🍑🍑🍑
Karin berjalan kearah parkiran, sampai dia tidak menyadari jika itu berasal dari parkiran khusus. "Apa itu.. Apa ada hewan yang mati disini?" gumamnya.
Sampainya dia di sebuah mobil, darah itu semakin banyak berceceran dan semakin pula Karin merasa cemas melihatnya. Dia takut, pikirannya terus mengarah yang jauh. "Tidak mungkin Jasper.." gumamnya.
Langkahnya terus membawanya mendekat kearah samping mobil itu, saat akan berbelok dia pejamkan matanya kuat-kuat sebelum dia melihat sesuatu disitu.
Satu.. Dua.. Tiga..
Karin membuka matanya dan.. "AAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!! OHHH TUHANNN!!!!!!"
Karin berjalan mundur, tangannya menutup mulutnya. Perlahan-lahan matanya meneteskan air mata, gadis itu terjatuh dengan tubuh yang lemas. Pandangan terus menatap kedepan, dengan apa yang dia lihat.
"Tuhan... A.. Apa.. OH TUHAN!!!! JASPER!!!!!! " Jerit nya sambil memegang kepalanya yang perlahan pusing, pandangannya menjadi kabur dan perlahan menjadi gelap.
Air matanya terus mengalir deras, dadanya sesak tak kuasa melihat sosok kekasihnya yang terbaring tak bernyawa tepatnya dibawah ban mobil.
Tubuh Jasper terlindas oleh mobilnya sendiri, darah terus mengalir dari tubuhnya dan memperlihatkan isi organ tubuhnya. Matanya yang masih terbuka dan memandang kearah Karin yang kini menangis sejadi-jadinya.
Suara tangisan gadis itu cukup keras dan mungkin saja bisa terdengar orang yang berada dibagian belakang gedung. "AARGHHHHHH!!! JASPER!!!!!"
Sementara itu, seseorang tampak berlari keluar dengan raut wajahnya yang khawatir karena dia mendengar suara jeritan serta tanyakan yang cukup keras sampai membuatnya keluar dari gedung.
Laki-laki itu melotot sempurna saat melihat seorang perempuan yang menangis diatas aspal, suara tangisan nya membuat laki-laki itu berlari kearahnya dan langsung menanyakan keadaan perempuan itu.
"Ada apa denganmu Karin? Kenapa kau menangis?" tanya laki-laki itu yang tak lain adalah Galen.
Karin menatap Galen dengan wajah sedihnya, perlahan dia mengangkat jari telunjuknya dan menunjuk kearah mobil. Galen pun mengikuti arah telunjuk Karin, dan..
"Jasper!?" ucapnya dengan dan tanpa sengaja dia melepaskan tangannya yang tengah menahan tubuh Karin. Untungnya Karin masih bisa menahan dirinya sendiri.
Galen mendekat kearah mayat mengenaskan temannya, laki-laki itu meraup kasar wajahnya dengan tangannya. "Ba.. Bagaimana bisa.." ucapnya tak menyangka.
Laki-laki itu merasakan dirinya jatuh dalam kesedihan ini, tetapi dia harus mencari cara untuk mengatasi keadaan yang seperti ini. Antara suasana bahagia dan kesedihan, bahagia untuk Alyssa kesedihan untuk Karin.
"Galen.. Itu bukan Jasper.. Jasper.. Dia sedang bekerja, ya! Dia bekerja itu hanyalah patung tak berguna yang ditaruh orang disini.. Untuk membuatku menjadi gila.. Galen percaya padaku" Karin menggapai ujung jas Galen dengan mata basahnya.
Karin kembali menangis dibawah aliran darah Jasper, dia enggan menyentuh darah itu tetapi gaun bagian bawahnya sudah terkena darah laki-laki itu. Gaunnya putih, sekarang gaunnya telah ternodai darah Jasper.
Tiba-tiba hening, Karin berdiri dan menatap mayat Jasper. Gadis itu perlahan melangkah ke belakang, dan mengenai sesuatu yang itu adalah sebuah serpihan kaca yang berasa dari kaca mobil belakang Jasper yang memang pecah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐄𝐕𝐈𝐋'𝐒 𝐎𝐁𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍
Teen FictionDevan, laki-laki gila akan cinta pada pandangan pertamanya dengan Karin adalah sebuah takdir yang laki-laki itu syukuri. Tetapi tidak pada Karin yang justru mencari cara agar keluar dari hidup dan pergi sejauh-jauhnya dari Devan. Tapi tidak semudah...