Kesayangan Gus Tampan

50 8 4
                                    

Benar yang di pikirkan oleh Ummi Mira, jika ummi Fitri akan blak blakan jika tidak menyukai sesuatu, dan itu terjadi kepada Talia Menantunya sendiri, sedari Talia dan Dimas sampai di Pondok Al-amin, Ummi Fitri terus menatap Talia dari atas hingga bawah, Hingga saat ini.

Di meja makan

Mereka semua sedang menunggu Abi Hendra pulang dari pengajian.

"Assalammualaikum."

"Waalaikumsalam." Jawab mereka serempak.

Abi Hendra masuk ke ndalem dan melihat Talia.

"Wahh ini menantuku?, maaf ya dari kemarin abi ada urusan di luar makanya ga sempet nyambut kamu..?"

"Eemm Talia bi." Kata Talia

"Ah ya Talia"

"maaf Abi lupa, padahal sudah di beri tahu oleh Dimas,Maaf juga nak, kemarin Abi dan Ummi tidak bisa menghadiri Pernikahan kalian.

Talia tersenyum dan mengangguk.

"Tidak apa-apa Dad."

Abi Hendra tidak mempermasalahkan Talia yg emmanggilnya Daddy.

"Bisa kita mulai makan siangnya? Abi sudah labar ini mah,cacing di perut Abi sudah demo minta makan" ucap Abi yg membuat mereka semua tergelak.

Dimas mengode Talia untuk mengambilkannya makan, Agar Umi Fitri senang, dan talia menurutinya.

"Sudah cukup, Itu kebanyakan Lya." Kata Dimas keceplosan.

"Ah ya maaf."

"Dasar bule! Gatau apa apa."
Sinis Umi Fitri.

Talia diam, karna dia tau ini kesalahannya.

"Wajar Talia membuat kesalahan ummi, dia baru di sini dan dia hanya perlu belajar, di dalam pelajaran wajar jika kita membuat kesalahan."ucap Abi panjang lebar.

"Bela saja terus!, lihat tuh! Wortel itu dia yang potong! Jelek kan hasilnya? Itu tanda nya dia tidak bisa apa apa! Memotong wortel saja tidak becus! Lihat tuh Zahra! Udah masakannya enak, Ustadzah lagi! Cocok sama anak kita Bi!."

"Um -

Prang!

Abi Hendra belum selesai mengucapkan kalimatnya Talia pergi, dan tidak sengaja menjatuhkan gelas yg ada di meja makan.

"Dasar bule jadi jadian! Bisanya merusak saja!."

Dimas yg sedaritadi diam pun akhirnya angkat bicara.

"Ummi menghina istriku,itu artinya ummi menghina aku."
Dan Dimas pun melenggang pergi
Dimas yg sudah naik darah, sedari tadi dia diam, melihat sejauh mana Ummi nya bisa menghina Pilihannya.

Mungkin aku dan Talia belum saling mencintai tetapi aku tidak bisa membiarkan istriku di hina walau yang menghina Ummi ku sendiri. Batin Dimas

Di dalam kamar

Dimas mencari talia, tapi dia tidak menemukannya, dia sudah mencari ke ruang kerja nya juga tetapi hasilnya nihil.

Di dalam kamar Dimas memang tersedia ruang kerja, untuk dia mengerjakan Urusan kantor yg sedang dia rintis, dan ruang untuk sholat.

"Aduhhh aku lupa kamar mandi kan belum."

Tok tok tok

Dimas mengetuk pintu kamar mandi,tetapi tidak ada jawaban di sana, tidak ada pilihan lain Dimas mendobrak pintu kamar mandi itu.

Brak!

Talia terjengkit kaget, talia melirik Dimas sekilas dan memejamkan matanya.

Disana Dimas melihat talia di bawah guyuran shower, sambil memejamkan matanya.

Kesayangan Gus Tampan[Di Rombak]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang