Kebenaran #22

693 71 20
                                    


Happy Reading!!!


****

Salsa menghampiri Bagas yang sedang bermain gitar di taman belakang kampus. ia duduk di samping Bagas. Memperhatikan petikan-petikan gitar tersebut. Lalu mulai ikut bernyanyi dalam alunan music. Sudah lama dia tidak bermain gitar atau hanya sekedar bernyanyi. Saat ia belum bertemu dengan Kennan hampir setiap haridia menghabiskan waktu dengan bermain gitar dan bernyanyi. Terkadang gitar lah yang menjadi teman baginya saat merasa kesepian.

"Pipi kamu kelihatan semakin mengembang ya Sal!"

Perkataan Bagas membuat Salsa menyentuh kedua pipinya.

"Mengembang?"

Bagas tersenyum lalu mengangguk. "iya! kamu jadi lebih berisi."

Salsa diam dan berpikir. Mungkinkan karena Kennan. Ketika Bersama Kennan dia selalu lupa dengan porsi makannya. Tidak terlalu banyak berubah. Hanya saja ia selalu merasa Bahagia. "Itu hanya perasaan lo aja!"

"Ap aini karena Kennan?"

Salsa menatap Bagas.

Bagas menghela napas berat. 'Kennan itu, dia anak yang ambisius sekali. Gue udah kenal lama sama dia. Lo gak perlu sembunyi-sembunyi karena Gue juga tahu tentang hubungan lo sama Kennan. Dengar Sal! sekalipun kamu menyukai Kennan dan menurut Lo di aitu baik. Bukan berarti dia gak ada potensi bikin Lo kecewa. Kennan itu bukan tipe laki-laki yang bisa diajak serius. Saat Lo udah tahu semua kebenarannya Lo bakalan menyesal karena memilih orang yang tidak tepat!"

"Bag__"

"Gue bicara ini karena gue sayang sama Lo, Gue suka sama Lo Sal. Gue nggak mau Lo ngerasa hancur sendiri. Gue ngerti Lo adalah Wanita yang punya kebebasan untuk memilih pasangan. Tapi Gue nggak rela kalau Lo harus memilih Kennan. Gue kenal Kennan bukan setahun dua tahun. Gue udah paham banget gimana sifat Kennan. Gue nggak mau Lo yang harus merasa dirugikan disini. Ingat Sal. Kehormatan Lo hanya untuk suami Lo!"

Salsa hanya diam mendengarkan perkataan Bagas.

"Kamu tahu Sal? Sebagai temannya Kennan Gue sering kali menangani Perempuan yang bilang kalau mereka mengandung anak Kennan. Entah itu benar atau salah. Kennan pasti memiliki perasaan yang beda sama Lo, Sal. Tapi Lo jangan sampai terjebak dalam tipu muslihatnya. Gue nggak ngelarang Lo buat berhubungan sama Kennan. Tapi Lo harus ingat nggak boleh lebih dari itu!"

Bagas tidak salah. Ucapannya benar. Itu semua untuk kebaikannya. Tapi, sudah terlambat. Jika Bagas tahu dia selama ini sudah banyak melakukan hal menjijikan dengan Kennan. Bagas pasti akan menganggapnya sama dengan Wanita murahan diluar sana.

"Apa yang dibilang Ka Bagas benar Sal!" Bila datang dan setuju dengan ucapan Bagas.

Wanita itu berdiri di hadapannya. "Sal! Gue ini teman Lo. Maupun Gue pernah kecewa sama Lo. Tapi sekarang Gue udah tahu kebenarannya dan Gue akan ada di pihak Lo. Apa yang Ka Bagas ucapin itu benar. Nggak ada laki-laki yang serius saat di umur segini. Mereka hanya main-main karena penasaran. Setelah bosan mereka akan pergi! Gue sama Ka Bagas sayang sama Lo! Apa yang kita peringatin barusan itu semua hanya untuk kebaikan Lo nantinya.

Salsa hanya diam menatap danau di depannya.

Bila meraih kedua tangannya. "Lo harus jaga jarak dengan Kennan. Jangan sampai penyesalan datang belakangan nantinya. Lo harus tetap jadi Perempuan yang baik dan cerdas!"

Salsa tersenyum tipis. kepalanya mengangguk pelan. "Tapi kalau Kennan benar-benar mencintai Gue?"

"Kalau dia mencintai Lo! dia akan datang pada keluarga Lo untuk meminta Lo dengan cara yang baik." Bila tersenyum. Mengelus pipi sahabatnya.

DILEMA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang