24. mengetahui alasanya

98 15 33
                                    

الـــسَّـــلَامُ وَعَـــلَـــيْـــكُـــم وَرَحْـــمَـــةُ الـــلّٰـــهِ وَبَـــرَكَـــاتُـــه
🌹اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ🌹

Bismillahirrahmanirrahim..

Vote, komen dari kalian menumbuhkan semangat author. Janlup, vote and comment-Nya

Happy reading 🤗
.
.
.

***

"li- liatin?"

Hafizah mengangguk membenarkan.

Nampak, wajah Gus miftah sudah seperti di lumuri oleh cairan berwarna merah. Memastikan apa yang di katakan istrinya itu benar atau tidaknya, netra pria itu memandang situasi orang-orang yang berada di sekeliling pasar itu.

Gus miftah langsung meneguk salivanya dengan sangat perlahan, melihat beberapa ibu-ibu yang memperhatikanya dan tersenyum ke arahnya, juga bapak-bapak. Bukan hanya itu, malahan ada seorang anak kecil; berjenis kelamin laki-laki, dia yang terus saja memberikan beberapa pernyataan kepada ibunya.

"Ma, kok om itu takut ayam ya, aku aja gak takut. Padahal om itu udah besar," ucapnya kepada sang ibu.

"Hustt, ketakutan orang beda-beda. Kamu jangan asal ngomong gitu. Kamu aja takut sama cicak," ujar sang ibu yang malah membicarakan tentang ketakutan dari anaknya.

"Ishh mama.. bukan takut, itu geli."

"Sama aja."

Skakmat. Begitu sangat malunya pria itu; Gus miftah yang mendengar semua obrolan itu. Terlebih, saat anak itu; yang usianya jauh darinya berbicara dia yang takut hanya dengan  se- ekor ayam saja. Tak berkutit lagi, Gus miftah memejamkan matanya; berusaha untuk melepaskan semua rasa malunya. Tak habis pikir, mengapa bisa ada se- ekor ayam yang menghampirinya di saat tengah berada di tempat keramaian seperti ini, terlebih lagi di depan istrinya.

Sementara reaksi istrinya, dia yang malah sibuk menertawakan suaminya. Terkekeh.

Hafizah memandangi wajah suaminya.  Apa yang sedang di lakukan oleh suaminya itu? Pikirnya. Hafizah melangkah sedikit lebih mendekat kepada suaminya, berdiri di hadapannya. lalu kepalanya yang sedikit di telengkan dan sedikit ia dongakkan, untuk memandang lebih jelas wajah suaminya yang terus memejamkan matanya itu.

Detik kemudian, Gus miftah perlahan membuka matanya. Begitu sangat terkejutnya sudah ada wajah istrinya yang berada di hadapannya. Mata mereka bertemu seketika, mereka terdiam sejenak hingga Hafizah mengeluarkan suara.

"Takut?.. malu?.. " ucap Hafizah dengan mata yang sengaja ia kedipkan.

Mendapat pertanyaan itu, Gus miftah langsung membuang mukanya ke samping. "Tidak," jawabnya.

"Tidak apa?" Tanya Hafizah lagi, guna menggoda sang suami agar mau jujur terhadapnya.

"Tid– "

"Tidak salah lagi, kan." tunjuk Hafizah yang memotong ucapan suaminya.

Gus miftah menghela nafasnya. "Terserah kamu saja," ucapnya dengan nada yang dingin.

"Lanjut tujuan awal," kata Gus miftah. Pria itu lalu berjalan melewati istrinya, sementara Hafizah menganga di tempat atas responan yang sudah suaminya berikan. Marah? Pikir gadis itu.

gus mif ? [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang