Kekhawatiran#23

503 76 19
                                    

Happy Reading ...


***

Salsa berjalan dengan lesu. Matanya manatap lurus ke depan dengan tatapan kosong. Selama ini dia di permainkan. Perhatian yang diberikan Kennan semata-mata hanya karena sebuah rasa penasaran yang dimilikinya. Demi Kennan ia bahkan rela bertengkar dan bertaruh dengan sahabatnya sendiri. Salsa mematikan teleponnya. Ia butuh tempat untuk menjernihkan pikirannya.

Salsa pergi ke danau yang biasa ia kunjungi saat pikirannya tidak baik-baik saja. Dia pergi ke sana dengan berjalan kaki. Salsa duduk sendirian di pinggiran danau menatap air yang tenang di depannya,

Bodoh! Dia mengaku jika dirinya sangat bodoh. Dalam beberapa hari belakang ini dia menjadi orang yang sangat bodoh .

Kebersamaan yang sangat indah dengan Kennan terbayang-bayang di kepalanya.

"Jadi dia selama ini menunjukkan video persetubuhannya dengan Gue ke pada teman-temannya?" Gumam Salsa dengan suara yang bergetar.

"Apa yang mereka semua pikirkan saat melihat Gue di video itu?" Pasti mereka membayangkan tubuh telanjang Gue. Bajingan itu masih menggunakan tubuhnya sebagai bahan bercandaan."

Salsa menundukkan kepalanya. Matanya berkaca-kaca. Salsa menyeka air matanya yang hampir jatuh. Seharusnya dari awal dia tidak usah berurusan dengan Kennan.

"Apa yang coba Gue pikirkan? Menikah dengan bajingan itu?! Aku lebih baik mati! Selama ini dia membayangkan wanita lain. Bukan menerima dirinya."

Sakit sekali rasanya. Bagi Kennan selain area kewanitaannya. Tidak ada yang dia butuhkan lagi.

Karena terlalu terbawa perasaan dia jadi lupa seperti apa Kennan sebenarnya,

Bagi Kennan dia hanya sebatas wanita bayaran. Tidak jauh berbeda dengan Perempuan lain yang pernah di tidurinya.

Salsa melamun cukup lama di Danau itu. Sampai terang berubah menjadi galap. Tiba-tiba ia teringat ajakan Bila untuk makan malam Bersama di rumahnya. Akhirnya ia memutuskan untuk Kembali ke apartement Kennan menggunakan taksi untuk membereskan semua pakaiannya. Kennan pasti sedang tidak ada di apartement saat ini dan ia bisa membereskan semuanya tanpa perlu bertemu dengannya.

"Tunggu sebentar pak! saya ada keperluan di dalam" setelah berpesan pada supir taksi, Salsa langsung bergegas menuju unit apartement Kennnan.

Salsa memasukan password apartement Kennan. Dia masuk ke dalam. Apartement Kennan sangat berantakan. Berbeda dengan pagi tadi setelah Salsa rapikan. Salsa mengendap-endap untuk memastikan tidak ada Kennan.

"Aaaahhhhh ..."

Deg! Desahan seorang wanita bagaikan sambaran petir di telinganya. Jantungnya berdebar kencang.

Salsa menguping dari balik pintu kamar. Matanya berkaca-kaca. Dadanya terasa sesak. Hatinya sakit. Kejadian panas yang ia dengar sekarang membuat ia semakin terluka.

"Aaahhhh ... fuck you baby!"

"Nngggghhhh ... Aaaahhhh ..."

Salsa tidak bisa berada di sini terlalu lama. Ini samgat menyakitkan. Dia segera keluar dari apartement Kennan tanpa perduli tujuan awalnya. Di dalam taksi ia menangis.

Seharusnya dia tidak menaruh hati pada Kennan. Bajingan itu bukan orang yang tepat untuk dirinya.

Setelah ini dia pasti akan di campakkan seperti wanita-wanita Kennan sebelumnya.

ia tidak menyangka ucapan Bagas akan terjadi secepat ini. Salsa menggenggam bajunya sendiri. Dia merasa jijik sendiri dengan dirinya.

Mata supir taksi melihatnya yang sedang menangis dari kaca spion. "Mba! Apak amu ingin menenangkan pikiran? saya tahu tempat yang cocok untuk itu."

DILEMA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang