Eps 10

200 19 2
                                    

Rosie menunggu Lisa diruang tamu ditemani Jennie yang membuatkan teh. Sudah larut malam namun Lisa belum kerumah. Tak lama terdengar suara pintu terbuka, itu Lisa.

"Lisa darimana? Sudah larut kamu engga bilang juga sama abang kemana" Rosie dengan nada lembut

"Dari main sama teman" Lisa juteg

"Kamu bau alkohol? Apa kamu minum?" Rosie

"Urusannya sama abang apa sih?!" Lisa mulai meninggi

"Abang suami kamu Lisa!" Rosie

"Suami? Abang cuma jadi suami Jisoonie!" Lisa beranjak pergi meninggalkan Rosie

"Lisa tunggu! Abang belum selesai bicara! Lisa" Rosie namun Lisa tetap meninggalkan Rosie dan terus naik kekamarnya

"Sabar ya hubby mungkin Lisa butuh waktu" Jennie mengelus punggung Rosie yang menahan marah. Rosie menghela nafas kasar lalu tanpa menghiraukan Jennie ia pergi meninggalkan lalu masuk ke salah satu kamar, kamar Jisoo yang kini pindah ke bawah karena Jisoo hamil. Kamar bawah adalah kamar utama yang paling besar dan biasa ditempati Rosie dihari minggu. Jennie hanya menghela nafas melihatnya

.

"Sayang~" Rosie peluk Jisoo yang masih membaca buku bersandar diheadboard

"udah bicara sama Lisa?" Jisoo

"Lisa engga mau dengarin aku, dia terus masuk kamar bahkan bilang dia bukan urusan aku padahal kan aku suaminya" ucap Rosie sambil bersandar dipaha Jisoo, Jisoo hanya mengelusnya sayang

"Yasudah mungkin Lisa butuh waktu" Jisoo berbaring menghadap Rosie lalu mengelus pipinya "Sekarang istirahat aja ya udah malam"

"Dia seharian ini ngapain? Apa buat kamu mual lagi?" Rosie mengelus perut Jisoo

"Dia seharian ini kangen daddynya" Jisoo

Rosie duduk lalu menciumi perut Jisoo "Daddy disini jangan siksa mommy ya daddy sayang banget sama kamu" lalu mencium kening Jisoo "Sama mommy-nya juga"

Rosie dan Jisoo lalu berciuman sangat intens, terdengar kecapan2 manis dari luar pintu yang tidak ditutup rapat didengar oleh Jennie yang masih membereskan gelas bekas teh Rosie. Kebiasaan Rosie sembarangan tutup pintu tapi belum rapat

Jennie menghela nafas mendengarnya lalu menggeleng menghilangkan semua rasa sakit pada dirinya. "Jisoonie beruntung sekali punya suami kaya hubby, selalu ada saat hamil seperti ini" batin Jennie mencoba berpikir positif "Aku harus bicara dengan Lisa dia sudah keterlaluan"

.

"Lisa dengarkan aku" Jennie masuk kamar Lisa dan duduk dipinggir ranjangnya

"Apa sih eonnie" Lisa

"Lisa kau keterlaluan, kenapa kau berkata kasar sama suamimu? Dia menunggumu sejak tadi" Jennie

"Suamiku? Suami Jisoonie maksudnya" Lisa santai

"Suami kita!" Jennie

Lisa menutup bukunya lalu menatap Jennie "Eonnie kenapa marah padaku dan membela bang Rosie?"

"Karena dia suamiku, suami kita Lisa lagipula hubby tadi bicara lembut padamu kau saja yang marah2" Jennie

"Apa setelah itu abang menoleh kepadamu? memelukmu? atau menciummu?" Lisa membuat Jennie hanya diam karena Rosie tadi langsung meninggalkannya begitu saja "Tidak kan" lanjut Lisa

"Asal kau tau eonnie, malam ini adalah malam bersamamu tapi dia malah masuk kamar utama yang jelas2 disana ada nyonya besar Park. Lalu apa? Mau bilang lupa karena sedang marah denganku? Bahkan saat marah dia pilih jisoonie untuk menenangkannya" Lisa membuat Jennie lagi2 terdiam "Sudahlah eonnie posisi kita memang tidak sepenting Jisoonie"

Jennie hanya diam lalu keluar dari kamar Lisa. Jennie berbaring dikasurnya dan merenung "Benarkah apa yang dikatakan Lisa? Tapi benar malam ini adalah giliranku, apa hubby lupa karena marah?" lamunnya hingga ia tertidur

.

Jennie bangun dari tidurnya. Cahaya matahari menembus kamarnya lewat jendela. Dia hendak bangun namun merasakan tangan kekar melingkar diperutnya, itu Rosie

Jennie mengelus pipi Rosie yang masih tidur membuat Rosie terusik dan membuka matanya perlahan. "Morning baby girl~" Rosie dengan suara serak khas bangun tidurnya lalu mencium bibir Jennie sekilas

"Kamu tidur disini?" Jennie

"Maaf semalam aku malah masuk kamar Jisoo, tapi aku ingat namun kau sudah tidur maafkan aku ya" Rosie sambil mengelus pinggang Jennie

"Iya by" Jennie

"Ayo tidur lagi~" Rosie mendusel ke dada Jennie

"Hubby engga kekantor?" Jennie

"malas ah mau disini saja bersamamu seharian aku milikmu wifey J, aku sadar selama Jisoo hamil aku jadi kurang memperhatikanmu dan Lisa maafkan aku ya" Rosie

"Iya hubby" Jennie "Udah tidur lagi aja kalo gitu" Jennie memeluk dan mengelus kepala Rosie yang mendusel ke dadanya

"Jadi aku harus bagaimana? Mengikuti Lisa? Tapi hubby--" batin Jennie bimbang


3 For 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang