***
Pertarungan sengit antara Barton dan Tim B semakin tak terelakkan. Berbagai peluru telah ditembakkan, berbagai sayatan pedang dan tombak sudah dimainkan. Namun, bagi sosok pria keji nan bengis itu seragan-serangan yang dilayangkan kepadanya hanyalah seonggok permainan.
"Hahahaha. Lagi. Lagi! Serang lagi sampai kalian mati! HAHAHAHA!"
SWAAKK
CRAASSHHH
"SENIOR!"
7S yang terpantul serangan cakar Barton langsung gugur seketika, luka menganga tercipta di dadanya.
"SENIOR. BERTAHANLAH!"
"K-Kadet...Hali...lintar....lari...dari sini..."
7S menutup matanya, detik itu juga 7S tewas. Melihat senior androidnya yang sudah tewas, darah Halilintar serasa mendidih, ia mengamuk detik itu juga.
"Kau...TAKKAN KUMAAFKAN, DASAR JAHANAM!"
SWIIINGGG
CTAANGGG
"Ergghh HIYAAAHHH."
CTING
CTANG
SWOOSSHH
Serangan demi serangan ia layangkan kepada Barton, ia sudah mencapai puncaknya.
"Hohoho, lihat siapa ini. Rupanya ada dua manusia ya diantara seonggok baja-baja ini, menarik. Apalagi kalian berdua sangat mirip dengan manusia menyedihkan yang sudah kubunuh 4 tahu lalu." Ucap Barton sembari menyeringai.
"ADIKKU BUKAN MANUSIA MENYEDIHKAN DASAR B*JING*N TUA. RASAKAN INI."
DOR
DOR
RATATATA
Dengan peluru yang masih tersisa, Taufan menembak kepala Barton. Namun hal itu juga sia-sia, seolah-olah peluru terpantul. Apa mungkin...
"Dia ada kekuatan pelindung...atau semacam itu kah?" gumam Halilintar.
"Haaahh...mungkin begitu..."
"Senior 6B!"
"Aku...berhasil mendapatkan sinyal bantuan TIM A...mereka akan kesini...kalian...kalian berdua harus lari...setelah tim A datang...kalian kaburlah ke markas haaahhh...dan laporkan semuanya...kepada Kapten 1E dan Komandan..." dengan nafas yang tersengal-sengal akibat terluka, sebisa mungkin 6B berbicara kepada Halilintar.
"Tidak. Jangan bicara seperti itu Senior."
"Halilintar..."
"Aku...sudah bersumpah atas nama Harrolph. Aku dan Taufan sudah sejauh ini, karena satu tekad dan janji. Aku juga tidak takut mati, jika itu memang sudah takdirnya! Aku akan terus berjuang bersama kalian untuk melindungi umat manusia!" ucap Halilintar penuh tekad.
DUAAARRR
"Oh tidak...TAUFAN!"
"Adededeh...berisik kau Hali! Akibat bualanmu aku tidak fokus menembak jadinya!" cerocos Taufan.
"Tidak...jangan begitu...kalian tetap harus la-..."
"Tidak Senior 6B."
"Taufan..."
"Aku dan si emosional ini memang manusia diantara barisan divisi Attacker dan Battleship. Tapi motto tetaplah sama antara kita berdua dan senior semuanya! 'Berani mati untuk melindungi yang lemah.' Itulah motto Attacker dan Battleship! Aku berani mati, untuk melindungi orang-orang yang kusayangi dan kuhargai! Akan aku lakukan itu sampai titik darah penghabisan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gempa, where are you? We really miss you
Science FictionHanya karena kesalah pahaman antara keluarga dan sahabat, membuat Boboiboy Gempa harus menanggung seluruh kebencian yang ditujukan kepadanya. Imbasnya pula, nyawanya melayang oleh sekelompok musuh misterius. Mereka tidak tahu, salah satu keluarga da...