Eps 11

185 17 5
                                    

Rosie menepati janjinya. Seharian dia sama Jennie, Jennie dimanja-manja diajak belanja sampai guling2 dikasur dan berakhir sekarang mereka lagi duduk selonjoran sambil pelukan dibioskop pribadi Rosie

"Makasih hubby~" Jennie yang menyandarkan kepalanya didada Rosie

Cupppp Rosie cium kepala Jennie "I'm yours wifey J"

"By apa Jisoonie tidak mencarimu? Maksudku kan dia sedang hamil pasti selalu mau denganmu" Jennie

"Iya sedang hamil tapi dia mengerti ko bahkan dia juga bilang ingin ada teman hamil biar seru katanya" Rosie

"Hah? Teman hamil?" Jennie

"Iya makanya aku akan menghamilimu wifey J kuuuu" Rosie sambil menggelitiki Jennie

"Hahaha iiihhh hubby mesum"

.

Jisoo duduk disofa ruang tengah membaca majalahnya. Tidak lama Lisa datang entah dari mana dan akan menaiki tangga

"Lisa tunggu!" Jisoo "Duduk sini eonnie mau bicara"

Dengan malas Lisa menghampiri Jisoo lalu duduk disampingnya "Apa sih eonnie Lisa capek tau"

"Lisa kenapa kau sekarang jarang dirumah? Kemarin juga kau pulang dengan bau alkohol menyengat, sejak kapan kau minum?" Jisoo dengan nada lembut

"Aku sudah dewasa eonnie toh cuma minum doang" Lisa "Lagipula untuk apa dirumah? Menyaksikan kemesraan kalian?"

Jisoo menghela nafas lalu menahan perutnya "Lisa kau sekarang statusnya istri orang, kemanapun kau harus bilang pada Rosie oppa"

"Eonnie bisa bilang gitu karena eonnie diperlakukan sebagai istri engga kaya aku sama Jennie eonnie" Lisa "Btw mana Jennie eonnie?"

"Sedang diatas sama Rosie oppa" Jisoo "See? dengan Jennie pun dia sama perlakuannya kan?"

"Oh pantas Jennie eonnie tidak mau cerai" Lisa "Sudahlah eonnie Lisa capek" Lisa naik kekamarnya meninggalkan Jisoo yang melihatnya dan hanya menghela nafas

.

Lisa membuka matanya. Matahari pagi menembus lewat jendela kamarnya. "Hoooaaaahhhhmmmmm" Lisa meregangkan tubuhnya

"Sudah bangun baby girl?" Rosie yang sebenarnya sejak subuh tadi sudah duduk disofa dikamar Lisa, menunggu Lisa bangun

"Ngapain abang disini?" dingin Lisa

Rosie berdiri berjalan menghampiri ranjang Lisa dan duduk disebelah Lisa "Abang ingin memperbaiki hubungan kita, maafin abang ya sayang"

Lisa masih enggan menatap wajah Rosie disebelahnya "Ngapain minta maaf abang engga salah, Lisa yang salah terlalu berharap"

Rosie mendekat dan memeluk pinggang Lisa "kita mulai semua dari awal ya please... Jangan minta cerai, abang cinta sama Lisa"

"Jangan bohongin hati nurani abang, gapapa ko Lisa tau awal nikah juga karena Jisoonie minta bukan karena abang cinta" Lisa

Rosie semakin mengeratkan pelukannya "Itu dulu iya tapi sekarang semakin kita bersama abang makin sadar kalo abang cinta sama Lisa, cinta sama Jennie juga. Mungkin orang akan bilang abang maruk tapi itulah adanya"

Lisa menghela nafas kasar lalu menyingkirkan tangan Rosie lalu berdiri "Udahlah bang Lisa mau mandi, pokoknya Lisa mau cerai"

Rosie bangkit dan berlutu didepan Lisa. Setetes airmata menetes dipipinya "Please Li jangan tinggalin abang, abang mau sama kalian bertiga"

"Abang hey abang" Lisa menarik Rosie untuk bangkit dan duduk ditepi ranjang lalu ia tangkup kedua pipinya "udah ya abang, Lisa mau mulai dari awal tapi Lisa mau diperlakukan seperti istri abang yang lain, dalam hal apapun"

Rosie mengangguk perlahan dan tersenyum "Makasih sayang"

"Udah ya udah cupcupcup malu ih udah gede masa nangis gini, disini kan aku yang bontot masa abang yang nangis" Lisa menghapus airmata Rosie

Rosie pov

Entah apa yang kurasakan, diawal aku dengan terpaksa menikahi Jennie dan Lisa tapi kenapa kini sangat berat. Ketika Lisa minta cerai rasanya dadaku sesak, walaupun aku sempat bercumbu dengan Jisoo dan Jennie tapi otakku tetap memikirkan Lisa yang meminta cerai

Aku mencintai mereka bertiga, mungkin orang akan bilang aku maruk namun itulah adanya, aku ingin mereka bertiga, aku ingin jadi ayah dari anak mereka bertiga

Aku tatap wajah Lisa, istri bontotku. Aku peluk dirinya dan kuhirup bahunya yang terekspos itu ahh harumnya padahal dia baru bangun tidur. Ku lihat wajahnya, kucium bibirnya dan sedikit melumatnya uuhhhh kenapa bibirnya candu sekali

Lisa membalas ciumanku. Tangannya melingkar disekitar leherku. Setelah lama kulepas ciuman kami, bibirku mulai menjelajah leher jenjang Lisa. Lisa kau akan jadi istriku seutuhnya

Rosie pov end

Lisa menghampiri Jennie yang sedang memasak didapur dengan wajah sayu. Dimeja makan ada Jisoo yang sedang minum susu.

"E-eonniieeeee" panggil Lisa lirih 

"Kenapa denganmu Lisa?" Jisoo melihat cara jalan Lisa yang aneh

"Apa kakimu sakit Lisa?" Jennie datang menyimpan hasil masakannya dimeja lalu duduk

"E-eonnie a-apakah kalian punya salep?" Lisa ragu

"Salep? Kau bisulan?" Jisoo

"Ish masa gadis secantik Lisa bisulan sih" Lisa namun sedetik kemudian dia tersadar kembali dan wajahnya memerah "ups maaf Lisa sudah engga gadis lagi" ucapnya menunduk

Jisoo dan Jennie saling tatap menahan tawa lalu tak lama tawanya lepas. "Bwaahahahhaha duh adik bontot eonnie ini sekarang udah besar ya ututututu" Jisoo mencubit pipi Lisa gemas

"Hahaha katanya minta cerai tapi jebol juga, dasar anak young" Jennie

"Ish eonnie malah pada ketawa, ini bagian bawah Lisa sakit tau gimana dong" Lisa merengek

"Haha emang lecet? Coba mana eonnie lihat" Jennie

"Ish malu dong masa dilihat" Lisa

"Dilihat Rosie oppa engga malu" goda Jisoo

"Ish eonnniiiieeeeeee" Lisa

"Hahaha" Jisoo genggam tangan kedua adiknya "Eonnie senang sekarang kita baik2 saja, jangan sangka kemarin2 eonnie engga tau kalo seakan-akan kita perang dingin" Jisoo 

Jennie dan Lisa bangkit lalu memeluk Jisoo yang duduk dari samping "Mianhae eonnie"

"Iya mulai sekarang kita harus seperti dulu lagi ya, Rosie oppa itu suami kita dia sudah mencoba seadil mungkin sama kita jadi kita juga harus mengerti dia okay?" Jisoo

"Iya eonnie" Jennie/Lisa. JenChuLi berpelukan hangat. Dari ujung anak tangga dibelakang mereka ada Rosie yang memperhatikan dengan senyuman hangat 

"Rasanya bahagia sekali melihat mereka akur kembali, Rosie kau harus bisa membahagiakan ketiga istrimu yang super hebat itu" batin Rosie "Tapi kalo udah bisa buat mereka akur berarti berhasil dong gue, apa nambah satu lagi ya?" 

3 For 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang