bagian 5

87 14 0
                                    

𝑨𝑲𝑯𝑰𝑹 𝑩𝑨𝑮𝑰 𝑺𝑨𝑵𝑮 𝑨𝑵𝑻𝑨𝑮𝑶𝑵𝑰𝑺
--------------------------------------

malam seharus nya menjadi malam yang tenang dan sunyi namun saat ini suara serine dari puluhan mobil polisi bergema di perkotaan puluhan mobil itu berhenti mengelilingi sebuah rumah mewah di tengah kota

para polisi yang bersenjata itu megarah kan semua senapan nya ke kediaman elegan

"siapa pun yang ada dirumah ini keluar!" teriak salah satu mandor polisi dengan menggunakan toa

siapa sangka polisi bergerak dengan cepat setelah kejadian itu.

name perlahan berjalan keluar dari rumah
dan membukan lebar pintu nya , ia  merasakan jantung nya berdetak keras firasat nya mengatakan dengan jelas bahwa ini bukan lah pertanda baik

name menarik nafas menenang kan diri nya dan melihat kearah para polisi yang menodong kan senjata ke arahnya
"maaf apa yang terjadi?"
ucap name dengan tenang

"apa pendeta muzan ada disini ?" mandor polisi bertanya dengan sopan

"muzan..."

"tidak dia tidak ada disini"

mandor itu menghela nafas dan memerintah kan anak buah nya menggeledah rumah name tanpa sepertujuan nya  , beberapa saat telah berlalu semenjak penggeledahan rumah name berusaha bertanya pada polisi apa yang terjadi namun sampai saat ini belum ada jawaban sama sekali

para polisi itu segera berbaris setelah memeriksa rumah dan tidak menemukan muzan , mandor itu memijit kepala nya

"saya sebenar nya tidak ingin mengikuti rencana pria pirang itu namun jika tidak seperti ini muzan tidak akan pernah bisa di temukan" mendor itu menjelas kan

name mengangkat alis nya bingung dengan perkataan mandor itu, sebelum sempat bertanya lebih lanjut lagi salah satu polisi menarik lengan name kebelakng punggung nya dan mengarah kan pistol tepat di kepala name

jantung name seolah berhenti merasakan dingin senapan menyentuh kepala nya , situasi ini jelas sangat berbahaya terutama bagi muzan name mengerti polisi tidak mungkin menembak orang yang tidak bersalah , ini hanya lah jebakan bagi muzan

'apa pun yang terjadi aku mohon muzan ..jangan keluar..' name berbisik kedalam hati

"muzan jika kau tidak segera keluar maka kami akan menembak istri anda!"

suasana seketika hening , name memejam kan mata nya berdoa dengan keras kedalam hati nya semoga muzan tidak bertindak bodoh dan muncul

namun tuhan berkata lain

dentuman sepatu kulit yang beradu dengan aspal jalanan menarik semua perhatian orang , kibutsuji muzan muncul di tengah tengah mereka

dengan sigap para polisi mengarah kan pistol nya pada muzan , name menatap muzan tak percaya bahwa muzan sungguhan akan keluar karna mengkhawatir kan name

"tangkap dia!" sorak mandor kemudian semua polisi menangkap muzan dan memasang borgol di kedua lengan menarik muzan ke mobil tahanan tanpa ada perlawanan dari muzan

𝙃𝙐𝙍𝙏𝙎 𝙇𝙊𝙑𝙀 2  || kibutsuji muzan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang