Belakangan ini Park Jimin begitu sering terlihat sibuk sendiri dengan handphone nya dan membuat Jimin jadi jarang berinteraksi dengan member lain.
Awalnya member biasa saja karena mereka pikir mungkin memang Jimin sedang ingin sendiri, namun lama kelamaan Jimin makin sedikit berinteraksi dengan member kecuali di depan kamera. Sama seperti saat ini, saat yang lain sedang bermain bersama ataupun sekedar sedang ngobrol bersama, Jimin sendiri mengurung diri di kamar. Karena begitu penasaran dengan apa yang keliatannya begitu mengambil atensi Jimin, Jungkook pelan pelan datang ke kamar Jimin Hoseok, membuka pintu, berjalan mengendap-endap agar Jimin tidak sadar dirinya sedang mendekat. Beruntung posisi Jimin sedang tidur miring menghadap Kiri jadi bisa langsung terlihat layar handphone Jimin sedang menampilkan apa.
"O Jimin sedang membaca kah? apa sebenarnya bacaan Jimin sampai membuat dia begitu tertarik?". Karena makin penasaran Jungkook pun makin mendekat dan...
Sraaakk.
"Apa sebenarnya yang kau baca Jimin ssi". Handphone yang ada di tangan Jimin sudah berpindah dengan begitu cepat ke tanga Jungkook.
"Ya... apa apaan kau ini Jungkook ! kembalikan handphone ku". Jimin berusaha mengambil kembali handphone dengan berusaha melompat dan berjinjit.
"Jimin makin mempercepat gerakan in out nya dengan brutal dan membuat Hoseok makin kelabakan dan merasa begitu melayang karena Junior Jimin begitu masuk terlalu dalam ke hole nya. Hoseok merasa seolah Junior jimin menembus ke perutnya saking dalamnya. aahh Jiminnaahh terlalu dalam.... Bukankah kau menyukainya hyung? ini bukan pertama kali kita tapi kau selalu membuatku begitu bergairah oouuhhh begitu sempit, jangan di ketatkan hyung aku akan sampai. Akupun ouuhh Jimin...". Jimin berhasil mengambil handphone nya dengan naik ke sofa, Jimin langsung menekan tombol home dan mematikan handphone dengan cepat. Jimin begitu kelabakan karena Jungkook membaca sebagian yang sedang di bacanya.
Tatapan Jungkook begitu mengerikan saat ini di mata Jimin.
"M... mwo?? kenapa?? ke.. kenapa kau menatapku seperti itu Jeon Jungkook?".
Jungkook perlahan berjalan mendekati Jimin sambil terus mengintimidasi Jimin.
"Wahhh aku tidak menyangka, jadi selama ini kau sibuk sendiri dengan handphone mu karena membaca Fiksi penggemar?. Apa kau begitu menyukainya Jimin ssi? bahkan kau begitu serius setiap melihat handphone, ternyata kau membaca fiksi penggemar tentang dirimu dan Hoseok hyung? wahhh benar benar".
"Me... memangnya kenapa? lagipula bukankah itu hanya karangan army?".
"Tapi kau berharap itu sungguhan kan? kau berharap kau bisa memiliki Hoseok hyung, menjadi kekasihnya dan melakukan se..". Belum selesai Jungkook berbicara Jimin sudah lebih dulu membungkam mulut Jungkook.
"Jungkook aa.. Jebal ... jangan beritahu siapapun apalagi Hoseok hyung oke?".
"Oke... ".
"Sekarang kau keluarlah dari kamarku".
"Ini bukan kamarmu saja dasar bantet". Jimin melempar bantal namun Jungkook lebih cepat berlari keluar dan menutup pintunya.
Setelah Jungkook pergi, Jimin merasa begitu lemas. Jimin berfikir apa yang harus dia lakukan agar Jungkook tetap tutup mulut. Karena Jimin yakin meskipun Jungkook sudah mengatakan akan merahasiakan nya, Jimin tidak yakin karena ini adalah hal yang Jungkook pikir pasti salah. Jimin tau Jungkook adalah orang yang bisa menjaga rahasia, tapi Jimin tidak yakin dengan rahasia nya yang ini. Maka dari itu Jimin sedang berusaha memikirkan berbagai cara agar dirinya bisa seratus persen yakin Jungkook akan diam.
Sudah sebulan setelah kejadian Jungkook yang memergoki Jimin, Kini Jimin kembali berbaur dengan member, namun tatapan Jimin terus terfokus pada Jungkook karena Jimin masih belum berhasil mendapatkan cara untuk meyakinkan dirinya apalagi melihat gelagat Jungkook yang terus menghindari dirinya setiap kali dirinya lewat dan Jungkook sedang mengobrol.