кєρυтυѕαη нαкιм
-----------------------------"semua nya akan baik baik saja"
gadis itu berjalan masuk kegedung pengadilan setiap langkah yang di ambil nya terasa sangat menyakit kan setelah 1 minggu penahan muzan akhir nya sidang umun dibuka
name duduk di kursi terdepan dekat dari kursi terdakwa , ia melihat ke arah jam di dinding yang masih menunjuk kan pukul 2 siang sedangkan sidang akan di mulai dalam 1 jam lagi
gadis itu terus berdoa dengan putus asa masih sangat takut dengan takdir kedepan nya , name berkali kali meminta bertemu dengan hakim namun kunjungan nya selalu di tolak name semakin menjadi takut
dentuman bel berbunyi menandakan bahwa sidang muzan akan segera di mulai , dalam sekejap semua tempat duduk terisi mengingat bahwa kasus ini menggempar kan 1 negara
sidang segera dimulai
jantung name semakin berdetak dengan kencang saat acara terus berjalan
"terdakwa silahkan masuk!"
semua perhatian segera terarah kan pada sebuah pintu yang terbuka menampak muzan yang menjadi tokoh utama di sidang ini mengenakan baju tahanan dan tangan nya di borgol kebelakang
pandangan name dan muzan segera bertemu saat pria itu akan duduk , name tepat berada di belakang kursi nya
muzan tersenyum kecil sebagai sapaan dan segera duduk , ia meraih tangan name di belakang nya dan menggenggam sangat erat
perlahan name merasakan jantung nya sedikit lebih tenang setelah merasakan sentuhan muzan
"yah... semua nya akan baik baik saja"sidang kemudian di lanjut kan para petugas di sidang ini menjelas kan tentang semua kejahatan yang di lakukan muzan , hakim dengan cepat hanya memutus bahwa semua harta muzan di tahan karna penggelapan uang masyarakan
name menghela nafas lega setidak nya itu hanya sebongkah uang
muzan melirik name dan sedikit berbisik
"lihat wajah mu berkeringat , kau sangat jelek jika takut seperti ini" muzan mengejakname mengerut kan alis nya kesal
"tentu saja aku khawatir!"muzan terkekeh sambil terus berbisik
"selama 1 minggu .. aku tidak bertemu dengan mu rasa nya seperti hampir 100 tahun"name tersenyum kecil semakin menggenggam tangan muzan erat
perhatikan mereka segera teralih kan pada kelima terdakwa lain nya memasuki ruang persidangan , raut wajah muzan seketika menegang saat melihat douma yang saat ini masih lah tersenyum senang
berlalu nya acara akhir nya sampai kepuncak hakim memutus kan hukuman atas ke enam terdakwa
"tuan douma akan di penjara selama 15 tahun dan denda 15 jt" ujar hakim itu mengetuk paluname mengerut kan alis nya dan segera mengangkat tangan dan menyela
"maaf yang mulia hakim , namun douma juga melakukan pembunuhan , peilegalan dan hal lain yang sama"hakim mengangguk " hukuman nya di ringan kan karna tuan douma menyerah kan diri pada pihak berwajib dan mengatakan semua kejahatan diri nya dan ke empat terdakwa lain"
name menggelang tak percaya , muzan hanya menatap kosong telah menduga bahwa ini lah rencana douma setelah ia melompat ke kandang anjing negara
"untuk akaza , nakime , gyutaro dan daki akan di jatuhi hukuman penjara seumur hidup dan denda 26 jt" hakim mengetuk palu lagi
ke empat penjaga kuil itu bergetar seolah tak percaya dengan keputusan hakim mereka akan menghabis kan waktu seumur hidup membusuk di penjara namun setidak nya mereka baik baik saja.
"kemudian"
jantung name seketika berdetak keras lagi , kali ini hanya tersisa muzan name menyiap kan hati nya mungkin ini juga hukuman penjara seumur hidup dengan denda yang jauh lebih besar
"muzan adalah dalang utama dari banyak pembunuhan di kuil ubuyashiki , penggelapan uang panti asuhan dan sumbangan di kuil , peredaran narkoba , penjualan senjata ilegal , mungkin dewa matahari juga tidak sudi memaafkan mu"
"untuk itu hukuman terdakwa muzan adalah penahanan semua aset dan harta yang di buktikan ilegal menjadi milik negara , kemudian nyawa yang telah di ambil telah ribuan karna aliran sesat dan semua orang yang mati tidak bisa di kembalikan untuk itu kemudian muzan .."
"di jatuhi hukuman mati"
hakim mengetuk kan palu nya menandakan bahwa persidangan telah usai dan tidak bisa di ganggu gugat lagi
***
gadis itu berlutut di depan rumah hakim yang memvonis hukuman mati pada muzan name memohon pada sang hakim agar meringkan hukuman muzan apa pun itu asal kan jangan hukuman mati
name merasa tak lagi sanggup setelah berlutut hampir 2 jam tanpa ada jawaban dari sanghakim berharap belas kasihan dari nya
Nafas gadis itu kian sesak..ia tak tau harus bagaimana lagi
Tanpa harapan dan Nestapa membuat nya semakin terdesak..harapan meniti rumah tangga perlahan Semua hanya terasa mimpi hanya setitik harapan tersisanamun hanya dengan memohon tidak akan membuat kesalahan besar dapat di ampun kan , sang hakim mengabaikan gadis yang saat ini masih berlutut memohon atas nyawa kekasih nya
hingga waktu menjelang malam , name merasakan tubuh nya goyah dan pandangan nya buram perlahan terjatuh ke tanah , namun sebelum sempat menyentuh tanah seorang pria langsung menangkap name
yushiro melihat name yang saat ini pingsan di dalam pangkuan nya , kedua kaki nya membiru karna bersentuhan dengan lantai sangat lama , yushiro memang sudah lama memperhatikan name dari kejauhan
ia tidak akan menghentikan name yang berusaha menyelamat kan muzan , ia sedikit penasaran sebenar nya cinta seperti apa yang dimiliki name sehingga ia rela membuang harga diri nya dengan memohon tanpa ada kejelasan yang pasti
"name kau adalah gadis yang baik , sayang nya kau harus terikat pada takdir yang kejam"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙃𝙐𝙍𝙏𝙎 𝙇𝙊𝙑𝙀 2 || kibutsuji muzan
Fiksi Penggemar"seteleh berenkarnasi , akan kah muzan dan name mendapat kan akhir yang indah?.." {kelanjutan dari seri 1 hurt love} -kibutsuji muzan story fanfiction -originally from my brain