bagian 1

279 46 8
                                    

𝑨𝑲𝑯𝑰𝑹 𝑩𝑨𝑮𝑰 𝑺𝑨𝑵𝑮 𝑨𝑵𝑻𝑨𝑮𝑶𝑵𝑰𝑺
____________________________

bagaimana perasaan name saat ini?
kini kedua nya telah sah menjadi sepasang suami istri di bawah atap yang sama

saat ini name dan muzan tengah berbulan madu di paris mengenal lebih lanjut dan menghilang kan perasaan rindu yang tertahan selama ini

"muzan , aku ini orang paling boros loh! kau akan bangkrut punya istri seperti ku" name sedikit tertawa memulai percakapan

muzan hanya menggerak kan bahu dan tersenyum kecil
"kalau kau orang paling boros itu arti nya aku hanya perlu menjadi orang paling kaya di dunia"

perkataan pria itu membuat name tertawa lagi sembari asik berbaring di samping muzan yang melingkari lengan nya di pinggang name usai melalukan aktivitas suami istri hampir 4 jam tanpa henti

muzan cukup kasar karna itu membutuh kan lebih banyak tenaga , semangat name!

(apa? scane wleowleo?, ga ada 😡)

***

kini matahari tepat di atas kepala hawa perlahan menjadi panas , name duduk di depan jendela memperhatikan keluar hotel semua nya tampak berkilap karna pantualan cahaya

pandangan name teralih kan saat mendengar pintu terbuka , menmpilkan muzan dengan topi khas nya dan kemeja rapi , ia segera duduk di sofa menyilang kan kaki

terlihat jelas sekali suasana hati nya kesal saat ini semenjak ia pergi mengurusi urusan aliran sesat nya yang tampak nya beberpaa orang tidak bisa menyetujui keputusan muzan

tentu saja hal itu karna banyak nya pengorbanan yang mereka lakukan demi membangkit kan raja iblis , namun sekarang muzan tiba tiba ingin berhenti ? dan tentu saja banyak penolakan

semenjak mereka bulan madu 1 minggu yang lalu ia hanya mendengar kabar buruk yang terus datang dari gereja tentang pengikuti aliran sesat nya yang tiba tiba menjadi gila dan mengacaukan gereja

namun sebelum hal ini tersebar luas muzan telah menyingkar kan semua saksi mata tanpa terkecuali , namun tetap saja pengikut sakte sesat ini cukup banyak sehingga memakan waktu untuk menghabis kan seluruh nya

name berjalan ke arah muzan dan duduk di samping nya memperhatikan raut wajah muzan yang kesal
"apa semua nya baik baik saja?"

muzan menarik name ke tubuh nya dan melingkari lengan nya di bahu name
"jangan khawatir "

"semua nya akan baik baik saja"




***

ini tepat jam 18.00
name berdandan di depan cermin melihat teliti seluruh penampilan nya ia harus terlihat bagus saat bersama muzan

muzan memandangi name yang saat ini mengenakan gaun dengan warna kesukaan nya yaitu merah ia terkekeh melihat name yang antusias karna mereka akan pergi makan malam di luar hotel

setelah selesai name berbalik menatap muzan
"bagaimana ?"

"gergeous"

"aku rasa bulan malam ini juga akan cemburu melihat penampilan mu"
muzan tersengir dan mengangkat tangan

gadis itu segera berlari ke arah muzan dan menggenggam tangan nya perasaan cincin menyatu di jari mereka membuat kepemilikan di diri muzan membara

, mungkin ia ingin mengklaim lagi saat ini namun aksi nya berhasil di tahan karna mengingat berapa lama name berdandan untuk ini , ia tak bisa langsung merobak pakaian dan merusak hiasan gadis nya bukan? 

muzan dan name perlahan berjalan keluar hotel memasuki mobil hitam elegan milik muzan , pria itu segera melajukan mobil di jalan raya

sedang kan name masih memeluk lengan muzan menatap keluar jendela mobil memperhatikan jalan raya yang berkelap kelip karna lampu

mereka akhir nya berhenti di sebuah restoran mewah , para pelayan tampak menyambut kedua nya

muzan memesan ruangan VVIP hanya untuk makan malam , sesaat makanan segera di hidang kan ada beraneka macam makanan mulai dari seafood , daging , sayur , buahan dan minuman yang berkelas

usai mengantar kan makanan para karyawan segera pergi dan meninggal kan kedua nya

muzan menatap name yang saat ini mulai makan , ia memperhatikan bagaimana name mengunyah dan bagaimana saat pipi nya mengembung

"name , apa kau akan setuju jika aku mengklaim mu disini?"

tiba tiba name tersedak ia segera mengambil minum dan meneguk nya
"jangan macam macam ya!"

muzan tertawa
"reksi itu yang ku suka"

name mendengus kesal
"aku kesini untuk makan makanan enak , jangan mengacau"

"ku pikir mengklaim mu akan sama enak nya"
muzan tersengir

name mengerut kan alis nya
"hentikan , kita bisa lakukan di rumah ok?!"

name menutup pembicaraan ia kini sibuk menggigit daging dan mencoba berbagai macam seafood yang di hidang kan , muzan hanya menggerak kan bahu dan memotong daging mengunyah nya

di bandinkan dengan name yang makan banyak muzan hanya menghabis kan steak daging lalu menyesap wiski

" jangan makan terlalu banyak kau bisa jadi babi" muzan mencolek pipi name

'tring'
telpon genggam muzan tiba tiba berdering , muzan segera menatap handphone nya alis nya berkerut saat memperhatikan ID yang tertulis di nama pemanggil

muzan segera berdiri dan meletak kan black card di atas meja di samping name
"ada hal mendesak , pesan lah semua yang kau ingin kan , aku akan segera kembali"

tanpa sempat menjawab muzan segera pergi meninggal kan nya , name menatap heran sambil terus menguyah makanan di mulut nya

yah mungkin hal hal berhubungan dengan sakte gelap


***

muzan berjalan ke arah parkiran mobil menatap ke segala arah hingga pandangan nya berhenti pada seorang pria yang di kenali nya berjalan  mendekat

"jadi ada apa akaza ? , aku sudah bilang pada mu untuk jangan mengganggu ku di bulan madu ku" muzan menggeram menekan kata kata nya

akaza meneguk pelan
"maaf tuan.. tapi ini penting.. douma.. berkhianat"

"apa maksud mu?" ucap muzan pelan

akaza perlahan mendekat dan berbisik pada muzan
"aku tidak tahu apa kah ia berkhianat atau tidak , saat hari sabtu ia memimpin doa di kuil disana ada ibu korban anda yaitu murata , ia tampak bercakap cakap lama dengan ibu nya , saat saya bertanya douma hanya menjawab...

"bukan kah terlalu cepat untuk happy ending?"

𝙃𝙐𝙍𝙏𝙎 𝙇𝙊𝙑𝙀 2  || kibutsuji muzan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang