang mungkin lebih besar didepan sana?"lanjutnya memohon.

"Sal..apa kamu tidak mencintaiku?"tanyanya sambil menarik ku agar menatapnya.

"Tidak adakah sedikit saja rasa itu muncul ditengah kedekatan kita?"lanjutnya semakin menuntut.

"Mas,mustahil rasanya jika aku tidak mencintaimu sedangkan perlakuanmu begitu baik padaku,
Akupun tidak akan berbohong padamu tentang perasaanku,aku juga mencintaimu mas"jawabku membalas genggaman tangannya.

"Tapi lagi-lagi aku kalah dengan keadaan,aku tidak mampu membersamaimu dengan segala keterbatasanku,aku tidak bisa mas"lanjutku melepas genggamannya.

"Lihat aku sal,percaya sama aku kalau kita pasti bisa melewati segalanya bila bersama"ucapnya meyakinkanku.

"Aku akan menjadi kaki saat langkahmu sudah mulai berat,dan kamu bisa menjadi penenang dikala aku sedang gelisah,kita bisa saat bersama-sama sal,kita bisa saling dalam segala hal"lanjutnya membuat hatiku goyah.

Kembali ia genggam tanganku,
Tatapan matanya seakan penuh harap.
Kubalas genggaman tangannya lebih erat,ku yakinkan hatiku agar percaya bahwa ini bukan kesalahan,rasa yg kami miliki pasti juga termasuk rencana-Nya.
Perlahan kutarik sudut bibirku untuk tersenyum,kutarik perlahan genggaman kami lalu tanpa ijin aku memeluknya.

"Aku bersedia berjalan bersamamu mas"bisikku dalam pelukannya.

Tangis kami sama-sama pecah saat itu,rasa bahagia yg beriringan dengan kesedihan,semoga Tuhan berkenan memberi kemudahan dalam setiap langkah kaki kami.
.
.
.
.
.
***

Dibalik pintu ruang rawat Salma Paul ikut menangis menyaksikan keduanya.
Sebagai seorang sahabat ia tentu tau bagaimana proses seorang Rony yg tidaklah mudah,ditambah kenyataan tentang Salma yg baru ia ketahui hari ini.

"semoga kali ini lu bisa bahagia Ron,walaupun gue tau langkah ku akan semakin berat tapi gue percaya kalau Salma memang cewe yg tepat buat lu"batinnya kemudian pergi dari sana.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ya Rab,
Jika engkau ingin mengambil nyawaku,izinkan aku untuk mengukir bahagia dalam hidupnya
terlebih dahulu,
Izinkan aku membuat kenangan yg berkesan dalam hidupnya,
Agar kelak dia mengingatku
dengan senyuman,
bukan dengan tangisan.

~rania Salma aliyah~
....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.




Hola teman-teman gimana part ini?
Sorry ya kalau gak sesuai ekspetasi kalian,
Enjoy guys🥰

Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang