"Tuan istri anda hamil, usia kandungannya 1 bulan dijaga ya jangan sampai dia stress atau kelelahan"
"Iya dokter terima kasih" Rosie tersenyum bahagia dan mencium tangan Jisoo "Makasih sayang, kita jaga baby bersama ya" lalu ia elus perut Jisoo
"Iya oppa" ucap Jisoo tak kalah senang dan mengelus pipi Rosie
Mereka mesra sekali buat dokter jadi iri.
.
"Hah? Jisoonie hamil?" Jennie
"Wah kita dipanggil mommy juga atau dipanggil imo?" Lisa
Rosie tersenyum setelah memberitahu kedua istrinya bahwa istri pertamanya hamil. "Dipanggil mommy dong kalian kan istriku juga" Rosie genggam tangan Jisoo erat "Mulai sekarang jangan kelelahan ya, tak perlu menyiapkan keperluanku justru aku yang akan menyiapkan semua kebutuhanmu"
"Aku kan istrimu oppa" Jisoo bergelayut manja pada lengan Rosie
"Tapi kini kau membawa jagoanku, buah cinta kita" Rosie mencium kening Jisoo
"Pasti setelah ini hubby akan lebih memperhatikan Jisoonie karena dia mengandung, aku harus pakai gaya apa ya biar hamil juga" batin Jennie
"boro2 hamil aku disentuh saja belum sama abang, apa aku akan jadi janda muda karena setelah ini aku pasti dibuang abang karena belum bisa kasih apa2" batin Lisa
.
Rosie sedang menikmati sarapannya dimeja makan ditemani Jennie dan Lisa. Jisoo belum bangun, semenjak hamil dia sedikit mudah lelah dan bangun agak siang
"Hubby mau tambah keju?" Jennie
"Iya sayang" Rosie menerima keju dari Jennie pada roti lapisnya "Terima kasih wifey"
"Wifey L bisa minta sedikit gula pada kopiku?" Rosie
"Baik abang" Lisa
Tak lama Jisoo menuruni tangga menuju meja makan. Rosie langsung bangkit dan berlari menghampiri Jisoo lalu menggendongnya ala bridal style
"Oppa apa sih" Jisoo tersenyum dalam gendongan Rosie
"Hati2 sayang ini tangga lho" ucap Rosie sambil membawa Jisoo kemeja makan lalu mendudukkannya dikursi disampingnya
"Tapi kan hamilku masih kecil" Jisoo
"Justru kecil harus sangat dijaga" Rosie "Aku akan menjaganya sampai dia terlahir kedunia"
Jennie dan Lisa sedikit mencelos melihat pemandangan itu. Rosie sangat protect pada Jisoo mengingat Jisoo adalah cintanya yang sebenarnya, namun mereka hanya dinikahi Rosie karena permintaan Jisoo
"Hubby kekantor tidak?" Jennie sedikit dingin
"Kekantor ko" Rosie beranjak
Rosie mencium kening dan pipi Jisoo lalu dia berlutut menciumi perut Jisoo yang masih rata "Baik2 disana sayang jangan siksa mommy ya, daddy sayang kamu"
Rosie berdiri dan mencium kening Jennie dan Lisa, hanya keningnya. "Wifey J dan Li aku titip Jisoo-ku ya dia sedang hamil, jika biasanya dia yang memasak kumohon tolong kali ini jangan ya tak apa jika makan malamnya beli saja yang penting Jisoo jangan capek"
"Sebegitunya ya bang kalo hamil diperhatikannya?" Lisa
"Abang juga akan seperti ini kalo kamu yang hamil" Rosie
"Tapi abang--" Lisa
"Sudahlah Lisa hubby nanti terlambat" Jennie
.
"Eonnie apa masih suka mual2?" Lisa
"Masih Li kalo pagi sama mood-ku berubah-ubah. Kemarin engga mau dekat Rosie oppa sekarang malah pengen dekat mulu" Jisoo
"Hmm begitu ya" Lisa
"Apa mau ambil jatah kita juga saja eonnie?" ucap Jennie dingin. Sungguh itu bukan tawaran tapi sindiran
"Tidak boleh Jendeuk, kita harus tetap adil" Jisoo
.
"Hubby~" Jennie memeluk Rosie manja yang bersandar diheadboard
"Kenapa sayang?" Rosie "Oh iya apa Jisoo tadi masih muntah2?"
"Hubby sedang denganku malah menanyakan Jisoonie" Jennie
"Aku hanya bertanya" Rosie
"Baik2 saja" Jennie "Hubby apakah aku dan Lisa akan kau ceraikan setelah punya anak dari Jisoonie?"
"Ko ngomongnya gitu?" Rosie
"Iya kan sebenarnya kamu menikahi kita hanya karena permintaan Jisoonie dulu, sekarang Jisoonie seolah tidak mau berbagi juga jadi untuk apa kita disini" Jennie
"Tapi sekarang aku mencintai kalian, kalian wanita terhebatku. Mungkin aku akan dibilang maruk tapi itulah nyatanya aku mencintai ketiga istriku" Rosie mencium pipi Jennie
"Tapi by~" Ucapan Jennie terhenti karena Rosie mencium bibir Jennie
"Sudah ya lebih baik kita buat teman untuk anakku dan Jisoo" Rosie
"Maksudnya by?" Jennie
"Kita buat Rosie junior tapi kamu ibunya" Rosie tersenyum sambil menaik turunkan alisnya
"Ish hubby mesum" Jennie dan Rosie yang akhirnya berlanjut pada aktivitas mereka yang ya you know lah
Tanpa sadar pintu kamar Rosie Jennie tidak tertutup rapat, memang ya tu orang. Lisa yang tadi mengambil air tanpa sengaja mendengar percakapan Rosie dan Jennie
"Aku akan mundur saja, Jennie eonnie dan Jisoo eonnie sudah memberikan kebahagiaan untuk abang, apalah aku ini" gumam Lisa

KAMU SEDANG MEMBACA
3 For 1
Fiksi IlmiahKim bersaudara tidak bisa terpisahkan dalam segala hal. Inget ya segala hal! Termasuk pasangan! Mau sama salah satu berarti harus mau sama ketiganya, apa Rosie sanggup? Atau malah mau melepasnya saja? Atau ketiganya malah akan terpecah belah hanya k...