[ 𝟏𝟏 ]. 𝐏𝐚𝐬𝐚𝐫

683 133 40
                                    

"Kita ngga ikut deh," ucap Chika dengan menahan ngantuk karena semalaman tidak bisa tidur akibat trauma rambut Asya.

"Kita bagian jaga rumah aja," ujar Aurel yang senasib dengan Chika.

"Yaudah, kalo didatengin setan beneran jangan nangis."

Aurel dan Chika segera berdiri siap begitu mendengar ucapan Asya.

"Kita bagi tugas buat Hanum, Aurel sama Chika pergi ke pasar unggas buat beli ayam. Sisanya ke pasar pagi buat beli sayuran sama bahan buat bakaran nanti malem," ucap Rachel membagi tugas.

"Tinggal beli ayam potong aja apa susahnya," protes Hanum yang mendapat dukungan dari Aurel dan Chika.

"Mempersulit hidup," tambah Aurel.

"Kalian beli ayam nanti sekalian minta potong sama abangnya, sekarang lagi marak daging ayam oplosan," ucap Prisya kemudian masuk ke dalam mobilnya.

"Nurut aja udah, donatur boleh ngatur," ujar Ajeng kemudian ikut masuk ke dalam mobil Prisya.

"Kita ke pasar pake apa? Pasarnya kan ngelewatin kantor polisi masa cenglu," tanya Chika kemudian Prisya memberikan sebuah kunci padanya.

"Itu kendaraan yang biasa dipake tukang kebun sini, pake aja ada di gudang belakang," ucap Prisya kemudian menyalakan mobilnya.

"GUE IKUT MEREKA AJA PLIS," teriak Asya yang duduk bangku ke dua bersama Ajeng.

"Gas ngenggg," kata Ajeng yang kini memegangi tubuh Asya.

"Jangan sampe ditilang," ucap Rachel dari balik jendela mobil pada ketiga gadis yang ditinggal.

"Emangnya di pasar unggas ada penjual ayam potong ya?" Tanya Chika dengan nada bingungnya.

"Bawa golok sendiri aja, nanti kita suruh abangnya sembelihin ayamnya," jawab Hanum dengan santainya.

Aurel dan Chika yang memang tidak paham pun hanya bisa mengangguk paham menuruti perkataan Hanum.

Mereka bertiga berjalan menuju gudang belakang untuk mengambil kendaraan yang Prisya maksud.

Mereka bertiga berjalan menuju gudang belakang untuk mengambil kendaraan yang Prisya maksud

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"INI MAH MOTOR BUAT NGANGKUT GALON," kesal Aurel menendang ban motor tersebut.

"YEEAAYYYY."

"Kok lo seneng?" Tanya Hanum pada Chika yang sudah naik ke atas motor bagian belakang.

"Kaya naik odong-odong," ucap Chika lalu menyuruh Hanum dan Aurel segera naik.

"Kak, lo yang bawa," ujar Aurel kemudian naik disamping Chika.

"Gue ngga bisa bawa motor ginian njir," ucap Hanum dengan ragu.

"Ngga papa, kalo jatuh udah takdir," ujar Chika menyakinkan Hanum.

Beberapa saat kemudian...

"KALO BAWA MOTOR YANG BENER DONG KAK," kesal Chika memegangi kepalanya yang sakit.

𝐆𝐞𝐧𝐤 𝐈𝐣𝐨 𝐋𝐮𝐦𝐮𝐭 || BabyMonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang