"NGGA MAU."
Prisya dan Asya menatap Aurel yang tengah berguling-guling dipasir dengan kesal.
"Ombaknya lagi tinggi Rel, kalo berenang nanti kesapu ombak," ucap Prisya mencoba membujuk Aurel yang tengah ngambek karena tidak diperbolehkan berenang.
"Lama-lama gue lempar lo ke laut," kesal Asya kemudian menarik kedua tangan Aurel agar gadis itu berdiri.
Tapi usahanya sia-sia karena Aurel masih teguh pada pendiriannya untuk tetap berguling-guling dipasir pantai. Hal ini terjadi karena dirinya tidak diperbolehkan berenang dan berakhir merajuk.
Yang lain bodoamat sehingga tetap melanjutkan main mereka di bibir pantai, sedangkan Prisya dan Asya merasa kasihan bila meninggalkan Aurel berguling-guling sendirian.
"Gue pulangin nih kalo lo masih ngambek," ucap Prisya, membuat Aurel berhenti sejenak setelah itu kembali berguling-guling.
Asya yang kesabarannya sudah habis, menarik kedua tangan Aurel dan menyeretnya untuk mendekati yang lain.
"KAK ASYA JAHAT! KAK ASYA JAHAT!"
Prisya menutup wajahnya dengan malu karena beberapa orang memandang mereka dengan tatapan yang sulit diartikan.
Asya berhenti menarik Aurel begitu mereka sampai ditempat dimana Rachel, Ajeng dan Hanum mengubur Chika.
"KAK? NANTI ADA OMBAK GIMANA?" Panik Chika karena seluruh badannya dari kaki hingga leher sudah dikubur, menyisakan kepalanya.
"Kalo ada ombak ya keseret lah," ucap Hanum menambah kepanikan Chika.
"Ngga papa, sekalian meet and greet sama Nyi Roro Kidul," lanjutnya.
"Kak, tolongin," ujar Chika mencoba menarik simpati Ajeng dengan ekspresi imutnya.
🥺🥺🥺
"Kenapa lo? Nahan berak?" Tanya Ajeng membuat Chika kesal.
"IH KAK, LO MAH GITU."
"Panik kau dek."
"Kok gue ngga diajak?" Aurel menatap Rachel dengan perasaan kesal.
"LAH? Lo sibuk guling guling njir," ucap Rachel membuat Aurel semakin kesal.
"Napa sih? PMS lo?" Tanya Hanum membuat Aurel menengok ke arahnya.
"Lo juga, ngapain gali gali pasir? Mau berak lo?" Tanya Aurel membalas Hanum.
"Gue seimut itu ya sampe dimiripin sama kucing?"
"Lo mah kucing oren, premannya," ucap Asya lalu Hanum melemparkan sekop mainan yang Chika bawa.
Prisya dan Ajeng memilih menghiraukan mereka dan sibuk mengambil selfie menggunakan ponsel Rachel.
"Udah yuk, pindah posisi," ajak Prisya sembari menunjuk spot foto lain.
"KAK! GUE GIMANA?" Tanya Chika yang masih terkubur.
"Tenang, gue kasih temen buat nemenin lo," ujar Hanum kemudian menarik Aurel yang masih rebahan dipasir kemudian menguburnya dilubang yang telah dia gali.
Rachel yang merasa sehati, sejantung, se-empedu dengan Hanum pun ikut menguburkan Aurel yang terus memberontak.
"Udah yuk," ucap Hanum begitu selesai menguburkan Aurel dengan posisi yang sama dengan Chika.
"Ngga papa nih ninggalin mereka kaya gini?" Ujar Prisya merasa khawatir dengan keduanya.
"Nanti ada apa-apa Kak, keluarin kita dong," ucap Chika dengan raut wajah memelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝐞𝐧𝐤 𝐈𝐣𝐨 𝐋𝐮𝐦𝐮𝐭 || BabyMonster
ContoCerita random ketujuh gadis yang menamai diri mereka 'Geng Ijo Lumut' alias ikatan jomblo lucu nan imut, selama liburan semester. "Kalo lulus mau jadi apa?" "Anime."