Eps 9

201 21 3
                                    

"Abang?" Lisa memeluk Rosie yang bersandar diheadboard

"Iya sayangkuuu" Rosie

"Lisa boleh minta sesuatu?" Lisa

"Apa aja, asal jangan--" Rosie

"Engga ko bukan itu" Lisa "Lisa mau nyerah atas pernikahan ini"

Rosie kaget dengar permintaan Lisa "Hm kenapa tiba2? Abang ada salah ya?"

"Engga abang engga salah, Lisa yang salah. Lisa pikir jadi istri ketiga dari saudara sendiri itu will be fine tapi ternyata engga, Lisa banyak sakit hati liat Jisoonie hamil dimanjain abang, Jennie eonnie yang lebih bisa jadi istri sedangkan Lisa apa? Abang nyentuh Lisa aja engga mau kan" Lisa

"Hey hey sayang ko ngomongnya gitu?" Rosie memegang kedua pundak Lisa "Sayang berapa kali abang bilang abang engga sentuh kamu karena---"

"Lisa masih kecil iya? Abang mau kecil mau gede namanya istri ya kewajibannya sama, suruh siapa abang nikahin anak kecil" Lisa mulai meninggi

"Lho ini kan juga permintaan---"

"Jisoonie? Benar jadi sebenarnya Lisa ada atau engga juga engga pengaruh yang penting ada Jisoonie kan" Lisa

"Okay Lisa sayang ok kalo kamu mau menjadi istri seutuhnya ayo lakukan kewajiban kita" Rosie

"Enggak Lisa engga mood! Udahlah abang keluar aja sana" Lisa mendorong bahu Rosie pelan hingga Rosie keluar

.

"Oppa kenapa duduk diluar?" Jisoo

"Lisa--" Rosie

"Berantem sama Lisa?" Jisoo

Akhirnya Rosie masuk kekamar Jisoo dan menceritakan semuanya

Jisoo duduk bersandar diheadboard sambil mengelus kepala Rosie menyandarkan kepalanya dipaha Jisoo dan sesekali mencium perutnya

"Jadi mau gimana? Oppa mau lepasin aja?" Jisoo

"Kasihan Lisa" Rosie

"Ini semua salah aku, aku yang setuju atas rencana gila ini dari awal sekarang malah jadi runyam" Jisoo

"Hey jangan nyalahin diri kamu gini sayang, selama ada kamu pasti aku bisa jalani semuanya" Rosie menciumi tangan Jisoo

.

"Lho hubby mana? Ko engga turun bareng?" Jennie melihat Lisa turun sendiri kemeja makan

"Engga dikamar aku" Lisa

"Bukannya?" Jennie

"Ada cekcok dikit" Lisa

"Aaahhh berarti sama Jisoonie" Jennie

"Eonnie merasa engga sih sebenarnya posisi kita disini tu apa?" Lisa

"Istri hubby" Jennie

"Benaran istri? Apa cuma karena permintaan 'istri' yang sesungguhnya?" Lisa

"Hmm iya sih kadang eonnie masih iri sama Jisoonie, tatapan dan perhatiannya kaya beda gitu" Jennie menunduk "Apalagi sekarang Jisoonie hamil anak hubby"

"Lisa rencana mau minta cerai" Lisa

"hah yakin Lis? Kau tidak cinta hubby?" Jennie

"Cinta, tapi kalo terus menyakitkan buat apa eonnie?" Lisa

"Jangan gegabah, sejak awal kita yang mau pernikahan ini terjadi dan sekarang masa kita yang nyerah coba obrolin dulu baik2 kita diskusi sama Jisoonie" Jennie

"Jisoonie akan setuju karena sekarang Lisa rasa malah Jisoonie yang engga mau berbagi" Lisa

"Kamu nyangka buruk sama eonnie kamu?" Jennie

"Dah ah Lisa pusing, mau ke cafe bye eonnie" Lisa

Jennie hanya menatap getir kepergian adiknya. Tak lama Jisoo turun dituntun Rosie dengan hati2

"Pagi wifey" cium Rosie pada pipi Jennie

"Pagi" dingin Jennie

"Lisa mana? Belum bangun?" Jisoo

"Sudah eonnie, sudah berangkat ke cafe" Jennie "Hubby aku aja yang buat kopi ya Lisanya sudah berangkat"

"Makasih sayang" Rosie

"Oppa nanti Lisa aku pulang ajak bicara" Jisoo

"Iya sayang"

.

Sambil membuat kopi Jennie berpikir keras tentang perkataan Lisa. Apakah benar perhatian dan kasih sayang yang Rosie berikan hanya karena kewajibannya sebagai suami bukan karena cinta?

Jennie menoleh kebelakang, ia lihat Rosie dan Jisoo bercanda girang sambil suap2an dimeja makan. Rosie tak absen mencium pipi kadang turun menciumi perut hamil Jisoo

"Apa aku juga menyerah aja?" batin Jennie

3 For 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang