Penawaran#7

764 69 9
                                    

Salsa terus melihat keluar jendela, ia harus menghapal jalan jika kenungkinan terburuk Kennan akan menurunkannya ditengah jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salsa terus melihat keluar jendela, ia harus menghapal jalan jika kenungkinan terburuk Kennan akan menurunkannya ditengah jalan.

Hingga mobil tersebut memasuki basement apartment mewah. Untuk apa Kennan membawanya kesini. Perasaan Salsa semakin tak enak ia melirik sekilas Kennan yang masih tak bergeming.

"Turun" ucap Kennan yang kemudian keluar dari mobil.

Salsa masih tak bergeming hingga pintu disebelahnya terbuka. Kennan dengan tak sabar Kembali menarik tangan Salsa agar mengikutinya.

Salsa masih tidak tahu apa yang akan Kennan lakukan, tapi pikiran negatif mulai berdatangan silih berganti.

Kennan menaiki lift ke lantai 14 dengan diikuti Salsa disampinya. Pintu lift terbuka, Kennan Kembali menarik tangan Salsa. Setelah sampai ke depan pintu apartmentnya, Kennan menempelkan acces card untuk membuka pintu tersebut.

Kennan menarik Salsa untuk masuk kedalam apartementnya. Pintu Kembali terkunci membuat Salsa semakin was-was, Kennan mendorong Salsa keatas sofa ruang tengahnya.

Senyum mengerikan terpasang di wajah Kennan, Salsa tidak berkutik. Kennan mulai ikut duduk disampingnya, Salsa menghindar mencoba menjauh.

Tangan besar itu menarik Salsa hingga jarak meraka sangat dekat. " Ka gue...minta... maaf, gue gak sengaja nabrak lo dikantin tadi"

"Gue gak masalah lo nabrak gue dikantin tadi, tapi untuk jadiin gue bahan taruhan itu masalah besar buat gue." Ucap Kennan emosi.

Kennan sudah mengetahui semua tentang Salsa dari informasi yang Paul berikan. Mulai dari taruhan dirinya dengan Azel dan Salsa yang sedang membutuhkan banyak uang.

"Maksud lo apa ka?" ucap Salsa tidak mengerti.

"Gak usah sok polos begitu, seakan-akan lo gak ngerti maksud gue. Lo sama teman lo jadiin gue bahan taruhan kan, jawab? Gertak Kennan dengan tatapan tajamnya.

"ka..." lirihnya mencoba menghindari Kennan, namun tubuh besar Kennan semakin mengimpitnya.

Kennan menggeram lirih, tangannya mulai menyentuh rahang Salsa agar mendongak menatapnya. "Lo udah berani main-main dengan gue"

Mati! Seharusnya ia tidak mengikuti kemauan Azel untuk menjadikan Kennan bahan taruhan. Sekarang, saat Salsa ingin memulai permainannya, Kennan sudah terlebih dulu tahu semuanya.

"Maaf ka..., gue gak bermaksud jadiin lo bahan taruhan" cicit Salsa

"Lo telat, gak ada kata maaf di dalam kamus gue. Murah hati adalah hal yang tidak ada dalam diri gue" ia membelai wajah gadis disampingnya yang sudah pucat.

Salsa membuang mukanya, Kennan adalah salah satu daftar nama yang mulai sekarang tidak ingin Salsa lihat lagi. Tanpa mengatakan apapun, Salsa mencoba berdiri dari duduknya, ingin mencari tempat lain yang tidak terlalu dekat dengan wajah Kennan.

DILEMA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang