23 | Bad Romance

2 1 0
                                    

Brilliant • D'ARTERY XXX
Hidup harus tetap berjalan, bukan?
Persiapan D'Artery juga harus terus berlanjut.
Persetan dengan Basilius.

.


Membaca pesan Brilliant, Calla langsung buru-buru ke kamar mandi, bersolek. Kebetulan Rea juga di sana.

"Jaz!" Rea diam. "Lo kapan hari bisa ya ngontenin persiapan pameran. Biar tiket D'Artery banyak yang beli."

"Oke. Chat aja ntar," kata Rea ketus sembari keluar. Padahal Calla baru saja ingin meminta saran haruskah melibatkan Mars juga karena dia juga baru-baru ini naik daun. Namun minta saran atau tidak, Calla akan tetap berusaha melibatkan Marseno.

Gadis itu bertahan di kelas paling ambis sejagad Pasific memang hanya untuk bisa menatap figur Marseno puas-puas. Ia benar-benar gila dengan cinta pertamanya itu. Berbagai cara sudah ia lakukan untuk mendekati idamannya, tetapi hasilnya selalu nihil. Ia tidak pernah menyerah, untung Mars tidak ilfil dengan kecentilan Calla yang bagi Zoe saja itu menjijikkan. Dengan parasnya, Calla bisa saja menggandeng starboy kelas kakap tetapi malah memilih mengejar cinta manusia kutu buku dengan kacamata kotak. Walau sekarang Mars sudah meninggalkan kacamata cupu itu dan berpakaian rapi sejak diperkenalkan ke media selebritas. Dan Calla makin tergila-gila.

Usai bersolek, Calla menuju perpustakaan tempat anak-anak D'Jakartanians sedang berkumpul. Mereka pasti sedang membicarakan tentang pembubaran club. Ia berencana mengajak mereka bergabung ke pameran D'Artery. Tepatnya ia berusaha caper ke Marseno.

Zoe
Jaangan aneh-aneh Call
Balik kelas cepet gausah cari perhatian mars
Lo tahu endingnya bakal gimana
Jangan permaluin diri sendiri dehh!!

Ia mengabaikan spam dari Zoe itu. Terima kasih atas nasehatnya sahabatku tapi tidak dulu.

"HI ALL!!" seru Calla girang menyapa semua anggota D'Jakartanians cabang Pasific yang baru selesai rapat. Yang disapa memberikan ekspresi jutek, sinis, tidak peduli.

Calla memang punya relasi besar sekali se D'Jakarta Pasific hingga ia tidak bisa membedakan mana teman kenalan, mana teman kenal dekat, mana sahabat. Namun semua orang suka berteman dengan Calla, asal tidak begitu dekat. Kecuali anak-anak D'Jakartanians. Calla dulu bergabung klub ambis itu. Tetapi otaknya tidak mampu mengikuti kecepatan yang lainnya, ia pun secara halus dikeluarkan. Namun yang membuat mereka tidak suka dengan Calla adalah karena kecaperannya ke Marseno. Serta berbagai jenis penyakit Calla lainnya: playing victim dan pick me.

"Ngapain lo?" tanya salah satu.

"Gue mau ngajakin kalian gabung D'Artery aja. Kalau kalian gabung setidaknya masih ada forum buat ngumpul meskipun bukan D'Jakartanians."

"Dih mau D'Jakartanians bubar kita juga masih bisa kali kumpul."

"Ya iya tapi yaudah deh intinya gabung D'Artery aja. Ya nggak, Marseno?" kata Calla.

Marseno melirik. "Mereka emang anak teater D'Artery,"

"PFFT HAHHAHAHAHA!!" D'Jakartanians tertawa. Calla menahan malu tak tertolong.

"Ya maaf gue kira nggak tahu," dumel Calla. Untuk mengcover malu, ia berusaha membuka topik lain. "Mars, I need to talk something for D'Artery." Ia buru-buru menghampiri Mars. Matanya hanya tertuju di titik Mars duduk, sibuk dengan laptop dan tabletnya sekaligus.

Duk! Bruk!

Calla menabrak tiga kardus berisi buku-buku milik D'Jakartanians. Ia tersandung langsung tersungkur. Tubrukan badannya menjatuhkan isi salah satu kardus. Tidak berhenti di situ, karena kehilangan keseimbangan, tangan Rea meraih kardus di meja dan menjatuhkannya

D'Artery ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang