22. berjumpa denganya lagi

125 14 20
                                    

الـــسَّـــلَامُ وَعَـــلَـــيْـــكُـــم وَرَحْـــمَـــةُ الـــلّٰـــهِ وَبَـــرَكَـــاتُـــه
🌹اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ🌹

Jangan lupa, masing-masing berikan 1vote+komen!!

Happy reading 🤗
.
.
.

*

**

Seseorang baru saja keluar dari sebuah ruangan yang dimana, terdapat tulisan tepat di atas pintu yaitu, XII.1 (termasuk kelas favorit).

Pria muda itu berjalan dengan menampakkan wajah yang begitu senang, dengan bibirnya yang terus ia lengkungkan hingga ke atas. Entah apa yang membuatnya sangat begitu senang.

Sementara di dalam kelas, seorang gadis yang sedari tadi hanya diam saja di tempat duduknya, masih mencerna apa yang baru saja dirinya lihat tadi. Hafizah, gadis itu adalah Hafizah.

"Kamu kenapa sih, zah?" Tanya intan yang tengah membereskan buku-buku miliknya, dan memasukkan ke dalam tas.

Tak ada respon dari Hafizah, dia hanya diam saja. Netranya yang memandang ke arah buku yang ada di atas mejanya dengan tangan kiri sebagai penyangga kepalanya, juga tangan kanannya yang memainkan sebuah ballpoint dengan di ketuk-ketukan di atas meja.

Semua murid secara bergantian telah keluar dari kelas, wulan berjalan mendekati meja Hafizah dengan menggendong tas di belakangnya.

"Hoy," teriak wulan dengan sedikit menggebrak meja di hadapanya yang membuat Hafizah tergeloncat terkejut.

"Astaghfirullah," gumam hafizah memegangi dadanya.

"Melamun aja terus, kerjaan kamu. Ayo cepet, beresin tuh buku, atau mau kita tinggal," ujar Wulan.

"Kalian duluan aja deh, Hafizah mau di sini dulu," jawab Hafizah dengan nada suara melemas, seperti sudah bosan hidup.

"Loh, kenapa?"

"Kamu.. ada masalah, zah?" Tanya intan.

Segera Hafizah menggeleng tersenyum, "engga kok," jawabnya.

"Terus? Kamu mau nungguin apa di sini?" Sarkas Wulan bertanya. Wulan dan intan, mereka di buat bingung dengan temanya ini, kenapa menjadi seperti ini? Bukanya sebelum masuk jam pelajaran dia biasa-biasa saja? Malah Hafizah yang paling bersemangat, namun sekarang, Hafizah yang paling lesu.

"Itu.. oh iya. Hafizah mau ke perpustakaan, kalian duluan aja ya?" Alibinya.

"Kita temenin," putus intan.

"Hafizah sendiri juga bisa kok. Kalian duluan aja. Lagian, kalian juga kan masih ada yang mau di kerjain, ya kan?"

Intan berfikir sejenak setelah mendengar apa yang barusan Hafizah ucapkan. Dengan ragu, intan mengangguk menyetujui apa kata hafizah, dalam artian membenarkannya.

Hafizah tersenyum puas melihat anggukan dari temanya, yang dimana, ia tidak akan pergi ke perpustakaan bersama kedua temanya.

"Yaudah deh, hafizah beneran ga mau di temenin? Kalo gitu, kita balik aja ke asrama, aku mau nyuci baju," ujar wulan.

Setelah itu, mereka berdua benar-benar pamit dan meninggalkan Hafizah seorang diri di dalam kelas.

Seketika, senyum Hafizah luntur kala tidak lagi melihat punggung kedua temanya itu. Hafizah kembali duduk melemas, dengan kedua tanganya yang ia pakai sebagai penyangga kepalanya di atas meja. Mengingat kejadian beberapa menit yang lalu.

gus mif ? [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang