"seteleh berenkarnasi , akan kah muzan dan name mendapat kan akhir yang indah?.."
{kelanjutan dari seri 1 hurt love}
-kibutsuji muzan story fanfiction
-originally from my brain
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
3 bulan telah berlalu
"selamat atas kelulusan"
waktu berlalu dengan cepat seperti hembusan angin yang datang , di tengah lapangan sekolah name berdiri dengan siswa kelas tiga lain nya mendengar pidato kepala sekolah semua nya saling berpelukan mengingat kembali kenangan 3 tahun terakhir yang telah terlewat kan
usai kepala sekolah menyampaikan pidato nya gerbang sekolah segera di buka para orang tua itu menunggu masuk ke lapangan sekolah memberi bunga dan hadiah lain nya sebagai apresiasi atas lulus sekolah
namun disini lah name berdiri sendiri di antara keramaian , di renkarnasi ini kedua orang tua nya berada di luar negera sibuk mengurusi bisnis masing masing
name memang tidak terlalu peduli pada orang tua nya karna setahu nya ibu dan ayah nya di dunia ini menikah karna perjodohan dan kepentingan sendiri
hadir nya name sendiri tidak mempengaruhi kedua nya ia tumbuh seorang diri tanpa ada peran orang tua di hidup nya
gadis itu berjalan menjauh dari kerumunan dan berdiri di ujung lapangan memeprhatikan teman teman nya yang terlihat bahagia dengan kehadiran keluarga
name malah memikir kan ibu dan ayah nya di era taisho yang terbunuh oleh iblis "mengapa aku tidak terlahir sebagai anak kalian lagi?" gumam name
name tertawa saat kanae melambai ke arah nya sebelum kanae pergi dengan ibu ayah nya meninggal kan lapangan sekolah , name menunduk dan menatap tanah di bawah nya
"ya ampun... hidup ku sial ya"
"name ! ada yang bernama name disini?!" ucap salah satu guru menggunakan mikrofon sekolah membuat semua orang disana celingak celinguk
name sedikit bingung namun mengangkat tangan nya "saya disini buk"
guru itu tersenyum senang "ada kejutan untuk mu dari orang penting"
name semakin bingung dengan situasi ini , tiba tiba semua kerumunan di hadapan nya menepi seolah memberi jalan pada nya, situasi hening sesaat saat pintu mobil hitam klasik yang familiar terbuka
memperlihat kan teman teman nya dari kuil ubuyaski dan juga kibutsuji muzan mereka menggunakan baju kasual yang menawan
muzan berjalan ke arah name yang di ikuti oleh ke 4 penjaga kuil itu , semua orang yang berada disana sedikit melongo terkejut siapa sangka kuil ubuyashiki yang terkenal dan pendeta muzan datang menghampiri name
