DILEMA (ON GOING)

Nyaman#15

Salsa mengeliat merasakan seluruh tubuhnya remuk, setalah di gempur oleh Kennan semalaman. Ia melihat seluruh tubuhnya yang masih naked dan hanya tertutup oleh selimut tebal.

Salsa seketika menangis saat melihat bercak darahnya masih menempel di atas Kasur. Ingatan tentang persetubuhannya dengan Kennan terus berputar dalam kepalanya. Ia merasa menyesal telah mengambil Keputusan dan mengucapkan janji pada dirinya sendiri untuk menuruti semua ucapan Kennan disaat pikirannya sedang kalut.

Malam itu Kennan berhasil merengut kehormatannya. Menyesal pun percuma, nasi sudah menjadi bubur. Sekarang bukan saatnya untuk menyesal tapi mimikirkan gimana nasibnya setelah ini.

Setelah memikirkan tentang kejadian semalam, Salsa mulai tersadar bahwa sekarang sudah pukul sebelas siang, dan Kennan sudah tidak ada di sampingnya. Kemana iblis berwajah malaikat itu?. Sudahlah Salsa tidak ingin memikirkannya.

Ia mencoba bersandar pada headboard sambil memegang selimut pada dadanya agar tidak melorot. Melihat sekeliling dan tidak menemukan bajunya yang semalam Kennan buang entah kemana. Merutuki dirinya yang ikut menikmati hal menjijikan yang sialnya terasa nikmat dalam bersamaan.

Salsa merasakan nyeri di area bawahnya, namun ia mencoba berdiri secara tertatih menuju kamar mandi dengan membawa selimut tersebut, lalu melepaskannya saat di depan pintu. Salsa masuk ke dalam dan langsung menyalakan shower, membersihkan sisa-sisa hasil percintaanya dengan Kennan.

"Lo udah nggak perawan lagi Sal. Apa yang bakal orang pikirkan tentang diri Lo yang menjijikan ini. Kenapa Lo hanya bisa pasrah dalam kungkungan Kennan. kenapa kemarin Lo bisa-bisanya berharap dan pasrah begitu aja pada Kennan. Salsa bego!"