Bab 18

209 32 4
                                    

***

Akibat kejadian di jalanan tadi saat berjalanan bersama Yaya, mood 1E menjadi sangat buruk. Wajahnya begitu masam, berkali-kali ia mengumpat dalam hati. Keadaannya itu membuat semua orang yang ada di dalam rumah sederhana itu khawatir. Ada apa dengan anroid bermata kuning keemasan itu?

"G-Gempa." Panggil Taufan.

"Hah?" dengan tatapan menusuk pula, 1E menoleh ke arah Taufan, yang membuat Taufan menjadi takut pula. Apa boleh buat...

"K-Kenapa kau ini? D-Daritadi kau...kelihatan kesal..."

"Kesal? Aku?"

"I-Iyalah...siapa lagi?"

1E hanya menghela nafas panjang. Kekesalannya yang begitu ketara rupanya menarik kekhawatiran mereka. Entah kenapa rasa bersalah menusuk dadanya.

"Haaahhh, tidak ada. Aku hanya memikirkan misi yang akan datang nantinya..." dusta 1E. Dan saat menjawabnya sebisa mungkin 1E mengembalikan mimik wajahnya yang seperti biasa.

"Ooooo, tapi jangan masam seperti itu juga. Kau membuat kami khawatir saja." Ucap Taufan.

"Hmmm, terserahlah."

1E dan Taufan juga duduk-duduk bersantai di kebun belakang rumah. Kebetulan juga jam sekarang masih pagi. Dan selama bersantai itu juga, tak ada satupun yang membuka pembicaraan.

"Taufan." Pada akhirnya, 1E lah yang memulai pembicaraan.

"Ya?"

"Kau...apa kau sudah memberitahu kakekmu itu?" Tanya 1E.

"Heh? Memberitahu apa?"

1E menolehkan kepalanya ke arah Taufan dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Apa yang terjadi sewaktu di markas Harrolph."

"O-Ooooh itu..." mendengar jawaban 1E, Taufan langsung menundukkan kepalanya.

"M-Maaf, aku...tidak memberitahu apa-apa mengenai informasi Harrolph atau markasnya atau...kematianmu..." nada bicara Taufan mengecil ketika menyebutkan kematian adiknya itu.

"Begitu ya..."

"Tapi kalian mmberitahu Tok Aba mengenaiku dan 1S adalah android?" Tanya 1E lagi.

"Kalau itu...1S yang memberitahu Tok Aba. Jika kalian berdua adalah android dengan DNA Gempa dan Layla. Beliau juga tanya, dimana Gempa? Apa dia baik-baik saja? Dijawab lagi kalau Boboiboy Gempa masih hidup dan sedang menjalani misi penting di luaran sana. Itu sudah membuat Tok Aba tersenyum lega dan gembira. Tapi Tok Aba akan merahasiakan ini karena beliau bilang merasa ada firasat yang tak benar kalau memberitahu keadaan Gempa yang dikira masih benar-benar hidup. Beliau benar-benar trauma...sungguh..."

1E hanya menganggukkan kepalanya perlahan. Jauh dalam lubuk hatinya, ia sangat iba kepada kakeknya itu. Benar, dirinya sudah lama mati semasa hidup sebagai Boboiboy Gempa. Tapi hidup kembali sebagai android Harrolph tipe Attacker dan Battleship.

"Yang terpenting, kalian jaga saja Tok Aba. Karena kalian cucunya." Ucap 1E.

"Hehehe, tentu saja. Untung aku dan Hali sudah lama berhenti pula. Jadi kami bebas dari misi ataupun tugas sebagai Tapops. Ah iya, mengenai Tapops ya...bagaimana Blaze, Ice, Duri, dan Solar yang mau keluar? Apalagi teman-teman yang lainnya..."

"Kalian jangan keluar dahulu. Berpura-puralah tidak tahu apapun, seakan kalian tidak melihat, tidak mendengarkan, maupun tidak membicarakan. Atau kalian akan dicurigai dan dituduh pengkhianat, seperti Boboiboy Gempa." Jawab 1E dengan nada rendah.

Sekujur tubuh Taufan serasa merinding kala mendengar nama adiknya itu, yang tewas akibat fitnah yang tertuju kepadanya.

"Iya, Gempa."

Gempa, where are you? We really miss youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang