Bab 23

117 19 0
                                    

***

"Y-Yang benar saja? K-Kakak...akan kembali?"

Tercatat sudah lima hari ini, 1E dan 1S menginap di rumah Tok Aba dan elemental bersaudara. Kini mereka harus kembali ke markas Harrolph untuk menjalankan misi. Mereka berdua sekarang berpamitan kepada semua orang disana, termasuk teman-teman mereka.

"T-Tidak bisakah Kak Gempa...disini saja menjalankan misinya?" pinta Duri.

"Tidak bisa. Misiku sangat jauh dan tidak ada di koordinat sekitar sini." Jawab 1E.

"Tapi kenapa kak? Kenapa Kak Gempa tinggalkan kami lagi? Padahal...hiks padahal kami sudah sangat senang kakak disini lagi..."

Tangis Blaze begitu memilukan, begitupun Duri. Bahkan Ice dan Solar sudah tidak bisa berbicara kembali.

"Kenapa kau tega dengan mereka Gempa? Kau adalah....keluarga kami. Kau juga anggota Tapops, tapi kenapa kau malah...mendahulukan yang disana? apa sebegitu pentingnya pihak sana?" Tanya Fang, matanya juga berkaca-kaca.

1E menghela nafas, ia lantas menatap Fang lurus dan mengatakan sesuatu yang membuatnya terkejut. Begitupun Yaya, Ying, dan Gopal.

"Kalian tahu. Aku adalah android, orang yang kalian maksudkan ini...sudah tidak ingin menemui kalian lagi karena terlanjur sakit hati. Dan aku tercipta, dari DNA nya juga rasa akan kekecewaannya kepada kalian. Jadi jangan berharap kalian memintanya untuk kembali, atau kalian yang akan celaka."

Sungguh menohok apa yang dikatakan oleh 1E. Mereka sangat terkejut, tapi bagi keenam elemental dan Ochobot itu adalah salah. Nyatanya...orang yang dimaksud memang sudah lama tewas. Tapi mereka memilih untuk diam.

1E berjalan mendekati Tok Aba dan sedikit membungkukkan badannya, bermaksud ingin berpamitan pada sang kakek.

"Tok Aba, kami pamit dahulu. Kami harus segera kembali ke markas untuk menjalani misi selanjutnya." Ucap 1E pelan.

"Iya nak, tidak apa-apa. Jaga kesehatan ya disana. dan juga...titip salam pada Gempa. Dan tolong bujuk dia untuk kembali kesini nak, Atok sangat merindukannya..."

'Maaf Tok Aba...maafkan aku...'

"Iya Tok..."

Setelah 1E berpamitan, giliran 1S yang berpamitan kepada Tok Aba.

BRUG

"Hehehe, lihat siapa ini yang tidak mau pulang." Kekeh Tok Aba.

"Huweeee Tok Aba....saya tidak mau pulaaangggg...siapa yang bakalan memijat pundak Tok Aba juga membantu bersih-bersih kedaaaiii? Hiks...aku tidak mau...berpisah dengan Tok Abaaa huweeee..."

PUK

PUK

"Sudah, sudah...kan nanti kalian berdua bisa mampir lagi. Pintu selalu terbuka untuk kalian berdua. Jaga kesehatan ya, bawa oleh-oleh coklat ini untuk kalian berdua dan Gempa disana."

"Hiks...iya...Tok Aba jangan lupa banyak-banyak istirahat ya. Kalau lelah duduk saja, jangan berlebihan." Nasihat 1S.

"Hahaha, iya iya..."

Di saat 1S masih bercengkrama dengan Tok Aba, 1E mendekati Halilintar dan Taufan. Seakan-akan mengatakan sesuatu kepada mereka.

"Selamat ya kalian sudah diterima di akademi militer."

"Iya, terima kasih Gempa..."

"Maaf, aku sudah berusaha semaksimal mungkin agar kalian diterima oleh beliau. Tapi kalian tidak diizinkan ataupun disetujui, namun dibalik itu kalian mendapatkan sesuatu yang membanggakan."

Gempa, where are you? We really miss youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang