Peduli Kennan#12

794 72 13
                                    

Happy Reading!!!

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'

Azel sudah berada di rumah sakit diantar oleh Bagas, untuk diberi tindakan. Salsa pun ikut pergi kerumah sakit. Salsa duduk di kursi tunggu depan ruangan Azel. Salsa kesini ingin menjelaskan semuanya kepada orang tua Azel. Ia tidak ingin semua orang salah paham atas kejadian ini.

Salsa menoleh ke ujung Lorong, terlihat kedua sahabatnya beserta orang tua Azel, Bimo dan Ratih berlari dengan wajah cemas. Salsa langsung berdiri saat mereka berempat semakin dekat. Nessa, Bila, dan Tante Ratih melewati Salsa begitu saja, seolah tidak ada Salsa di sana. Ketiganya masuk ke kamar Azel, sementara Om Bimo berhenti di depan Salsa.

Salsa menatap Om Bimo, yang kini menatap Salsa dengan tatapan dingin.

"Om, bukan aku yang___"

Salsa menghentikan ucapannya saat Om Bimo melayangkan tamparan pada pipi kirinya. Salsa menyentuh pipinya yang terasa kebas dan panas.

"Om, percaya sama aku, bukan aku yang mencelakakan Azel. Tapi Azel sendiri yang mencelakakan dirinya" ujar Salsa mencoba meyakinkan.

"Dari awal saya salah sudah menganggap kamu anak yang baik, ternayata kamu emang Cuma menyusahkan anak saya saja. Tapi Salsa, kenapa kamu sampai lakuin ini sama Azel? Azel salah apa sama kamu. Selama ini dia selalu baik sama kamu. Tapi ini balasan kamu atas kebaikan dia selama ini"

"TAPI AZEL SENDIRI YANG NGELAKUIN ITU!" bentak Salsa frustasi, karena tidak ada yang mempercayainya sama sekali.

"CUKUP SALSA!" Om Bimo membentak Salsa lebih keras. "Kamu pikir selama ini Azel nggak pernah cerita? Azel cerita semuanya. Kamu selalu meminjam uang Azel untuk biaya hidup kamu, dan selalu iri atas semua yang Azel milikin. Satu hal yang harus kamu ingat, Azel sampai rela orang yang dia suka kamu rebut"

Salsa mendengus, "Om percaya sama semua cerita Azel?"

"Kenapa saya nggak boleh percaya sama Azel? Azel anak kandung saya"

"Semua yang Azel ceritain ke Om itu nggak ada satupun yang benar Om. Om kenapa nggak percaya sama saya?

"Karena kamu salah! Kenapa sekarang kamu harus mencari pembelaan terus, kenapa nggak masuk dan minta maaf ke Azel?"

"Azel nggak butuh permintaan maaf saya Om, yang dia butuhin semua orang harus membenci saya dan memuji-muji kebaikan dia"

Bimo menggeleng pelan, merasa Lelah bicara dengan Salsa yang tidak mau mengakui kesalahannya dan malah menuduh Azel yang tidak masuk di akal.

"Kamu udah keterlaluan. Jangan pernah kamu dekati anak saya lagi, saya tidak mau anak saya terluka untuk kedua kalinya karena ulah kamu" ujar Bimo untuk yang terakhir, lalu berjalan meninggalkan Salsa yang termenung. Bimo memasuki kamar Azel untuk melihat kondisi putrinya.

DILEMA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang