BAB 1

1K 65 1
                                    

Disclaimer : All Characters Boboiboy and friends milik Animonsta, OC milik Author


"Hmmm hmmm...hari ini masak sup ayam!"

Ya, salah satu super hero Pulau Rintis, Malaysia, bernama Boboiboy Gempa kini sedang bergelut di dapur untuk memasak hidangan makan malam. Ia memasak yang ter spesial khusus untuk saudara kembar lainnya dan sang kakek tersayang.

"Yup, rasanya sudah pas. Tinggal letakkan di dlam wadah mangkok....siap!"

TRIINGG

TRIINGG

Sang Commander Kokoci ternyata memanggilnya melalui jam kekuatan di pergelangan tangan kanannya. Ia heran, kenapa ia dipanggil sendirian ke markas Tapops U? kemana yang lainnya?

"Eh? Aku saja yang dipanggil? Yang lainnya kemana? Ya sudahlah, 30 menit lagi aku ke sana. Lagipula masih disuruh 1 jam lagi kan kesana?"

Gempa melangkah keluar dari rumah dan tak lupa ia kunci. Sebelum benar-benar pergi menuju ke markas, pemuda bermata kuning keemasan itu pergi menuju suatu tempat yang terletak masuk ke dalam hutan.

Setelah sampai di hutan itu, ia mengeluarkan sesuatu yang berkilau berwarna emas. Saking berkilaunya, siapapun yang melihat benda tersebut akan langsung merasa silau.

"Disini mungkin aman."

Gempa menggali tanah cukup dalam, pemuda itu berharap 'mereka' yang memburu benda itu tidak dapat menemukannya.

"Semoga 'mereka' tidak menemukannya. Hanya dengan cara ini, semuanya akan selamat terbebas dari musibah yang akan datang." ucap Gempa lirih.

Boboiboy Gempa berjalan keluar dari hutan itu. Pandangannya begitu sendu, memikirkan nasib dari keluarga maupun teman-temannya. Ia tidak mau memberitahukan permasalahan apa yang dihadapinya. Karena, jika diberitahu maka semuanya akan selesai, semuanya akan tamat tidak bersisa. Ah, ya ngomong-ngomong kemana jam kekuatannya?

Ia sengaja meninggalkannya di dalam kamar sebelum keluar tadi. Karena ia pikir tidak ada menyerang bumi. Bahkan Adu Du dan Probe sudah tidak berminat untuk menyerang atau mencuri power sphere. Mereka lebih fokus untuk membuat dan memperbaiki alat-alat elektronik, bahkan toko elektronik mereka paling laku di Pulau Rintis.

"Haaahhh, damainya...entah sampai kapan kedamaian ini. Semoga sampai hari tua ini kedamaian akan terus berjalan."

Tidak. Apa yang diharapkan pemuda itu tidak akan terjadi. Karena...takdirnya kejam akan membuat dirinya menderita tiada ujung.

Akhirnya, ia sampai di kedai Tok Aba Kokotiam. Satu pun orang tidak ada disana. Gempa semakin terheran-heran dibuatnya.

"Lah, kemana Tok Aba dengan Ochobot? Sepi sekali."

Tak mau berlama-lama, ia akhirnya mengetik kode masuk ke dalam Markas dan berhasil masuk ke sana. Saat ia sampai, semuanya ada disana.

"Heh, sampai juga tukang telat." Sindir Gopal, salah satu sahabat Gempa.

Pemuda bermata keemasan itu hanya mengangkat alis. Lah, bukannya disuruh 1 jam untuk datang ya? sekarang ini masih 45 menit sebelum kedatangannya, jadi waktunya masih panjang bukan?

"Eh? Aku sedang membuat makan malam. Kan, Commander menyuruhku datang 1 jam yang akan datang."

Ucapan Gempa membuat seisi markas itu menatapnya sinis. Gempa tidak tahu apa yang terjadi.

"Jangan sok pura-pura tidak tahu, Gempa! Kau pikir kami tidak tahu apa yang kamu lakukan selama ini?!" Bentak Fang.

"Ha? Apa maksudmu? Aku tidak melakukan apa-apa. Aku hanya di rumah memasak makan malam. Sungguh!" jawab Gempa jujur, walaupun ia tidak menyebutkan bahwa ia pergi ke hutan sebentar.

Gempa, where are you? We really miss youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang