hello guys 🥳
ini seri ke2 dari "hurts love" bisa di bilang kelanjutan dari renkarnasi y/n n muzan tapi versi moderan arc , awal nya cerita nya dah habis di hurts love tapi karna bnyk yg minta lanjut yaudah sih ,jadi jangan lupa ⭐ buat nambah semngt ngetik 👌note
-cerita ini hanya fanfiction
-tidak bermaksud menyinggung apa pun tentang kuil 🙏 dan agama mana pun.note : buat kalian yang baca no like bertumbuk kita 😋
𝒲𝐸𝐿𝒞𝒪𝑀𝐸
𝗥𝗘𝗠𝗘𝗠𝗕𝗘𝗥 𝗢𝗙 𝗬𝗢𝗨
(𝗺𝘂𝘇𝗮𝗻 𝗫 𝗿𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿)corak indah di ujung mata
begitu indah lukisan milik tuhan di atas cakrawala
dengan serasi jingga ke emasan seolah ia datang menjenguk lalu pergi begitu saja , senja sore ini begitu indah entah karna perasaan yang bahagia atau karna memang selalu se indah ini?name berdiri di perpustakaan tua yang terletak di dalam kuil ubuyashiki menggenggam erat lukisan yang sedari tadi di peluk nya , sosok yang telah ia nantikan kini berada di hadapan nya
kibutsuji muzan , pria itu kini bermata biru yang sedalam lautan namun juga sedingin es ia menggunakan baju putih ala pendeta dan senyum tulus di wajah nya
"jadi siapa pria yang ada di dalam lukisan itu?" tanya muzan memecah keheningan
name hanya menatap memperhatikan fitur tegas muzan yang belum hilang ia masih tampan dan juga..seksi ..bibir nya..dan terutama dada bidang nya ... tunggu..tunggu apa yang dia pikir kan pada seorang pendeta??!
name menggeleng kan kepala nya dan menyeka air mata nya yang tampa sadar sedari tadi terjatuh
"ini , nama nya kibutsuji muzan pria dalam lukisan ini adalah kekasih ku"muzan mentaut kan alis nya dan mendesah pelan "tunggu .. itu sangat mirip dengan ku , dan mengapa kau menangis karna lukisan ini? kau kesal ? atau rindu ? "
name mengangguk kan kepala nya setuju kemudian ia menggeram pelan
"si sialan ini jika anda tanya saya kesal atau rindu aku juga tidak tahu , dia brengsek ! aku sampai di usir karna nya ! bajingannnn!!"muzan meneguk pelan entah kenapa rasa nya gadis itu marah pada nya padahal name menceritakan pria di dalam lukisan
"jadi itu apa ? rindu atau benci ? pilih satu"
name menghela nafas dan tersengir
"lebih tepat nya bepidu ! benci tapi rindu!" ujar name"apa apaan jelek sekali" balas muzan bingung
name kemudian tersenyum sendu tertawa seperti ini benar benar membuat nya bernostalgia ..rasa nya aneh namun juga senang bisa bicara dengan renkarnasi muzan setelah sekian lama
" maaf sebelum nya siapa nama anda ?" tanya name
"muzan"
"tunggu ! muzan?? hanya muzan???... tidak ada kibutsuji????" tanya name lagi dengan antusias
"tidak ada , dan lagi nona anda mengganggu ku dan murid ku saat kau menangis kencang disini- "
"permisi sebentar" ucap name yang memotong ucapan muzan , tanpa aba aba gadis itu langsung meloncat ke arah muzan membuat kedua nya terjatuh , siapa peduli itu? name benar benar merindukan nya !
name memeluk erat pria di bawah nya , merasakan tubuh muzan benar benar hangat kali ini dia punya kehangatan di tubuh nya berbeda dengan dahulu..
"muzan aku merindukan mu! " waktu terasa berhenti.
" Penjaga !! pendeta muzan di leceh kan oleh seorang gadis!! "
teriakan dari seseorang memenuhi aula kuil , name segera berdiri dan merapikan pakaian nya"sialan! aku tidak meleceh kan nya! " balas name kesal
muzan menepuk pakaian nya kemudian duduk dengan menyilang kan kaki menatap name dengan mata se dingin es
"lalu bagaimana cara mu menjelas kan tangan mu yang meraba raba ku?"name melongo setelah sadar saat memeluk muzan merasakan hangat tubuh muzan ..tangan nya tanpa sengaja meraba raba dada nya ???! oh astaga name!
tak lama setelah itu derapan kaki mulai mendekat dan penjaga berdatangan mengaman kan pendeta dan menarik name menjauh
"tunggu! ini bukan seperti yang kalian pikir kan ! , ini hanya kecelakaan!" teriak name menjelas kansalah satu penjaga masih menarik name keluar dari kuil dan menggeleng kan kepala nya "ada banyak wanita yang mengatakan hal serupa seperti anda"
name melirik " apa??"
penjaga itu menghela nafas dan menarik name keluar pagar lalu mengunci dari dalam
"pendeta muzan sering mendapat kasus di leceh kan oleh wanita yang datang berkunjung ke kuil , yah itu karna beliau sangat tampan""wait , what?! , muzan ku sering di leceh kan?!! raja iblis seperti itu ???!"
name mengguncang pagar tak percayapenjaga itu hanya mengangguk dan meninggal kan name di luar pagar sendirian, name menjambak rambut nya dan menepuk pipi nya sendiri " sejak kapan ada kasus pelecehan laki laki?!"
untuk beberapa saat name masih berdiri di depan gerbang kuil ubuyashiki masih mencerna perkataan penjaga itu , name menghela nafas dan berjalan meninggal kan kuil setelah matahari tergelincir sepenuh nya
name menelusuri jalanan ini masih ramai dan orang orang tampak masih sibuk , angin malam ini juga dingin membuat siapa pun yang terkena terpaan nya akan merinding
name melihat ke bulan yang perlahan muncul dari balik awan seolah memberitahu kepada semua orang waktu nya istirahat namun bulan mengingat kan nya pada seseorang
gadis itu tersenyum senang , entah kenapa rasa nya ini pertama kali diri nya melihat bulan semenjak perpisahan nya dengan kibutsuji muzan di era taisho , muzan telah terlahir kembali setelah 5 kali renkarnasi name , kekosongan ini telah terisi .
namun , name menggerutu dan mendang batu di hadapan nya " brengsek! hanya karna aku meraba dada mu bukan berarti aku meleceh kan mu ! kau tidak ingat bagaimana dulu kau meleceh kan ku "
"meski aku suka sih.."
name melirik ke sekeliling nya sial nya dia mengucap kan itu dengan lantang karna emosi dan kini orang yang berlalu lalang menatap nya dan menggeleng kan kepala
seorang wanita paruh baya menepuk pundak name " jangan terlalu banyak menonton filem p*r**o itu tidak baik untuk mu"
ucapan nenek itu berhasil membuat name semerah tomat yang di ikuti kekehan orang sekitar yang menandakan bahwa gadis ini sudah jomblo sejak lahir
ya ampun ..setelah meleceh kan pendeta kau mendapat teguran dari seorang wanita paruh baya untuk jangan menonton bkp.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙃𝙐𝙍𝙏𝙎 𝙇𝙊𝙑𝙀 2 || kibutsuji muzan
Fanfiction"seteleh berenkarnasi , akan kah muzan dan name mendapat kan akhir yang indah?.." {kelanjutan dari seri 1 hurt love} -kibutsuji muzan story fanfiction -originally from my brain