MAAF BANGET NGILANG LAMA HUHU, AKU LUPA KALO AKU PUNYA DRAFT DAN AKHIRNYA AKU BARU LANJUTIN HARI INI.
MAAF YA, SEMOGA SUKA. KLO GAJE MAKLUMI KARENA SEBULAN BARU DI LANJUTIN INI NULISNYA.
ENJOY........
"KEMATIAN PASANGAN POPULER YANG TENGAH NAIK DAUN MENGGUNCANG DUNIA ENTERTAINMENT"
Saat ini tengah banyak artikel maupun berita baik online maupun offline yang berjudul seperti itu, judul artikel artikel tersebut membuat hati Hoseok terasa begitu sakit, sedih, marah, benci, menjadi satu. Di satu sisi Hoseok sedih kehilangan kedua orang tuanya sekaligus, di sisi lain Hoseok juga marah karena kematian orang tuanya bukanlah karena sakit maupun kecelakaan tapi pembunuhan. Ya, orang tua Hoseok di bunuh entah oleh siapa. Kedua orang tua Hoseok adalah aktris dan aktor papan atas, nama mereka tengah melambung tinggi di industri per film an, jadi tidak heran jika akan banyak yang iri dengki dengan pencapaian mereka, tapi Hoseok tidak pernah berfikir kebencian mereka akan sampai menghilangkan nyawa kedua orang tuanya.
Hoseok tengah terduduk lemas menatap nanar foto kedua orang tua nya yang tersenyum cerah di bingkai hitam dengan banyak bunga di sekeliling foto. Semua rekan baik sesama aktris aktor maupun idol satu persatu memberikan penghormatan terakhir untuk orang tua Hoseok, Hoseok tidak memiliki tenaga sedikitpun untuk melihat satu per satu tamu yang hadir dengan tatapan iba mereka.
"Hoseok hyung... kau belum makan apapun sejak kemarin, hyung istirahatlah biar aku dan Jimin menggantikan hyung disini". Hoseok menoleh melihat Jungkook dan Jimin dengan tatapan sendu mereka untuk dirinya. Jimin berusaha membantu Hoseok untuk berdiri.
"Hanya satu hari dan kau sudah seringan ini hyung...". Jimin membatin saat menyentuh tubuh Hoseok dan membantunya berjalan, baru beberapa langkah Hoseok berjalan namun tubuh Hoseok jatuh dan Hoseok tidak ingat apa apa lagi setelahnya.
Jungkook pov.
Aku tidak menyangka akan melihat wajah redup seorang Jung Hoseok, cahaya di wajah itu ilang seketika saat mengetahui kedua orang tua pergi meninggalkan dirinya untuk selama lamanya. Jelas saja dia kaget, siapa yang akan menyangka saat dirinya pergi untuk study tour ke luar kota tiba tiba mendapatkan telfon bahwa orang tuanya meninggal terbunuh?. Jika aku yang berada di posisinya akupun akan seperti itu juga, tapi ini jauh lebih menyakitkan karena dia yang harus mengalami nya, Pria yang kusukai harus merasakan rasa sakit sedalam ini. Pria manis yang hidup begitu bahagia, selalu mendapatkan perhatian dari yang kecil bahkan yang besar dari orang tuanya meski mereka sibuk. Aku harap dia akan segera bangkit dari keterpurukannya, dan akan ku pastikan aku ada dalam proses bangkitnya.
Jungkook pov end.
Jimin pov.
Melihat sahabat terbaikku yang biasa terlihat ceria dan memancarkan cahaya di wajahnya kini terlihat redup dengan wajah datarnya, membuatku merasa sangat sedih. Jika saja bisa ingin aku menyerap semua kesedihannya, dia selalu ada saat aku terpuruk dan selalu menyemangati dan membantuku bangkit. Kini dia yang terpuruk tapi aku tidak bisa melakukan apa apa, apakah aku gagal sebagai sahabat? Aku rasa iya aku gagal. Lihatlah kondisinya? hanya dalam waktu satu hari wajahnya sudah tirus, matanya begitu sembab karena terus menangis seharian, bahkan tubuhnya bisa kurasakan berkurang cukup drastis. Jung Hoseok, mungkin aku tidak sehebat dirimu saat membantuku bangkit, tapi akan ku pastikan aku akan selalu ada dalam masa terpuruk mu sampai kau bisa bangkit. Aku menyayangimu Jung Hoseok.
Jimin pov end.
Satu Minggu sudah berlalu, kepolisian masih terus mengusut siapakah dalang dari kematian kedua orang tua Hoseok. Dari semua barang bukti kepolisian hanya bisa menemukan beberapa clue namun tidak bisa membantu untuk mempersempit terduga pelaku.