10.salah tingkah & sebuah surat

198 54 2
                                    

الـــسَّـــلَامُ وَعَـــلَـــيْـــكُـــم وَرَحْـــمَـــةُ الـــلّٰـــهِ وَبَـــرَكَـــاتُـــه
🌹اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ🌹

Bismillah...

"Apa benar Hafizah berjodoh dengan seorang Gus? Hafizah hanya santri biasa.. rasanya tidak pantas sekali jika harus bersanding dengannya, ya Allah, apakah ini takdir yang telah engkau gariskan untuk hambamu ini?"

_Hafizahtul maula_
.

Happy reading🤗
.
.
.

***

Kyai Idris sedikit terkejut mendengar ucapan anaknya itu yang secara tiba-tiba.
"Kamu yakin nak?" Tanya kyai Idris.

"InsyaAllah Abi, jujur saja...selama mif kenal dengan perempuan itu, mif selalu saja gagal untuk menjaga pandangan ketika berhadapan dengannya, mif tidak mau berlarut-larut dalam kemaksiatan itu, Abi." Jelas Gus miftah.

"Hanya itu alasannya?"

"Iya abi."

"Nak, ingat...menikah bukan suatu hal yang patut di permainkan, alasan kamu memang benar...untuk menghindari suatu kemaksiatan, tapi apakah hanya itu saja yang ada di dalam hati kamu mif? Apakah kamu akan bertanggung jawab untuk kehidupan selanjutnya? Apakah kamu sudah siap dengan segala resiko nantinya?" Kyai idirs melontarkan banyaknya pertanyaan yang bertubi-tubi.

"Abi, insyaAllah mif sudah siap untuk semua itu...hati mif sudah sangat yakin untuk ini Abi." Jawab Gus miftah meyakinkan.

"Baiklah nak, kapan kamu ingin menghitbahnya?"

"InsyaAllah lusa, Abi." Kyai idirs mengerutkan dahinya.

"Kamu serius nak? Secepat itu?"

"Iya abi, bukankah lebih cepat lebih baik." Jawab Gus miftah.

Kyai Idris terkekeh. "Katakan siapa perempuan yang kamu maksud." Pinta pria paruh baya itu.

Mendengar itu Gus miftah tersenyum lalu, ia membisikan sesuatu di telinga orangtuanya itu.
"MasyaAllah nak, Abah tidak menyangka."

Flashback off...

"Hafizah, besok kamu akan pulang ke rumah.. nanti ada orang tuamu yang menjemput, bersama ustadzah Laila juga.. ikut Hafizah ke rumahnya." Jelas Gus miftah kepada semua orang yang berada di dalam sana.

"Kenapa Gus?" Tanya hafizah heran. Kenapa tiba-tiba Gus nya itu menyuruhnya untuk pulang ke rumah, di tambah ia mengatakan orang tuanya yang menjemput. Yang lebih menambah heranya kenapa ustadzah Laila sampai ikut juga. Ustadzah Laila juga bingung sendiri, namun ia hanya bisa diam saja dan menunggu ucapan yang akan Gus miftah lanjutkan.

"Karena ada yang ingin saya katakan." Jawab Gus miftah dingin.

"Mif, kenapa tidak di katakan di sini saja? Untuk apa menyuruh Hafizah pulang beserta ustadzah Laila, kasihan mereka." Ujar nyai Fatimah yang heran dengan ucapan anaknya itu.

"Memang begitu umi." Jawab Gus miftah.

"Kenapa?"

"Karena mif ingin mengkhitbah Hafizah."

gus mif ? [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang